Kakek Nan Zhi dan Kakek Fu Shaoxiu adalah teman seperjuangan. Kedua keluarga ini memiliki hubungan yang baik. Pernikahan mereka berdua sudah diatur sejak kecil.
Setelah Nan Zhi dewasa, Fu Shaoxiu merasa puas dengan tunangan yang sudah seperti adik baginya. Ia sudah berusaha untuk mengejar Nan Zhi selama dua tahun. Satu bulan yang lalu, Nan Zhi baru bersedia, dan hubungan mereka sudah berubah menjadi kekasih.
Saat Nan Zhi masuk di ruang tamu, ia melihat Nan Yao memeluk lengan Fu Shaoxiu, dan dengan manja berkata, "Kak Shaoxiu, apakah aku terlihat cantik saat memakai kalung ini?"
Nan Zhi yang bahkan belum sempat mengganti sepatunya, langsung berjalan masuk ke ruang tamu.
Hal itu langsung menarik perhatian Fu Shaoxiu.
Nan Zhi memiliki tinggi badan 168, dan ia sudah mengikuti kelas akting sejak usianya menginjak 14 tahun. Ia sudah membintangi begitu banyak iklan, serta memiliki cukup nama di industri permodelan.
Kulitnya putih, cantik dan memiliki bentuk tubuh yang bagus.
Menurut Fu Shaoxiu, tidak ada masalah dengan penampilan Nan Zhi. Namun ada satu hal yang tidak baik yaitu, terlalu membosankan, berbeda dengan Nan Yao yang lembut dan perhatian.
Mereka berdua sudah berpacaran selama dua bulan, tapi saat Fu Shaoxiu ingin mencium Nan Zhi sebentar, wanita itu selalu menolak dengan berbagai macam alasan. Nan Zhi selalu bilang, usianya masih kecil lah, menunggu sampai malam pernikahan lah…..
Nan Zhi seperti orang yang ketinggalan zaman, disentuh sedikit saja langsung memberikan perlawanan sebesar itu.
Mata Fu Shaoxiu melirik kaki Nan Zhi yang seputih salju, hingga membuatnya menelan ludah.
Nan Yao melihat Nan Zhi kembali, dan ia juga melihat mata Fu Shaoxiu sudah tak menatap dirinya lagi. Hal itu membuatnya merasa cemburu dan benci. "Zhi Zhi kamu sudah pulang? Oh iya, kemarin malam aku pergi sebentar ke kamar mandi, dan setelah kembali aku tidak menemukanmu. Kamu pergi kemana? Kenapa semalaman tidak pulang? Zhi Zhi, apa yang ada di lehermu?"
Baru saja Nan Yao selesai berbicara, Fu Shaoxiu segera maju ke depan Nan Zhi, dan melihat dengan jelas bekas ciuman yang ada di leher putih wanita itu. Fu Shaoxiu menyipitkan matanya, wajahnya yang tampan tampak sangat suram. "Nan Zhi, apa yang kamu lakukan tadi malam?"
Tatapan Nan Zhi mengarah pada kedua mata Fu Shaoxiu yang seolah ingin menelannya. Ia terisak sambil menggigit bibir merahnya. "Aku telah diracuni oleh Nan Yao. Dia ingin menghancurkan kehormatanku!"
"Kak Shaoxiu, kamu jangan mendengar ucapan Nan Zhi yang bicara sembarangan. Mana mungkin aku meracuninya? Kemarin malam aku terus…."
Tentu saja Fu Shaoxiu tidak percaya dengan ucapan Nan Zhi. Kemarin malam di acara ulang tahun Nan Zhi, ia minum begitu banyak anggur, dan Nan Yao telah menjaganya. Mereka berdua bahkan telah melakukan hal-hal yang intim, meskipun tidak sampai ke tahap yang paling akhir, tapi mereka telah melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, semua itu karena pengaruh alkohol.
Di hadapan Nan Zhi, sebenarnya Fu Shaoxiu merasa sedikit bersalah, tapi melihat bekas ciuman yang ada di leher Nan Zhi, kemarahan di dadanya mulai naik.
Ia sangat menyayangi Nan Zhi, dan bahkan belum pernah menyentuhnya. Ia tak menyangka bahwa dirinya telah didahului oleh lelaki lain!
Mata Fu Shaoxiu tampak dingin dan tajam, seperti panah beracun, dan ia sama sekali tidak ingin mendengar penjelasan dari Nan Zhi. "Aku dari dulu sudah sering mendengar bahwa kamu ini tidak bisa tenang, dan selalu melakukan hal-hal buruk. Dulu aku masih belum percaya, tapi jika dilihat sekarang, kamu hanya berpura-pura masih perawan di depanku! Apakah kamu tidak membiarkanku menyentuhmu, karena sejak awal, kamu memang sudah sering ditiduri oleh lelaki lain?"
'Plakk', terdengar suara tamparan di wajah tampan Fu Shaoxiu.