Luo Anning diam saja, sehingga membuat Rong Yan kesal. Alis Rong Yan sedikit berkerut. Ia menarik tubuh Luo Anning hingga terduduk di kakinya. Lalu, tangannya yang besar memegang pinggang Luo Anning, dan tangan yang satunya lagi memegang rahang bawahnya. Rong Yan menatapnya dan berkata, "Kau mengabaikanku?"
Sangat naif!
Luo Anning mencibir, memalingkan wajahnya, dan mengabaikannya.
Rong Yan menjadi semakin marah. Dia menarik wajah Luo Anning dan berkata dengan marah, "Luo Anning, apakah kau tuli? Tidakkah kau mendengar aku berbicara padamu?"
"Pendengaranku sangat bagus," gumam Luo Anning. Ia tidak ingin bertengkar dengan Rong Yan.
Hari Rong Yan penuh dengan amarah. Dia mencengkeram rahang bawah Luo Anning erat-erat dengan ujung jarinya. Dia ingin menghancurkan wanita itu.