Yang Yuxi berdiri di atas kaki kirinya dengan kaki kanan yang terangkat tinggi sehingga membuat lekuk tubuhnya tampil dengan sempurna. Berhubung dia baru saja keluar dari kolam air panas, tubuhnya basah dengan tetesan air yang meluncur turun dari kulitnya. Pemandangan ini membawa rangsangan yang tak bisa dijelaskan terhadap Ye Ming.
Glek!
Ye Ming diam-diam menelan air ludahnya dan tubuhnya terasa memanas. Yang Yuxi bisa dengan mudah membangkitkan gairahnya, pengendalian dirinya yang dibanggakan pun menjadi rentan di depan gadis satu ini.
"Lepaskan aku!" Sambil berjuang keras menjaga kaki kirinya setenang mungkin, Yang Yuxi berniat menarik kaki kanannya dari bahu Ye Ming, tetapi pria itu tidak membiarkannya melakukan apa yang diinginkannya. Dia malah semakin membungkuk ke depan sehingga kakinya yang ramping tertekan oleh dadanya yang kuat, sehingga membuatnya seperti dalam posisi Ayam Emas yang berdiri dengan kaki satu diangkat.
"Lepaskan aku, dasar bajingan!" Umpat Yang Yuxi yang sudah sangat marah.
"Bukannya kamu menikmati saat menendang orang, kenapa tidak melakukan itu sekarang?" Ye Ming mencemooh Yang Yuxi sambil tertawa. Dia menekankan dadanya lagi ke kaki gadis itu agar kakinya yang terangkat tinggi terbuka lebih lebar lagi. Gadis itu pun sampai berjinjit di permukaan lantai untuk menghilangkan rasa sakit yang disebabkan oleh pahanya yang terbuka, sepasang matanya berkedip dalam marah dan menatap tajam ke arah pria di hadapannya. Andai matanya bisa membunuh seseorang, ini akan menjadi jurus terakhirnya untuk menghancurkannya hingga berkeping-keping.
"Lepaskan aku…" Rasa sakit di kakinya membuat alis Yang Yuxi berdenyut. Meskipun tengah bersandar ke dinding, dia tidak bisa menahan beban seluruh tubuhnya dengan jari-jari kakinya, ditambah lagi dia berdiri hanya dengan kaki kiri saja. Tubuhnya pun mulai gemetar karena rasa sakit itu sehingga membuatnya semakin merosot ke bawah, kakinya pun terbuka semakin lebar dan menyebabkan rasa sakit di selangkangannya.
"Sakit, kan?" Ejek Ye Ming sambil menyeringai.
Yang Yuxi memutar bola matanya dan mengabaikan Ye Ming. Dia menyandarkan pundaknya ke dada pria itu untuk meluruskan kaki kirinya agar bisa meredakan rasa sakitnya.
"Tidak buka suara ya… Sepertinya sudah tidak merasa sakit lagi," gumam Ye Ming. Kemudian, dia sengaja menekan bahu yang menopang kaki kanan Yang Yuxi sehingga terbuka lebih lebar lagi.
"Ah... sakit sekali, hentikan pergerakan mu!" ucap Yang Yuxi. Dia tidak tahan lagi dengan rasa sakit itu, terdengar rintihan keluar dari bibirnya. Setelah mendengar itu, barulah bahu Ye Ming sedikit merosot.
"Kupikir kamu tidak merasakan sakit…"
"Coba saja rentangkan kakimu!" Kata Yang Yuxi. Napasnya sudah berat, matanya pun memelotot pada Ye Ming dengan penuh amarah. Pria ini hanya berdiri, sedangkan kaki ku dibuka lebar lebih dari 180 derajat, bagaimana mungkin tidak sakit? Aku kan bukan atlet profesional, batinnya.
"Ternyata kamu tahu itu sangat tidak nyaman," tutur Ye Ming sambil menyeringai.
Yang Yuxi memelototi Ye Ming dengan ganasnya, dia bukan monster, tentu saja dia tahu rasa sakitnya. Tepat di saat dia hendak mengumpat, tiba-tiba terdengar Ye Ming berkata, "Ada rumor yang berkata, aku tidak tahu apakah kamu pernah mendengarnya atau tidak." Yang Yuxi hanya memiringkan kepalanya dengan bingung dan mendengarkannya melanjutkan kalimatnya.
"Seorang manusia dapat menanggung rasa sakit hingga 45 del (satuan rasa sakit), tetapi ketika seorang wanita melahirkan seorang anak, dia harus menanggung rasa sakit 57 del dimana rasanya sama seperti 20 tulang yang dipatahkan. Namun, jika kemaluan seorang pria ditendang, rasa sakitnya adalah 9000 del, yang berarti setara dengan ibu yang melahirkan 160 anak pada saat yang sama atau 3200 tulang yang dipatahkan," jelas Ye Ming.
Sesaat Yang Yuxi menghargai penjelasan Ye Ming, lalu dia segera menyadari bahwa bajingan ini membenci dirinya karena telah menendang bagian intimnya. Dan saat ini adalah cara dia menyiksa dirinya sekarang.
"Apakah kamu baik-baik saja?" Tanya Yang Yuxi.
"Apa katamu?" Suara Ye Ming terangkat satu oktaf.
"Tidak, aku mengatakan rumor ini tidak ilmiah," ujar Yang Yuxi. Dia pun menyusutkan lehernya berpura-pura memasang tatapan yang menyedihkan, tetapi matanya tanpa sadar bergerak melirik ke arah kemaluan Ye Ming.