Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 5 - Menjadi Tersangka

Chapter 5 - Menjadi Tersangka

Walaupun ibu dari Xia Sang terdengar seperti mengeluh, namun dari sorot matanya dapat terlihat bahwa dia merasa lega dan bangga dengan calon menantunya.

Zhong Haotian tidak memberi tahu ibu dari Xia Sang bahwa putrinya mengalami kecelakaan. Xue Miaomiao teringat akan ibunya, dan membanyangkan jika ibunya masih hidup mungkin ia akan seperti ibu dari Xia Sang. Xue Miaomiao meminta ijin untuk masuk ke kamar Xia Sang dan tentu saja ibu dari Xia Sang mengijinkannya. Ibu dari Xia Sang juga menunjukkan foto Xia Sang saat masih sekolah. Namun yang membuat Xue Miaomiao heran adalah dia tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Xia Sang, yang berarti Xia Sang tidak pernah pulang ke apartemen orang tuanya setelah kecelakaan itu terjadi.

Akhirnya Xue Miaomiao meninggalkan kediaman orang tua Xia Sang tanpa mendapatkan hasil apapun.

Hari mulai gelap. Xue Miaomiao kembali ke rumah sakit tempat Zhong Haotian berada. Tetapi dia tidak dapat memasuki gedung rumah sakit. Seluruh pintu masuk rumah sakit dijaga oleh pengawal Zhong Haotian. Walaupun telah memohon untuk membiarkannya masuk, semua usahanya sia-sia. Tiba-tiba seorang perawat muncul dan Xue Miaomiao meminta tolong perawat tersebut untuk memberikan makanan yang telah dia bawa untuk Jiang Yu dan Zhong Haotian.

Perawat tersebut masuk ke rumah sakit sambil membawa makanan yang diberikan oleh Xue Miaomiao.

Setibanya di depan pintu ruangan tempat Jiang Yu dan Zhong Haotian berada, ia mengetuk pintu sambil mengangkat plastik hitam yang berisi makanan pemberian Xue Miaomiao. Saat membuka pintu Jiang Yu melihat perawat tersebut datang membawa plastik hitam yang berisi makanan. Jiang Yu langsung mengetahui bahwa itu berasal dari Xue Miaomiao. Tadi siang Jiang Yu telah menghabiskan dua porsi makan, dan sekarang Xue Miaomiao mengirimi mereka makanan lagi.

Xue Miaomiao, kamu ingin aku mati kekenyangan!

Zhong Haotian sedang tidak berada di sana, hal ini membuat perawat tersebut menjadi sedikit lebih tenang. Dia memberikan bungkusan makanan tersebut kepada Jiang Yu.

"Ada seorang wanita yang mengaku sebagai anggota keluarga mengantarkan makanan ini."

"Ini dari Xue Miaomiao bukan?" Nama itu seperti kutukan, pikir Jiang Yu dalam hati.

"Aku tidak tahu nama wanita itu. Masih ada lagi, kata wanita tadi kalian harus makan nasi menggunakan saus tomat ini."

"Kamu bahkan tidak mengetahui namanya, bagaimana bisa kamu setuju untuk membantunya?"

Perawat itu pergi meninggalkan tempat Jiang Yu. Jiang Yu melihat ke arah bungkusan makanan pemberian Xue Miaomiao dan berpikir untung saja tuan Zhong sedang keluar. Ia harus segera membuang makanan ini sebelum dia kembali, jika tidak tuan Zhong akan menyuruhnya untuk makan lagi.

"Apa yang sedang kamu lakukan?"

Zhong Haotian berdiri di depan pintu, memandangi plastik hitam yang akan dibuang oleh Jiang Yu.

"Tidak, bukan ada apa-apa. Ini adalah makanan yang dikirimkan oleh Xue Miaomiao…"

Mata Zhong Haotian melihat sekeliling mencari makanan yang dimaksud dan bertanya, "Yang mana?"

Jiang Yu mengangkat saus tomat dan berkata, "Xue Miaomiao bilang untuk makan nasi pemberiannya, harus menggunakan saus tomat ini. Tapi semakin dilihat aku semakin tidak berselera, saus tomat ini mengingatkanku dengan bungkus darah yang ada di rumah sakit."

"Buka makanannya." kata Zhong Haotian.

"Baik."

Ketika Jiang Yu membuka bungkus makanan tersebut, saus tomat tersebut terciprat ke wajahnya. Dia menggunakan lidahnya untuk mencicipinya. "Kenapa rasa saus tomat ini aneh?"

"Itu adalah darah." cetus Zhong Haotian dengan dinginnya. Xue Miaomiao merupakan wanita yang cukup menarik. Dia berani terang-terangan melakukan ini terhadap tuan Zhong. Senyum kecil terlihat di wajah Zhong Haotian.

Dua hari terakhir tuan Zhong tidak pernah menunjukkan ekspresi dan sikapnya sangat dingin, akhirnya dia menunjukkan ekspresi di wajahnya. Apakah dia tertawa?

"Tuan Zhong, manusia perlu makan. Jika anda seperti ini terus Sangsang pasti akan sedih!"

Xue Miaomiao masih berada di luar rumah sakit, ia khawatir perawat tersebut tidak berhasil memberikan makanan pemberiannya kepada Jiang Yu dan Zhong Haotian. Saat Zhong Haotian muncul dari balkon untuk merokok, dia melompat-lompat seolah berharap Zhong Haotian akan melihat ke arahnya.

Zhong Haotian berhenti merokok dan kebingungan melihat tingkah Xue Miaomiao yang melompat-lompat seperti orang gila.

Sesaat sorot matanya memperlihatkan perasaannya yang sedang kacau. Akhirnya dia berhenti merokok, berbalik badan dan kembali masuk ke ruangan.

"Kamu harus menghabiskan makanannya!" teriak Xue Miaomiao.

Jiang Yu yang terlihat seperti ingin menangis mengangkat bungkus makanan dan berkata,

"Xue Miaomiao, saus tomatmu tidak beres!"

Melihat seluruh wajah dan pakaian Jiang Yu berwarna merah, Xue Miaomiao menahan tawanya dan berpura-pura menunjukkan ekspresi serius berkata, "Memang benar itu saus tomat, tapi itu sudah kadaluarsa. Untung saja tuan Zhong tidak memakannya, jika tidak mana mungkin kamu sekarang masih ada di depan pintu."

"Tentu saja, aku berjaga semalaman disini. Kamu jangan berani mendekati tuan Zhong!"

"Baguslah kalau kakak berjaga sepanjang malam. Kak, jangan mengganti pakaian kakak ya, dan jangan meninggalkan tuan Zhong seorang diri. Baiklah, aku kembali ke sekolah dulu."

Jiang Yu tidak dapat berkata-kata lagi. Akhirnya dia diam-diam memberikan makanan tersebut untuk para pengawal yang berjaga di lantai bawah lalu kembali berjaga di ruangan Zhong Haotian. Jiang Yu ingin mengganti bajunya yang kotor namun tanpa perintah dari Zhong Haotian, dia tidak bisa sembarangan pergi meninggalkan tempatnya.

Malam itu Xue Miaomiao harus mengikuti satu kelas. Di tengah-tengah pelajaran dia merasa mengantuk. Untung saja guru yang mengajar sangat baik dan ramah, jadi saat itu dia dapat kembali ke asrama untuk tidur tanpa merasa bersalah. 

Namun sebenarnya, Xue Miaomiao juga tidak dapat tidur dengan nyenyak. Ia mendengar bahwa sekolah ini dibangun di atas pemakaman, sehingga dia dapat mendengar suara-suara aneh. Jadi dia sering mendengarkan lagu agar tidak perlu mendengar suara-suara aneh itu.

Kelas hari rabu tidak banyak, bahkan di siang hari tidak ada kelas sama sekali. Teman asramanya yang lain ada yang tidur dan ada juga yang pergi jalan-jalan. Kemarin malam Tao Yiqiu dan Shu Jing bertanya kepada Xue Miaomiao kemana dia pergi kemarin sore. Xue Miaomiao hanya menjawab dia pergi bekerja paruh waktu dan kedua temannya sudah tidak bertanya apa-apa lagi.

Xue Miaomiao pergi ke sebuah toko yang terletak di sebelah sekolahnya untuk membeli makanan yang akan dia bawa ke rumah sakit. Di toko itu tersedia banyak barang dengan harga yang murah.

Dari jauh Xue Miaomiao melihat Jiang Yu berada di lantai bawah rumah sakit. Dia melihat ke arah Jiang Yu dengan perasaan jengkel. Bukankah Jiang Yu berkata dia tidak akan berganti pakaian, tapi kenapa dia mengganti pakaiannya? Bagaimana dengan Zhong Haotian?!

Xue Miaomiao bergegas lari ke arah Jiang Yu dan menarik tangannya. "Kenapa kakak mengganti pakaian? Bagaimana dengan tuan Zhong?"

Jiang Yu melihatnya dengan kebingungan. Walaupun Xue Miaomiao cukup aneh, ia tidak terlihat seperti orang jahat, tapi...

Dia diperintahkan untuk menangkap Xue Miaomiao dan membawanya masuk ke dalam mobil.

Xue Miaomiao menjadi panik dan saat pintu terbuka dia merasa hidupnya telah berakhir. Dia berpikir apakah kali ini dia akan dibuang ke dalam hutan belantara?

"Kak Jiang Yu, aku datang hanya untuk mengantarkan sarapan untuk tuan Zhong. Jika aku tidak dapat masuk juga tidak apa-apa, kalian tidak perlu membawaku pergi." Bukankah pengawal yang menjaga Xue Miaomiao terlalu banyak? Meskipun hanya dijaga oleh satu pengawal saja pun, Xue Miaomiao tidak akan bisa kabur. Jadi tidak perlu menugaskan banyak pengawal untuk mengusirnya, bukankah akan lebih baik meninggalkan beberapa orang untuk menjaga tuan Zhong?

Jiang Yu melihat ke arah Xue Miaomiao dan berkata, "Xue Miaomiao kami sudah muak dengan semua ini. Sekarang kami akan mengantarmu ke kantor polisi, jika perlu sesuatu bicara langsung dengan polisi!"

Xue Miaomiao terdiam, bukankah dia hanya mengantar beberapa makanan dan hanya mengganggu sedikit. Tidak perlu membesar-besarkan masalah hingga ke kantor polisi bukan?!

"Kak Jiang Yu, kenapa kalian membesar-besarkan masalah kecil?"

"Kak Jiang Yu, tidak ada yang terjadi dengan tuan Zhong kan? Kapan kakak mengganti pakaian? Kenapa kakak mengganti pakaian?"

Tidak ada seorang pun yang menjawab pertanyaannya.

Tanpa disangka, ternyata Zhong Haotian sudah menunggu di kantor polisi. Melihat sosok Zhong Haotian disana membuat Xue Miaomiao kaget sekaligus senang. Dia segera memberikan makanan yang masih hangat kepada Zhong Haotian.

"Tuan Zhong, ini aku membelikanmu makanan. Rasanya sangat enak."

Zhong Haotian membuang makan itu ke lantai dan mendorong Xue Miaomiao ke tembok sambil mencekiknya dengan satu tangan.

Dalam sekejap dia tidak dapat bernafas, wajahnya menjadi merah. Zhong Haotian memandangnya dengan sorot mata penuh kemarahan dan kebencian.

"Saudari Xue Miaomiao, anda ditahan atas tuduhan pembunuhan Nyonya Ye Xin. Anda memiliki hak untuk diam, semua yang anda ucapkan dapat akan digunakan sebagai bukti di pengadilan."

Kata seorang polisi yang mengenakan seragamnya dan berdiri disebelah mereka.

Xue Miaomiao tiba-tiba menjadi lemas. Ia berusaha memahami perkataan polisi tersebut. Ye Xin? Bukankah dia ibu dari Xia Sang yang dia kunjungi kemarin?