Dengan perasaan yang kacau, Wei'ai kabur dari kamar itu.
Hanya saja ketika dia sudah diluar, barulah ia menyadari sekelilingnya, semuanya gelap, begitu gelapnya hingga bisa membuat orang kehilangan arah. Bahkan di depan dan belakang, yang terlihat hanyalah jalan tanpa ujung, bangunan dan penataannya juga sangat mewah, begitu mewahnya bagaikan sebuah istana.
Tetapi di mata Wei'ai, tempat ini tetap saja adalah sebuah penjara!
"Tempat macam apa ini?!"
Wei'ai mengumpat, kedua tangannya meraba dinding keramik yang terbuat dari Kristal, dengan hati-hati berjalan.
Sampai diujung, dari belakang terdengar suara langkah kaki.
Apakah dia sudah ketahuan?!
Pikirannya penuh dengan dugaan buruk, hati Wei'ai seketika panik, dia tidak peduli apapun lagi, lanjut berjalan ke depan kemudian berbelok. Tak disangka, di ujung belokan itu adalah jalan buntu, bahkan hanya ada satu kamar, tempatnya tersendiri seperti terpisah dengan dunia lain.
Tidak ada waktu untuk berpikir, Wei'ai segera mendorong untuk membuka pintunya, ternyata pintunya tidak terkunci.
Hatinya merasa lega, Wei'ai dengan hati-hati masuk, kemudian pelan-pelan menutup pintunya agar tidak mengeluarkan suara.
Setelah nafasnya sudah stabil, Wei'ai baru membalikkan badannya, punggungnya bersandar pada pintu kemudian mengamati isi ruangan tersebut, karena lampunya tidak dinyalakan, kamar ini sangat gelap, dekorasinya juga sangat sederhana.
Wei'ai meraba dinding untuk mencari tombol saklar lampu.
"Ctak——"
Sesaat terdengar suara yang pelan.
Di depannya tiba-tiba menjadi terang.
Lampu kristal bersinar dengan sangat terang, terlalu menyilaukan hingga membuat Wei'ai tanpa sadar mengedipkan kedua matanya. Dengan susah payah matanya menyesuaikan dengan cahaya, ketika Wei'ai menengadahkan kepalanya kemudian melihat ke depan, hal yang ada di depannya hampir saja membuat Wei'ai berteriak karena kaget!
Sialan, apakah ini disengaja?!
Di hadapan Wei'ai, ada seorang pria yang duduk di sofa mahal, menyilangkan kakinya, sikapnya yang tenang seperti tuan muda kaya, siapa lagi kalau bukan Shen Shaobai? Dia masuk ke kamar ini karena ingin bersembunyi, tapi tidak disangka, ini seperti domba masuk ke mulut serigala!
"Adik, kenapa tidak kemari?"
Pada saat Wei'ai sedang linglung, Shen Shaobai dengan samar-samar membuka mulutnya, nadanya terdengar malas.
Di tangan dia adalah remot lampu, tidak lagi perlu dipikirkan, adalah Shen Shaobai tadi yang menyalakan lampunya.
Wei'ai dengan hati-hati menelan ludahnya, tubuhnya tegang, sama sekali tidak mengeluarkan suara membalas ucapannya.
Ini bukan lelucon! Wei'ai bukanlah idiot! Meskipun dia sangat membenci Shen Shaobai, tetapi melihat kondisinya sekarang, dia masih ada di wilayah musuhnya!
Bila saat ini dia membiarkan Shen Shaobai menyadarinya? Bukankah itu sama saja dia mencari masalah sendiri!
Ketika memikirkannya, Wei'ai perlahan membalikkan badannya, pelan-pelan melangkah ke arah pintu masuk, melangkah sedikit demi sedikit, kemudian mengulurkan tangannya. Wei'ai hanya perlu membuka pintu kamar, kemudian kabur dari sini, tetapi siapa yang bisa memberitahunya, apa lagi yang terjadi?
Tangannya menyentuh pegangan pintu, dengan kuat menekan, ternyata sama sekali tidak bergerak, sedikitpun tidak bisa dibuka!
Seketika, Wei'ai mengerutkan alisnya, selama dia hidup ini pertama kalinya dia menangis tanpa air mata. Ya Tuhan, kenapa dirimu harus mempermainkanku, di kehidupan sebelumnya dosa apa yang telah aku lakukan? Hingga sekarang aku mendapat balasan seperti ini!
"Adik!"
Karena lama tidak menjawabnya, Shen Shaobai dengan tidak sabar memanggilnya sekali lagi.
Wei'ai yang panik menjadi semakin panik, tetapi apa daya, pintu kamar masih dengan rapat terkunci, sama sekali tidak bisa dibuka.
Dengan pasrah, sekarang We'ai hanya bisa menyerah untuk sementara.
Berusaha menebalkan muka, Wei'ai membalikkan badan, memandang Shen Shaobai dengan curiga. Wajahnya yang tampan, di bawah cahaya lampu Kristal terlihat bersinar. Dia duduk disana, tindakannya tidak bisa diprediksi, tangannya sudah membuang remote itu. Dia kemudian memegang sebuah gelas, diikuti jarinya yang panjang tidak berhenti memutar.
Padahal gerakan itu sangat sederhana, tetapi itu membuatnya tampak seperti mengeluarkan aura yang elegan.
Meskipun curiga, Wei'ai tetap maju kedepan, pergi ke sisinya.
Jika dia berlama-lama, Shen Shaobai akan menyadari sesuatu, kemudian akan membuka mulutnya untuk memanggil penjaga. Pada saat itu dia bukan hanya tidak bisa kabur, jika dia melecehkannya, dia akan mencelakai dirinya sendiri!
Dia masih ingat betapa kejamnya Shen Shaobai, bahkan terhadap dirinya sendiri dia juga sama!
Setelah memikirkannya, tatapan matanya mengarah ke lehernya. Disana terlihat sudah diperban, didalamnya masih kelihatan darah sedikit sangat kontras dengan warna perban yang seputih salju.
"Ctak——"
Ketika Wei'ai tidak memperhatikan. Shen Shaobai kemudian menekan tombol remot, kamar seketika kehilangan cahaya, kembali ke dalam kegelapan.
"Apa yang…"
Tanpa sadar, Wei'ai membuka mulutnya
Tetapi akhirnya, lanjutan kata 'apa yang kamu lakukan' akhirnya tertelan ke dalam perutnya.
"Adik, kamu seharusnya sudah tahu, aku tidak suka terang."
Seperti menjelaskan, Shen Shaobai berkata.
Sialan!
Tuan Shen, kamu tidak bisa melihat, terang atau gelap apa bedanya? Tidak bisakah kamu lebih mempedulikan orang lain?
Di dalam hatinya Wei'ai menduga, adik yang tadi Shen Shaobai sebut, adalah gadis pelayan tadi, dia sangat menyayanginya. Melayani tuan muda yang suasana hatinya tidak jelas ini, bagaimana mungkin dia tahan? Kalau itu dirinya senediri, Shen Shaobai pasti sudah tidak sanggup bekerja.
Karena tiba-tiba menjadi gelap, Wei'ai seketika susah beradaptasi, tanpa sadar menginjak sesuatu yang ada di bawah kakinya. Badannya kemudian goyang, tanpa bisa terkontrol kemudian jatuh ke depan.
Benar-benar sial, tempatnya jatuh, pas sekali berada ditengah kedua kaki Shen Shaobai.
"Awww…."
Wei'ai merasakan sakit, tetapi tidak lupa Shen Shaobai tepat berada didepannya, menahan dirinya agar tidak keluar suara.
Tanpa sadar, Wei'ai mengangkat kepalanya, hendak bangkit berdiri.
Sialnya, ketika dia mengangkat kepalanya, wajahnya menghadap tepat di tengah kedua kaki Shen Shaobai, pas sekali melihat bagian itunya, seperti sedang melakukan oral sex dengannya.
Seketika wajah Wei'ai yang putih memerah seketika, kedua pasang matanya membelalak, hanya bisa merasakan rasa malu yang tidak bisa diungkapkan, dengan cepat menyerang seluruh tubuhnya.
Situasi yang canggung ini, satu tangan yang panjang, dari atas mengulur ke bawah kemudian sampai didepan Wei'ai.
Wei'ai mengangkat kepalanya, di depannya ternyata ada badan Shen Shaobai yang sedang membungkuk, lalu menurunkan telapak tangannya, seperti ingin menariknya berdiri. Hubungan dia dengan gadis pelayan yang dia sebut adik, pasti sangat akrab. Saat ini dia pasti mengira Wei'ai adalah adiknya, karena Wi'ai dia tidak bisa menolak!
Sambil berpikir begitu, Wei'ai tidak ingin berada dikedua kaki lelaki itu. Dia lalu mengepalkan tangannya kemudian meletakkan tangannya diatas tangan Shen Shaobai.
Ketika dipegang, dia merasakan sebuah tenaga yang menariknya, dengan ringan dia akhirnya berdiri.
Tetapi yang membuatnya merasa ameh adalah ketika dia sudah berdiri, Shen Shaobai memegang tangannya, sama sekali tidak dilepas. belum sempat Wei'ai sadar apa yang terjadi, dia merasakan lagi sebuah tarikan, tanpa terkontrol kemudian jatuh lagi ke depan dan jatuh kedalam pelukan lelaki itu.
"Tidak…"
Wei'ai saat itu juga membuka mulutnya, tetapi sudah terlambat, dia sudah duduk diatas kaki Shen Shaobai.
Pada saat itu juga, Shen Shaobai melepaskan tangannya, mengikuti arah tangannya hingga menyentuh wajahnya, seperti sedang memastikan sesuatu. Wei'ai menekan kukunya di tangannya, berusaha mengontrol tangannya agar tidak menepis tangan Shen Shaobai. Dalam hatinya selalu ingat, dia harus tenang!
Dia sedang curiga, karena dia tidak bisa melihat, tidak perlu khawatir ketahuan.
Asalkan dia tenang, baru bisa melewati situasi ini!
"Kau, bukan Adik."
Tidak disangka, ketika mulutnya mengeluarkan kalimat itu, sebentar saja menghancurkan harapan Wei'ai.
Ketenangan di wajah Wei'ai, dalam sekejap menghilang.
Sialan! Bukankah Shen Shaobai tidak bisa melihat?