Chereads / Ah, Aku Ketahuan Lagi! / Chapter 54 - Bukankah Huo Yi Orang Utusanmu?

Chapter 54 - Bukankah Huo Yi Orang Utusanmu?

"Oh" Dengan wajah bodoh, Chi En segera mengambil sendoknya dan makan sambil sesekali mengintip ke arah Li Beijue. 

Itu sendok yang ia gunakan dan masih ternoda air liurnya. Mengapa langsung digunakan oleh Li Beijue?

Dengan cara ini, apakah mereka berciuman secara tidak langsung?

Ia tidak tahu berapa kali ia telah berciuman dengan pria itu secara langsung, tetapi tepat saat itu, perasaan aneh muncul di benak Chi En. Pipinya terasa terbakar dan jantungnya berdetak semakin cepat.

Ia mencoba meredakan detak jantungnya sambil mengambil nafas dalam-dalam sampai akhirnya kembali berjalan normal. 

  *

Setelah makan nasi nanas, suasana hati pria berwajah dingin itu nampaknya sudah jauh lebih baik. Bahkan ia menawarkan untuk menemani Chi En ke pasar malam.

Tidak mudah bagi Chi En untuk datang ke pantai jadi ia tidak ingin cepat- cepat kembali ke hotel. Tetapi ia tidak lupa bahwa pria di sampingnya adalah pria yang sibuk. Ia mendongak dan berkata, "Aku masih ingin berjalan-jalan sedikit lebih lama. Apa kamu yakin ingin menemaniku? Apakah kamu tidak sibuk? Jika kamu memiliki hal lain untuk dilakukan, tidak perlu menemaniku. Huo Yi bisa menemaniku."

Apa maksud wanita ini? Mata Li Beijue berubah menjadi suram dan ia bertanya dengan tajam, "Chi En, apa kamu benar-benar takut aku sibuk karena ada urusan atau kamu ingin sekali aku sibuk dengan urusanku sehingga kamu tidak ingin aku menganggumu?"

Dengan hati-hati Chi En mencoba menjelaskan. Ia memalingkan muka sedikit ke arahnya dan menyangkal, "Tidak, hanya saja aku baru saja mendengar Huo Yi mengatakan bahwa ada rapat penting yang harus diadakan ketika kamu datang ke sini. Aku khawatir kamu menundanya karena aku."

Huo Yi.

Huo Yi.

Sampai detik ini, Chi En telah mengucapkan nama Huo Yi tiga kali. Entah kenapa Li Beijue merasa tidak nyaman. Dengan kuat ia menggenggam pergelangan tangan wanita kecil di sampingnya sambil berkata, "Apa kamu percaya pada Huo Yi?"

Meskipun Chi En tidak memahami betul maksud dari pertanyaan yang diajukan oleh Li Beijue, tetapi nalurinya berkata bahwa saat ini ia sedang dalam bahaya. Dengan terampil ia mencoba menghindari perdebatan dan menatapnya, "Bukankah Huo Yi orang utusanmu? Aku seharusnya tidak percaya padanya?"

Li Beijue senang dengan Chi En yang mengatakan "orang utusanmu". Dengan senyum samar, badai yang berkumpul di dasar hatinya menghilang dalam sekejap.

Setelahnya ia segera melepaskan pergelangan tangan Chi En, lalu meletakkan tangannya di sakunya, mengangkat dagu, dan berkata dengan dingin, "Dia orang utusanku dan kamu harus ingat itu. Hanya orang utusanku yang bisa dipercaya!"

"..." Astaga, benar-benar sakit jiwa!

Chi En berbalik tanpa mengatakan apa-apa, lalu ia berjalan menuju ke pasar malam.

Li Beijue sedang dalam suasana hati yang baik jadi sikapnya juga baik. Hari-hari biasanya, ia tidak mungkin bisa sabar jika harus menemani seseorang untuk berjalan-jalan seperti ini. 

Akhirnya, Chi En berhenti di sebuah bilik perhiasan kecil. Ia berjongkok di sana untuk waktu yang lama, lalu mengambil sepasang hadiah dan mengangkatnya untuk ditunjukkan kepada Li Beijue, "Bagaimana menurutmu, Li Beijue?"

"Biasa saja." Bagi Li Beijue yang terbiasa melihat hal-hal mewah, sangat memalukan baginya untuk mengatakan baik pada hal-hal semacam ini. 

Bahkan, menurut pendapatnya, sepasang anting mutiara kecil di tangan Chi En hanya dibuat mentahan secara kasar. Hanya saja satu-satunya kelebihan anting itu adalah terlihat mencolok. 

Chi En mengatupkan mulutnya dan mengambil barang itu untuk diamati. Semakin ia melihat, semakin ia menyukainya. Tanpa berlama-lama, ia berdiri dan bertanya kepada pemilik kios, "Tuan, berapa harga anting ini?"