Sepuluh menit kemudian, di ruang ganti.
Chi En merasa malu menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan baju renang putih itu.
Ia telah mencoba memilih pakaian renang yang lumayan tertutup, tetapi dibandingkan dengan pakaian normal, ini masih terlalu terbuka.
Di sisi lain, Li Beijue sudah tidak sabar menunggu.
Setelahnya, Chi menggertakkan giginya dan berusaha untuk menyakinkan diri. Setelah selesai dengan pakaiannya, ia membuka pintu dan keluar.
"Kamu..."
Baju renang ini adalah produk mewah terbaru. Selama tidak ada masalah dengan bentuk tubuh, maka siapa pun yang memakainya akan terlihat menawan. Tetapi kali ini Li Beijue benar-benar kagum dengan wanita kecil yang berdiri di depannya saat ini.
Baju renang putih ruffle itu melekat di tubuh mungilnya yang bersih. Dada sintalnya setengah tertutup oleh benang putih yang begitu menarik. Belum lagi sepasang kaki jenjangnya yang terlihat begitu mulus.
Chi En merasa tidak nyaman saat Li Beijue menatapnya dengan lekat. Ia mengepalkan tinjunya dengan ragu-ragu dan berkata dengan suara rendah, "Apa aku terlihat aneh memakai baju ini?"
"Apakah sangat jelek?"
"Tidak aneh." Tenggorokan Li Beijue serasa kering kerontang seketika dan ia merasa matanya mendadak memanas.
Tidak hanya tidak aneh, tetapi juga sangat cantik!
Tiba-tiba ia merasa tidak ingin membawa wanita di hadapannya keluar, ia ingin menyembunyikannya di kamar. Ia tidak ingin memperlihatkannya kepada siapapun!
Tetapi...
Detik setelahnya ia seperti baru tersadar. Matanya berkedip dua kali dan tanpa menunggu waktu ia segera melepas mantelnya dan menaruhnya di tubuh Chi En. Setelahnya ia membungkuk sejenak hanya untuk menggigit sudut bibir Chi En sekilas, lalu ia segera mengangkat kepalanya kembali. Ia menggandeng tangan Chi En dan membuka suara dengan anggun, "Ayo."
Chi En merasakan sakit di sudut bibirnya. Ia berniat untuk memarahi Li Beijue tetapi ia berusaha untuk menahannya.
Ia tidak peduli tentang paranoid Li Beijue!
Dengan kesombongan dan paranoid semacam ini, ia hanya akan marah pada dirinya sendiri!
Setelah berhasil menenangkan diri, Chi En merasa lebih nyaman dan ia mengikuti pria itu selangkah demi selangkah.
Ketika mereka memasuki lift, Chi En ingat apa yang ada di pikirannya sejak tadi. Dengan ragu ia memberanikan diri untuk bertanya, "Li Beijue, itu.. Hukuman apa yang akan kamu berikan kepada Huo Yi?"
Huo Yi. Hari ini Li Beijue sudah mendengar dua kata itu keluar dari mulut Chi En sebanyak empat kali.
Meskipun ia adalah orang utusannya tetapi ia masih tetap merasa kesal.
Chi En tidak menyadari bahwa saat Li Beijue sedang kesal, ia melanjutkan, "Bisakah kamu tidak terlalu menyalahkan Huo Yi? Huo Yi pergi membeli air untukku setelah melihat aku berdiri di bawah terik sinar matahari cukup lama. Dia juga memberitahuku sebelum dia pergi membeli air. Dia tidak bermaksud meninggalkanku sendirian. Apalagi, kami tidak menduga akan menghadapi situasi cincin itu. Itu kecelakaan dan kita tidak bisa menyalahkan Huo Yi. Bisakah kamu..."
"Diam!" Mata Li Beijue mendadak menggelap dan berteriak padanya, "Chi En, mulai sekarang, jika aku mendengar kamu mengucapkan sepatah kata lagi untuknya dari mulutmu, aku akan mengirimnya ke negara Y untuk menggali batu bara!"
Negara Y, itu adalah gurun di mana burung pun tidak peduli dengan tempat itu...
Chi En tahu bahwa Huo Yi adalah tangan kanannya. Selama ia tidak punya masalah, Huo Yi tidak akan ditugaskan ke negara Y karena masalah kecil ini. Tapi Chi En tidak berani mengambil resiko. Lagi pula, ada sesuatu yang salah dengan pria di depannya.
Mereka yang tidak sakit tidak akan pernah begitu keras kepala dan semena-mena. Selama ia sudah memutuskan sesuatu, ia tidak akan mendengarkan saran orang lain sama sekali.
Demi Huo Yi, Chi En menutup mulutnya dalam diam.
Bagaimana ia bisa lupa bahwa pria di depannya bukanlah orang lain, itu Li Beijue! Kakeknya memiliki kekuasaan tertinggi di kota Linshi! Berdiri di puncak piramida, Li Junchang mengendalikan kehidupan dan kematian orang lain! Jika ia tidak senang dengan sesuatu atau seseorang, seluruh kota Linshi akan dengan sukarela mengikutinya!
"Apa yang kamu pikirkan?" Tampaknya Li Beijue menyadari kegelisahan Chi En. Ia meraih tangan Chi En dan menggigit jari telunjuknya.
Chi En menoleh ke samping dan mencoba menutupi emosinya yang rumit. Ia menggelengkan kepalanya dan dengan tenang berkata, "Tidak ada."