Bagaimana bisa ada gadis seberani dia?!
Setelah Xue Miaomiao menghabiskan makanan Liu Hao dan dibebaskan, dia tidak langsung pergi meninggalkan kantor polisi. Dia malah menuntut ganti rugi atas perlakuan buruk yg dia terima selama dua hari dia ditahan dan mengancam tidak akan meninggalkan kantor polisi.
Kantor polisi menjadi kacau, dia mengganggu semua pekerjaan para polisi.
"Kak sedang lihat apa? Aku juga ingin melihatnya. Ah.. Laporan pembunuhan, apakah hukuman bagi pembunuh sangat berat?"
"Nona Xue, kamu tidak dapat melihat ini karena ini adalah rahasia negara."
"Ah.. Ayah pembunuh ini adalah seorang polisi, hal ini sangat tidak terduga!"
"Pak Liu, bagaimana anda dapat membiarkan gadis itu melihat rahasia negara? Bagaimana jika dia menyebarkannya?!" ucap salah seorang anggota tim Liu Hao.
Liu Hao sangat menjaga harga dirinya, dia adalah ketua di tim ini dan dia tidak akan membiarkan gadis ini mengaturnya. Jika tahu gadis ini begitu merepotkan, Liu Hao pasti sudah memberinya roti kukus sejak kemarin, gumam Liu Hao dalam hati.
"Xue Miaomiao, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Bukankah kamu seorang pelajar? Tidakkah kamu harus mengikuti kelas? Apa aku harus mengantarmu kembali ke sekolah?"
Ini merupakan upaya terakhir Liu Hao untuk mengusir Xue Miaomiao.
Xue Miaomiao mengangkat kepalanya dan tersenyum seolah memiliki maksud tersembunyi dan berkata, "Kak, kakak ingin mengantarku ke sekolah? Asik, pertama kalinya aku diantar oleh mobil polisi pasti akan menarik perhatian banyak teman-temanku!"
"Hei, Xue Miaomiao! Kata-katamu sungguh tidak bertanggung jawab. Apakah orang tuamu mengetahui kelakuanmu seperti ini?"
"Tidak, mereka tidak tahu. Kedua orang tuaku sudah lama meninggal. Aku seorang yatim piatu."
"..."
Mata Xue Miaomiao memancarkan sinar yang bahkan lebih bercahaya daripada bintang-bintang di langit. Liu Hao pun memutuskan untuk tidak mempedulikan keberadaan Xue Miaomiao dan membiarkannya tetap berada di kantor polisi.
"Kamu boleh melakukan apapun sesukamu, tapi jangan mengganggu pekerjaan polisi yang lain."
"Baik pak!" jawab Xue Miaomiao dengan senyum lebar. "Kak aku benar-benar menyukaimu." Xue Miaomiao tersenyum polos.
"..."
Hidup seorang diri tanpa orang tua, bagaimana gadis itu bisa selalu ceria. Memikirkan Xue Miaomiao membuat Liu Hao menjadi bersimpati dengannya. Tak lama kemudian dia menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tersadar dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Saat siang hari, Xue Miaomiao makan siang bersama dengan petugas polisi yang yang lainnya ketika Zhong Haotian tiba di kantor polisi. Zhong Haotian tidak terheran dengan keberadaan Xue Miaomiao. Liu Hao telah memberitahukan hal ini kepada Zhong Haotian.
Hubungan mereka sangat dekat, bahkan Liu Hao lah yang memberikan informasi mengenai pembunuh ibu tuan Zhong.
Xue Miaomiao kaget melihat kedatangan Zhong Haotian dan seketika itu juga ia bangkit berdiri "Tuan Zhong, mengapa anda ada di sini? Apakah tuan datang untuk menjemput aku?" Zhong Haotian bahkan tidak menoleh ke arahnya, Xue Miaomiao dengan cepat mengatakan: "Baiklah, aku tahu kedatanganmu bukan untuk menjemputku."
Zhong Haotian menatap ke arah Xue Misomiao sambil berkata "Bagus jika kamu tahu itu."
Xue Miaomiao memberikan makanan yang dia rampas dari Liu Hao, kepada Zhong Haotian.
"Tuan Zhong, sudah beberapa hari lamanya, anda tidak makan? Ini kuberikan makananku untukmu. Masih bersih kok, belum aku makan sama sekali. Ada daging ayam juga, kuberikan untukmu."
Zhong Haotian mengerutkan alisnya. Terlihat jelas saat Zhong Haotian masuk, Xue Miaomiao sedang makan. Daging ayam ini pasti telah dijilat oleh Xue Miaomiao, lihat lah mulut Xue Miaomiao yang berminyak. Beraninya bilang makanan ini masih bersih. Xue Miaomiao memang sudah mahir berbohong.
Xue Miaomiao merasa dirinya tidak dianggap. Seluruh orang di ruangan itu memandangnya dengan tatapan risih. Xue Miaomiao tidak berani untuk bersuara lagi dan kembali ke tempatnya.
Zhong Haotian dan Liu Hao memasuki suatu ruangan yang agak jauh dari keramaian dan berbincang-bincang.
Xue Miaomiao menghampiri Jiang Yu dan membawa kotak makan yang ditolak oleh Zhong Haotian dan berkata, "Kak Jiang Yu pasti belum makan, ini untuk kakak."
Jiang Yu membuka mulutnya dan berkata, "Xue Miaomiao, kamu menganggap aku buta? Saat aku dan tuan Zhong memasuki ruangan ini, kami melihat kamu sedang makan dengan lahapnya. Kamu bahkan sudah menjilat daging ayam itu. Beraninya kamu mencoba memberikan itu untuk tuan Zhong."
Xue Miaomiao baru mengetahui ternyata mereka melihatnya makan. "Tidak heran mereka tidak mau menerima kotak makan ini. Tapi aku benar-benar hanya menjilat daging ayam ini beberapa kali, aku belum memakannya sama sekali. Mereka berdua memiliki mata yang tajam."
"Kak Jiang Yu, dari mana kamu melihatku menjilat daging ayam ini? Aku bersumpah aku belum menjilat daging ayam ini."
"Xue Miaomiao, tidak bisakah kamu mengelap mulutmu yang penuh dengan minyak sebelum berbicara?"
Xue Miaomiao tersenyum kecut dan menyadari dia ketahuan berbohong karena hal ini!
"Kak Jiang Yu, dua tiga hari ini tuan Zhong berada di rumah sakit? Tidak terjadi apa-apa kan? Apakah dia sudah makan?"
Jiang Yu merasa terganggu dengan cercaan pertanyaan dari Xue Miaomiao dan menjawab dengan singkat, "Saat kamu tidak ada, tuan Zhong dalam kondisi sangat baik."
"Ternyata perkataanku mempengaruhi tuan Zhong."
Dengan percaya dirinya Xue Miaomiao mengatakan hal itu, kemudian tertawa dan kembali duduk melanjutkan makan.
Jiang Yu keheranan dengan cara berpikir Xue Miaomiao, ada yang tidak beres dengan otaknya!
Sebenarnya Xue Miaomiao ingin mengetahui apakah pada saat dia tidak di rumah sakit menjaga Zhong Haotian, wanita itu mengganggunya atau tidak. Dan itu berarti wanita itu belum melaksanakan rencananya untuk melukai Zhong Haotian atau mungkin Xia Sang bukan orang yang penting dalam hidup Zhong Haotian. Tidak peduli yang mana alasannya, selama Zhong Haotian baik-baik saja itu sudah cukup.
Saat Xue Miaomiao sedang menggigit daging ayam, Zhong Haotion dan Liu Hao telah selesai berbincang-bincang dan segera meninggalkan kantor polisi.
Melihat bayangan Zhong Haotian yang berjalan pergi meninggalkan kantor polisi membuat Xue Miaomiao tidak dapat menahan diri untuk berkomentar, "Tuan Zhong, anda adalah manusia yang perlu makan, jangan lupa untuk makan ya~~"
Liu Hao tidak dalat menahan diri ketika ia melihat Xue Miaomiao memandangi Zhong Haotian dengan penuh perhatian, dan berkata "Jika kamu begitu khawatir kenapa kamu tidak mengikutinya? Untuk apa kamu masih ada di kantor polisi?"
Xue Miaomiao menghembuskan nafas dengan nada sedih, "Kita tidak bisa selalu melakukan yang kita inginkan. Kakak tidak akan mengerti kesedihanku kecuali kakak memberiku uang ganti rugi."
"Hei! Beraninya kamu mengancamku. Jangan harap aku akan memberimu uang. Lakukan sesukamu, tinggalah di kantor polisi selama yang kamu mau. Aku tidak peduli!"
"Jangan bicara seperti itu, tidak lama lagi kakak pasti akan memberiku uang."
Xue Miaomiao mengedipkan matanya sambil tertawa menggoda Liu Hao.
Malam ini Liu Hao bertugas jaga malam.
Xue Miaomiao menunggu kabar dari petugas Peng, berharap petugas Peng dapat menemukan wanita itu karena besok adalah hari terakhir wanita itu akan berada di kolam penyucian sebelum menghilang sepenuhnya.
Liu Hao merasa sedikit mengantuk, akhirnya dia memutuskan merokok untuk menghilangkan rasa kantuknya. Saat merokok dia mencuri pandang untuk melihat ke arah Xue Miaomiao. Liu Hao merasa bahwa sebenarnya Xue Miaomiao bukanlah gadis yang jahat.
"Xue Miaomiao, mengapa kamu tidak kembali ke sekolah? Memangnya ini tempat bermainmu?"
"Bukan, tunggulah sebentar lagi. Aku tinggal di sini karena memiliki alasanku sendiri."
"Kamu sangat hebat!" ucap Liu Hao menunjukkan bahwa dia tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan dengan Xue Miaomiao
"Terima kasih atas pujiannya, semua orang juga bilang begitu."
Setelah merokok satu batang, Liu Hao tetap tidak bisa menahan kantuknya. Malam ini sangat sunyi, akhirnya dia memutuskan untuk berbaring sebentar di atas sofa.
Xue Miaomiao menunggu petugas Peng kembali dengan tegang, menit demi menit berlalu namun petugas Peng belum juga kembali. Tiba-tiba Xue Miaomiao mendengar suara keras, jendela ruangan Liu Ha terbuka karena tertiup angin. Angin besar berhembus dan memporak-porandakan semua dokumen yang berada di atas meja.