Berkat bertemu dengan Song Yu, Xue Miaomiao berhasil masuk ke dalam apartemen mewah itu. Apartemen keluarga Song Yu berada di lantai 10, yang berarti hanya berbeda 1 lantai dengan apartemen keluarga Xia Sang.
Karena berhubungan dengan Zhong Haotian maka berita tentang Ye Xin, yang merupakan ibu dari Xia Sang, bunuh diri tidak tersebar luas. Song Yu yang tinggal di gedung apartemen yang sama bahkan tidak mengetahuinya.
Xue Miaomiao mengatakan kedatangannya ke apartemen ini untuk membantu tantenya yang tinggal di sana dan Song Yu tidak meragukan alasan Xue Miaomiao sedikitpun. Setelah berbicara sebentar mereka akhirnya berpisah dan pergi ke tempat tujuan masing-masing.
Tidak ada yang aneh dari pintu apartemen keluarga Xia Sang, hanya saja ada jimat merah yang menempel di pintu depan.
Xue Miaomiao mengangkat tangannya kemudian mengetuk pintu 3 kali. Tiba-tiba pintu itu terbuka dari dalam.
Ruang tamunya masih berantakan. Benda-benda yang pecah berserakan di lantai membuat Xue Miaomiao kesulitan untuk melangkah masuk ke dalam.
Saat masuk, Xue Miaomiao langsung dapat melihat ibu dari Xia Sang sedang duduk di atas sofa. Dia terlihat sama seperti terakhir kali Xue Miaomiao melihatnya, hanya saja hari ini dia tidak tersenyum.
"Xue Miaomiao, kamu sudah datang?" Ye Xin yang menyambutnya terlebih dahulu.
"Maaf tante, aku sudah membohongi tante. Aku bukan teman Xia Sang." Kata Xue Miaomiao mengakui kebohongannya dengan suara pelan.
Ye Xin menjawabnya dengan datar, "Aku sudah tahu semuanya, kali ini apa maksud kedatanganmu?"
"Anak tante, Xia Sheng."
Mata Ye Xin berkaca-kaca kemudian perlahan bangkit berdiri, tubuhnya terlihat gemetar.
Ye Xin menceritakan bahwa sebelum meninggal ia kira ia bertemu dengan hantu anaknya, Xia Sang, tapi hantu itu malah berkata bahwa dirinya bukan hantu Xia Sang melainkan hantu Xia Sheng, padahal Xia Sheng sudah meninggal sejak lahir. Ye Xin berusaha mengusir hantu Xia Sheng dengan melemparinya barang yang akhirnya berujung pada membuka tabung gas. Ia meninggal karena keracunan gas tersebut.
Setelah mendengarkan cerita itu, Xue Miaomiao hanya dapat berpikir bahwa mungkin ini memang sudah takdir Ye Xin untuk meninggal seperti ini.
"Tante, tante bilang adik Xia Sang meninggal saat lahir?"
Ye Xin mengingat kembali kejadian itu. Setelah 1 tahun menikah, suaminya melakukan perjalanan dinas di luar pulau. Hari itu bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan mereka, sehingga dia ingin memberikan kejutan dengan diam-diam datang menghampiri suaminya. Namun di tengah jalan air ketubannya pecah sehingga Ye Xin harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Setelah melahirkan 2 bayi kembar, dokter yang membantunya bersalin mengatakan bahwa salah satu bayi Ye Xin meninggal saat masih di dalam kandungan karena kekurangan oksigen. Karena takut suaminya akan marah, Ye Xin memberikan uang kepada dokter itu dan memintanya untuk mengurus bayinya yang meninggal itu.
Saat itu rumah sakit masih belum semaju sekarang jadi tidak sulit untuk menyembunyikan kematian bayi yang baru lahir. Saat pemeriksaan kandungan pun tidak terdeteksi bahwa Ye Xin mengandung anak kembar, sehingga suaminya juga tidak mengetahuinya.
Yang tidak diketahui Ye Xin adalah bahwa ternyata anaknya tidak meninggal. Istri dokter rumah sakit itu menginginkan seorang anak tapi dia tidak bisa mengandung. Kebetulan saat itu ia bertemu dengan Ye Xin yang melahirkan anak kembar sehingga timbul maksud jahat untuk mengambil anak Ye Xin dan akhirnya dokter itu berbohong tentang kematian salah 1 ana kYe Xin.
Celakanya, setengah tahun kemudian istri dokter itu mengandung seorang anak, sehingga dia memberikan bayi yang dilahirkan oleh Ye Xin kepada saudara jauhnya. Kebetulan saudara jauh dokter itu bermarga "Xia" sehingga dia diberi nama Xia Sheng.
Itulah cerita yang sesungguhnya. Bukan Ye Xin yang membuang Xia Sheng, tapi dokter rumah sakit itu lah yang mengambil Xia Sheng dan berbohong kepada Ye Xin.
Air mata Ye Xin terus mengalir keluar saat bercerita. Saat Xia Sang berumur 4 tahun ayahnya meninggal saat bertugas, sehingga Ye Xin mendapatkan uang kompensasi yang sangat besar.Akhirnya Ye Xin dan Xia Sang dapat menikmati hidup yang mewah. Ye Xin selalu memberikan barang terbaik untuk Xia Sang. Ye Xin tidak pernah memberi tahu Xia Sang mengenai saudara kembarnya yang meninggal saat lahir, dia hanya bisa menangis seorang diri ketika teringat tentang kematian anaknya. Jika saja Ye Xin memberi tahu Xia Sang mengenai keberadaan Xia Sheng, mungkin saja kejadiannya tidak akan seperti ini.
Kesalahpahaman yang meninggalkan luka mendalam.
Xue Miaomiao tidak berusaha menghibur Ye Xin. Dia terdiam mendengarkan cerita Ye Xin dan teringat dengan ibunya sendiri. Saat itu...
"Apa benar cerita yang barusan aku dengar? Ibu tidak membuangku?"
Hantu Xia Sheng tiba-tiba muncul di pojok ruangan dan matanya terlihat merah menahan tangis.
Saat Ye Xin melihat anaknya lagi dia tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya dapat melihat Xia Sheng dengan sorot mata yang penuh dengan rasa bersalah. Jika saja saat itu Ye Xin tidak mendatangi suaminya, dia tidak akan melahirkan di rumah sakit di kota yang tidak ia kenal dan tidak akan bertemu dengan dokter yang membohonginya.
Xue Miaomiao mengangkat tangannya dan menghapus air matanya yang hampir terjatuh tanpa berkata apa-apa. Walaupun seluruh kebencian di dalam diri Xia Sheng belum dapat sirna tapi cepat atau lambat pasti akan menghilang. Setelah mendengar semua itu Xia Sheng pasti merasa sangat menyesal karena sudah melukai seluruh keluarganya.
"Kebenaran sudah terungkap jadi aku akan pergi, kalian bisa lanjutkan perbincangan kalian."
Xue Miaomiao berjalan pergi meninggalkan apartemen itu, ini merupakan pertama kalinya dia memahami permasalahan seorang hantu dengan begitu dalam. Jika dulu ia bertemu dengan hantu, ia pasti akan menghindar. Tapi jika itu demi Zhong Haotian semuanya akan ia lakukan.
"Tunggu."
Ye Xin memanggil Xue Miaomiao kemudian menyuruhnya untuk pergi ke dalam kamar tidur dan mengambil sebuah benda dari lemari kecil di dekat kasur.
Itu adalah sebuah alat perekam, di dalamnya ada 5 buah video. 4 video itu berhubungan dengan Xia Sang, itu merupakan video yang direkam oleh Ye Xin. Yang terakhir adalah video yang diambil Ye Xin sebelum kematiannya, video itu diambil dari bawah dengan lensa kamera yang mengarah ke atas. Di video itu bisa dilihat bahwa malam itu tiba-tiba Ye Xin bertingkah seperti orang gila; berteriak, melempar barang-barang, hingga membuka tabung gas, dan kemudian terjatuh di sofa.
Setelah mengambil alat perekam itu Xue Miaomiao keluar dari dalam apartemen dan menghela nafas lega. Dia ingin segera menunjukkan video itu kepada Liu Hao
____
Liu Hao datang untuk menyelidiki lebih lanjut kasus Ye Xin. Dia tidak percaya bahwa Ye Xin meninggal karena bunuh diri. Karena menurut para ahli psikologi setelah menganalisa perilaku Ye Xin, mereka menyimpulkan bahwa Ye Xin tidak mungkin melakukan bunuh diri. Saat mobilnya memasuki kawasan apartemen, Liu Hao melihat Xue Miaomiao berjalan sambil melompat-lompat dengan wajah gembira keluar dari gedung apartemen. Liu Hao menghentikan mobilnya dan keluar memanggil Xue Miaomiao.
"Xue Miaomiao!"
Langkah kaki Xue Miaomiao terhenti seketika karena Liu Hao menariknya seperti sedang menangkap seorang tersangka.
Awalnya Xue Miaomiao ingin memberikan rekaman video kematian Ye Xin kepada Liu Hao, tapi melihat perlakuan Liu Hao kepadanya, ia pun mengurungkan niatnya.
"Pak polisi tolong perhatikan cara berbicara bapak di depan umum, atau aku akan melaporkan bapak atas perbuatan tidak menyenangkan!"
"Hei gadis kecil, aku bahkan tidak melakukan apapun. Sekarang katakan kenapa kamu kemari? Kau menyembunyikan apa di belakang tubuhmu? Jangan bilang kamu sudah melakukan sesuatu lagi?!"
Xue Miaomiao memalingkan pandangan matanya dan menjawab, "Hei! Kita memang diperbolehkan untuk makan sembarangan tapi tolong jangan bicara sembarangan. Aku tidak pernah melakukan hal-hal yang buruk, tolong perhatikan perkataan pak polisi ya. Jika tidak, aku bisa menuntut bapak dengan tuduhan pencemaran nama baik!"
"Gadis kecil, apa tidak ada yang memberitahumu bahwa tidak semua yang ada di dalam film itu nyata?"
Liu Hao menarik kerah baju Xue Miaomiao. Xue Miaomiao benar-benar tidak diperlakukan seperti seorang gadis, Liu Hao memperlakukannya seperti seorang laki-laki. Xue Miaomiao tidak bisa lepas dari Liu Hao sehingga akhirnya dia memutuskan untuk memberikan alat perekam itu kepada Liu Hao.
"Bapak polisi benar. Aku memang pergi ke tempat kejadian perkara dan menemukan barang bukti yang penting."
"Jangan berbohong! Aku tidak mempercayaimu."
"Pak polisi, bagaimana kalau kita bertaruh?"
"Baik, siapa takut. Aku tidak akan segan-segan menghukummu jika kamu berbohong."
"Baik! Aku suka orang yang berani! Jika di tanganku ada bukti yang membuktikan bahwa Ye Xin bunuh diri kamu harus membantuku 3 hal. Yang pertama…"
"Tidak perlu mengatakannya karena aku yakin itu tidak akan terjadi. Seluruh barang yang ditemukan di tempat kejadian sudah dikumpulkan oleh tim kepolisian, mana mungkin kamu memiliki barang bukti yang bahkan polisi tidak memilikinya. Aku akan membuatmu mengantarkan makanan untukku setiap pagi, membersihkan mobilku, dan membersihkan kantorku selama 1 minggu!" Liu Hao memotong kalimat Xue Miaomiao.
"Baik aku setuju! Kita lihat siapa yang akan kalah!"
Xue Miaomiao menyodorkan alat perekam yang ada di tangannya kepada Liu Hao, kemudian pergi dari sana.