Xue Miaomiao tidak menyangka Zhong Haotian benar-benar menyuruhnya bersih-bersih di lantai 1. Setelah memberi instruksi pada Xue Miaomiao, Zhong Haotian kemudian pergi melihat keadaan ibunya.
"Pelayan Yi mengatakan bahwa mama selama 2 hari terakhir ini selalu melihat hantu?" tanya Zhong Haotian kepada ibunya dengan khawatir.
Wajah ibu dari Zhong Haotian pucat pasih lalu menceritakan tentang kakek tua yang dia lihat, "Kemarin aku sudah membakar uang untuk kakekmu, tapi aku masih melihatnya. Haotian, apa kakekmu masih memiliki urusan yang belum selesai di dunia ini? Tapi apa gunanya mencari mama? Seharusnya kakekmu kan pergi mencari papamu. Tidak bisa, mama harus menyuruh papa segera pulang."
Bagi Zhong Haotian yang baru saja mengecek lantai 2 dan tidak melihat ada yang janggal, terlebih lagi dia tidak bisa melihat hantu, tentu ia hanya mengira ibunya sedang mengalami halusinasi karena sendirian di dalam kamarnya.
"Ma, tidak ada hantu di dunia ini. Yang ada hanyalah orang yang berpura-pura menjadi hantu."
Xue Miaomiao yang sedang minum air tiba-tiba dia tersedak dan berkata dalam hati,
"Zhong Haotian, Zhong Haotian~ Walaupun aku mengagumimu, tapi kali ini perkataanmu salah. Di dunia ini memang benar ada hantu!'
Zhong Haotian mengangkat kepalanya lalu melihat ke arah Xue Miaomiao sambil menggelengkan kepalanya, Xue Miaomiao yang melihat itu dengan segera menundukkan kepalanya dan melanjutkan mengelap kaca.
Setelah beberapa saat akhirnya ibu dari Zhong Haotian menjadi lebih tenang, saat itu kebetulan hujan juga sudah berhenti dan Zhong Haotian bersiap untuk kembali ke kantornya.
Xue Miaomiao dengan bahagia masuk ke dalam mobil Zhong Haotian lalu berpikir dalam hati, 'Setelah berhasil mendapatkan hati ibu dari Zhong Haotian tidak lama lagi aku pasti bisa mengambil hati Zhong Haotian kan?'
Setelah masuk ke dalam mobil, Zhong Haotian menutup matanya. Hari ini dia menghadiri 2 rapat dan saat malam hari dia mendapat telepon dari pelayan Yi yang menyuruhnya segera pulang jadi tidak heran jika ada kantung mata berwarna hitam di bawah matanya.
Zhong Haotian tiba-tiba merasa ada yang sedang memandanginya lalu dia membuka mata dan melihat Xue Miaomiao sedang melihat ke arahnya dengan wajah gembira, seperti seekor anjing yang sedang melihat tulang.
"Xue Miaomiao!" panggil Zhong Haotian dengan suara pelan dan tegas.
"Iya tuan Zhong? Aku di sini!" jawab Xue Miaomiao dengan matanya yang berbinar-binar. Bagi Xue Miaomiao setiap kali dia dapat duduk di mobil Zhong Haotian adalah hal yang membahagiakan karena dia dapat melihat Zhong Haotian dari jarak yang begitu dekat, hingga seolah-olah Xue Miaomaio merasa bahwa dia dapat masuk ke dalam dunia Zhong Haotian.
Walaupun Xue Miaomiao tahu itu semua hanya perasaannya saja, tapi dia tetap merasa senang karena dapat melihat Zhong Haotian dari dekat.
Zhong Haotian yang melihat Xue Miaomiao tersenyum seperti orang bodoh tidak bisa berkata apa-apa, dia hanya melihat ke arah Xue Miaomiao dengan dingin. 'Aku sudah hidup selama ini tapi belum pernah ada orang yang bisa tersenyum di depanku selepas Xue Miaomiao. Tidak peduli apapun ekspresiku dia akan tetap tersenyum manis di depanku.'
"Tuan Zhong, bagaimana bisa ada orang seperti diri anda yang begitu sempurna tanpa kekurangan sedikitpun?"
Kata Xue Miaomiao tanpa ragu memuji Zhong Haotian sambil melihat ke arahnya seolah sedang menikmati apa yang ada di depan matanya.
'Ada yang tidak beres dengan otaknya, apa dia tidak melihat aku sekarang sedang tidak tersenyum?' kata Zhong Haotian dalam hati lalu dia berkata dengan tegas, "Xue Miaomiao, jika kamu terus berbicara aku akan mengusirmu keluar."
"Hihihi, tuan Zhong malu." kata Xue Miaomiao dengan suara kecil lalu melihat ke arah Zhong Haotian dan dengan segera menutup mulutnya dengan tangannya seolah menyadari tidak seharusnya dia mengatakan itu.
Tapi Zhong Haotian tidak mengantarkan Xue Miaomiao ke sekolah, dia meninggalkan Xue Miaomiao di tengah pusat kota kita lalu pergi begitu saja.
"Tuan Zhong benar-benar tidak mengerti apa itu belas kasihan."
Kata Xue Miaomiao dengan kesal, tapi tidak perlu waktu lama untuknya kembali seperti semula. 'Setidaknya dia tidak meninggalkan aku di tempat yang gelap lagi. Kali ini Zhong Haotian meninggalkan aku di tengah kota selanjutnya dia pasti akan mengantarkan aku ke sekolah!' kata Xue Miaomiao dalam hati kemudian dia naik bis terakhir untuk kembali ke sekolah.
Keesokan harinya adalah hari minggu,
Xue Miaomiao bangun pagi dan mencuci bajunya setelah itu dia pergi keluar.
Kemarin ibu dari Zhong Haotian meminta Xue Miaomiao untuk datang lagi hari ini, Xue Miaomiao tentu paham maksud dari perkataannya. Sebelum pergi ke rumah keluarga Zhong, dia pergi ke sebuah toko antik dan membeli sebuah jimat.
Sesampainya di rumah keluarga Zhong, ibu dari Zhong Haotian sedang makan siang, wajahnya tidak terlihat baik. 'Tapi tentu saja mana mungkin setelah beberapa hari tidak tidur wajahnya dapat terlihat segar.' kata Xue Miaomiao dalam hati.
"Miaomiao, kamu sudah datang." sapa ibu dari Zhong Haotian dengan ramah.
"Nyonya, hari ini aku membawa benda yang semoga bisa membantu menghilangkan kegelisahan nyonya."
"Jika kamu benar-benar bisa melakukannya aku akan sangat berterima kasih."
"Aku akan berusaha…"
Dalam hati, Xue Miaomiao sangat bahagia karena demi mendapatkan hati Zhong Haotian, dia akan berusaha mendapatkan hati ibunya terlebih dahulu dan sekarang adalah saatnya.
Walaupun jimat itu palsu, tapi melihat Xue Miaomiao yang berpendirian teguh membuat ibu dari Zhong Haotian merasa lebih tenang.
Xue Miaomiao membawa jimat yang dibelinya ke kamar tidur ibu dari Zhong Haotian dan saat itu dia memeriksa keadaan kamar sekali lagi. Kemarin Xue Miaomiao melihat ada yang janggal dengan tembok di dekat jendela, saat dia mengeceknya lagi Xue Miaomiao menemukan sebuah pengeras suara berukuran kecil selain itu benda itu terhubung dengan sebuah kabel menuju ke luar jendela dan menjulur ke lantai bawah.
'Sepertinya ada yang sengaja melakukan ini.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
"Nyonya, apa aku boleh melihat-lihat ke taman bunga yang ada di luar? Sepertinya ada…"
"Boleh,boleh. Kamu lakukan saja yang kamu mau asalkan semuanya bisa terselesaikan dengan baik."
Tanpa menunggu Xue Miaomiao selesai bicara, ibu dari Zhong Haotian langsung mengijinkannya lalu meminta pelayan Yi untuk mengantarkannya.
Setelah mengitari taman bunga itu Xue Miaomiao tiba di bawah kamar tidur ibu dari Zhong Haotian dan di sana dia melihat kabel yang menghubungkan pengeras suara dari kamar tidur ibu dari Zhong Haotian ke suatu tempat.
'Ini pasti ulah seseorang!' kata Xue Miaomiao dalam hati, semakin yakin dengan dugaannya.
"Pelayan Yi, apa tempat itu juga milik keluarga Zhong?"
"Kamu sudah tahu terlalu banyak!" terdengar suara pelan dan berat dari belakang Xue Miaomiao, saat menoleh kebelakang dia melihat wajah pelayan Yi terlihat seperti akan melakukan sesuatu yang jahat. Dia mengeluarkan sebuah sapu tangan lalu membekap mulut Xue Miaomiao.
"Kamu…"
Xue Miaomiao mencium aroma yang kuat dari sapu tangan itu dan tak lama kemudian dia kehilangan kesadarannya.
"Nyonya, Xue Miaomiao pingsang."
"Kenapa bisa pingsan? Bukankah dia tadi baik-baik saja? Apakah kakek tua itu susah untuk dihadapi? Pelayan Yi cepat antar Miaomiao ke rumah sakit lalu panggil pengusir setan yang pernah kesini waktu itu."
"Baik nyonya, segera saya laksanakan."
Xue Miaomiao masih dapat mencium aroma kuat itu dan membuat tenggorokannya seperti terbakar. Tak lama kemudian dia sadarkan diri dan menyadari dirinya ada di dalam mobil.
"Sudah bangun?"
Kata pelayan Yi.
"Ini semua ulahmu kan? Aku sudah tahu sejak awal di rumah itu tidak ada hantu, kamu yang berpura-pura jadi hantu." kata Xue Miaomiao tersenyum karena berhasil memecahkan kasus ini, tapi tenggorokannya terasa sakit.
Pelayan Yi cukup kaget melihat Xue Miaomiao yang terlihat tenang lalu berkata, "Kamu masih muda tapi kamu memiliki kemampuan. Apakah kamu mau masuk ke dalam keluarga Zhong?"