Liu Hao melihat Xue Miaomiao dengan keheranan, Xue Miaomiao masuk kembali ke kantor polisi dengan wajah panik.
Xue Miaomiao masih terguncang dengan kejadian yang baru saja disaksikannya. Orang yang detik sebelumnya masih berbicara dalam kondisi baik tiba-tiba ditabrak oleh truk dan meninggal dengan mengenaskan. Sekarang terjawab sudah mengapa Hu Xinglin saat di ruang interogasi dapat melihat Peng Jiang, itu karena dia akan meninggal. Memikirkan semua itu membuat Xue Miaomiao mual. Setelah meminum beberapa gelas air dia merasa lebih baik.
Sebagai satu-satunya saksi kejadian itu, Xue Miaomiao harus tetap tinggal di kantor polisi untuk dimintai keterangan.
Di luar kantor polisi hanya terpasang 1 CCTV. Saat Liu Hao memeriksa rekaman CCTV tersebut dia baru menyadari bahwa CCTV tersebut telah disabotase. Waktu terakhir CCTV menyala kurang lebih sama dengan waktu Hu Xinglin dibawa ke kantor polisi, yang itu berarti ini semua sudah direncanakan.
Xue Miaomiao bersikeras mengatakan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan berencana, karena truk itu tidak memiliki plat nomor dan tidak ada tanda-tanda berusaha untuk menghentikan lajunya.
Orang yang berani melakukan kejahatan di depan kantor polisi sama seperti menantang para petugas kepolisian. Liu Hao segera memerintahkan bawahannya untuk menutup semua jalan di sekitar kantor polisi, kemudian tim forensik segera datang ke tempat kejadian untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut. Tak lama kemudian ada seorang polisi yang sedang mengawasi kamera CCTV yang terpasang di jalan raya melaporkan menemukan sebuah truk yang mencurigakan dan tidak jauh dari tempat truk itu berhenti ditemukan putung rokok yang diduga adalah milik pelaku. Polisi segera membawa putung rokok itu untuk dibawa ke tim forensik.
Malam itu setelah selesai dimintai kesaksian, Liu Hao mengantarkan Xue Miaomiao kembali ke sekolahnya.
Xue Miaomiao meringkuk memegangi kepalanya, perasaannya sangat tidak tenang. Dia merasa bersalah. Secara tidak langsung Xue Miaomiao merasa jika bukan karena dirinya, Hu Xinglin tidak akan meninggal.
"Xue Miaomiao, apa yang kamu sembunyikan dari aku?" tanya Liu Hao tiba-tiba.
Xue Miaomiao terdiam sebentar kemudian menggelengkan kepalanya sambil berkata, "Tidak, tidak ada…"
"Tidak usah berpura-pura, apa kamu pikir aku tidak tahu kamu sedang menyelidiki kasus 3 tahun yang lalu? Aku diam saja karena aku tidak ingin ikut campur dengan urusanmu, tapi kali ini berbeda karena sudah ada yang menjadi korban. Kasus itu tidak sesederhana bayanganmu, jika kamu tidak mendengarkan saranku bukan tidak mungkin orang yang meninggal selanjutnya adalah kamu."
Apa yang dikatakan oleh Liu Hao tidak salah. Jika Hu Xinglin dibunuh karena kasus 3 tahun yang lalu, maka jika Xue Miaomiao tetap melanjutkan penyelidikan tersebut mungkin nyawanya yang akan terancam. Hu Xinglin juga mengatakan kepada Xue Miaomiao bahwa dia memiliki bukti tapi tidak bisa berbuat apa-apa karena orang itu memiliki jabatan yang tinggi. Itu berarti sebanyak apapun bukti yang terkumpul, tetap tidak akan bisa menghukum pelaku sebenarnya. 'Hu Xinglin yang merupakan mantan petugas kepolisian tidak bisa melakukan apa-apa, lalu apa yang bisa aku lakukan? Aku hanya seorang pelajar.' pikir Xue Miaomiao dalam hati.
Xue Miaomiao memikirkan hal tersebut untuk waktu yang cukup lama. Saat mereka akan segera tiba di gerbang sekolahnya, Xue Miaomiao meminta Liu Hao untuk menghentikan mobilnya. Xue Miaomiao berencana untuk menceritakan segala hal yang diketahuinya. Liu Hao memiliki jabatan di kantor polisi sehingga Xue Miaomiao merasa dia akan lebih tenang setelah menceritakan semuanya.
"Kak Hao, sebelum aku memberi tahu semuanya berjanjilah 1 hal."
"Xue Miaomiao jangan aneh-aneh, ini kasus kepolisian aku tidak akan membiarkanmu untuk ikut campur."
"Baiklah kalau begitu, anggap saja aku tidak mengatakan apa dan aku tidak mengetahui apapun."
"Xue Miaomiao! Oke, oke. Aku akan menuruti permintaanmu, katakan apa yang kamu tahu."
"Tidak peduli apapun hasil penyelidikannya, kakak harus menangkap pelakunya. Aku hanya meminta hal ini."
"Itu tentu saja! Dasar gadis kecil apa kamu sedang meragukan integritasku?!"
Saat Liu Hao sedang tersenyum, Xue Miaomiao malah terlihat sangat serius. Akhirnya Xue Miaomiao menceritakan segala yang diketahuinya tentang Hu Xinglin dan Peng Jiang.
Liu Hao pernah membaca laporan kasus 3 tahun yang lalu jadi dia cukup memahami kasus tersebut, tapi saat itu dia tidak memperhatikan dengan seksama tentang kasus itu. Dan saat Xue Miaomiao bercerita dia baru menyadarinya. Pengedar narkoba itu tidak tertangkap, lalu ada seorang petugas kepolisian yang meninggal dan 4 anggota sisanya dalam waktu singkat dipindah tugaskan.Hal tersebut sangat jarang terjadi di kepolisian.
Tapi Liu Hao masih tidak yakin mengenai pengkhianat di kantor polisi.
Xue Miaomiao mengeluarkan foto yang dia temukan di tempat tinggal Hu Xinglin dari dalam tasnya kemudian menunjukkannya kepada Liu Hao sambil bertanya, "Apa kakak kenal dengan oran yang ada di foto ini?"
"Tentu saja, itu adalah pamanku, Tang Renhai."
"Tang Renhai adalah paman kakak? Kalian masih saudara?!"
Seolah baru tersambar petir, Xue Miaomiao segera memasukkan foto tersebut ke dalam tasnya kemudian turun dari mobil dengan tergesa-gesa.
"Gadis ini benar-benar labil!"
Setelah bergumam Liu Hao kembali berpikir. 'Apa jangan-jangan sebelum meninggal Hu Xinglin mengatakan kepada Xue Miaomiao bahwa pengkhianat kepolisian saat itu adalah paman Tang? Tidak mungkin! Paman Tang adalah orang yang sangat menjunjung tinggi keadilan, aku bahkan menjadi seorang polisi karena melihat dirinya.' pikir Liu Hao dalam hati.
Walaupun Xue Miaomiao sudah kembali ke asrama, tapi dia masih merasa tidak tenang.
Setelah pekan olah raga, seluruh siswa kembali ke asrama masing-masing. Gedung asrama menjadi sangat ramai karena banyak siswa yang makan dan nonton film bersama di kamar asrama.
Tao Yiqiu sangat peduli dengan hubungan Xue Miaomiao dengan Zhong Haotian. Saat melihat Xue Miaomiao, dia langsung menanyakan kejadian di kota A. Tapi Xue Miaomiao menjawabnya dengan tidak bersemangat yang itu berarti tidak ada perkembangan yang terjadi. Akhirnya Tao Yiqiu berhenti bertanya. 'Tapi hal ini tidak mengherankan. Tuan Zhong bukan orang sembarangan bagaimana mungkin dia dapat dengan mudah ditaklukan. Lagipula dia sangat mencintai Xia Sang.' pikir Tao Yiqiu dalam hati. Dia merasa Xue Miaomiao kasihan karena harus menyukai laki-laki seperti itu.
Setelah selesai mandi Xue Miaomiao melihat ponselnya telah berada di atas meja. Xue Miaomiao kaget karena dia ingat terakhir kali ia meletakkan ponselnya di dalam tas.
"Xue Miaomiao, baru saja Chen Juan mengembalikan ponselmu, dia membawa ponselmu dari lantai 1."
Xue Miaomiao kebingungan, 'Apa mungkin aku meninggalkan ponselku di mobil Liu Hao lalu dia mengantarkannya?' Xue Miaomiao menebak-nebak dalam hatinya. Kemudian dia mengambil charger ponselnya dan mengisi dayanya, tapi dia melihat bahwa baterai ponselnya penuh.
'Ini aneh! Saat sedang diculik oleh Hu Xinglin jelas-jelas baterai ponselku habis, kemudian aku memasukkannya ke dalam tas.' gumam Xue Miaomiao dalam hati sambil berusaha mengingat-ingat kejadian hari ini. Banyak yang terjadi hari ini, diculik, tenggelam, menyaksikan kasus pembunuhan, Xue Miaomiao merasa lelah dan memutuskan untuk tidak memikirkan tentang ponselnya lagi.
Sebelum menutup matanya Xue Miaomiao ingin mengirim pesan singkat mengucapkan selamat malam untuk Zhong Haotian. Tapi saat membuka kontak ponselnya, dia tidak bisa menemukan nomor Zhong Haotian, lebih tepatnya seluruh kontaknya hilang! Saat membuka galerinya, seluruh foto dihapus, tidak ada satupun yang tersisa. Saat dikota A Xue Miaomiao diam-diam mengambil foto Zhong Haotian, dia bahkan belum sempat memindahkannya di komputer, dan sekarang semuanya telah hilang!
Xue Miaomiao merasa ini bukan ulah Liu Hao. 'Kenapa aku sial sekali hari ini! Siapa yang melakukan semua ini sebenarnya?!' gerutunya dalam hati.
...
Dalam perjalanan pulang di dalam mobil hitam yang mewah, Zhong Haotian sedang bersandar di kursinya sambil memainkan ponselnya.
Tidak lama kemudian ada telepon masuk kemudian Zhong Haotian mengangkatnya.
"Tuan Zhong, saya sudah mengembalikan ponsel nona Xue." kata Jiang Yu melaporkan tugasnya yang sudah selesai. Setelah melihat Zhong Haotian yang menyelamatkan Xue Miaomiao dari dalam danau, Jiang Yu menjadi lebih menghormati Xue Miaomiao.
Zhong Haotian menganggukkan kepalanya lalu bertanya, "Dia tidak mengatakan apapun?"
"Sepertinya saat itu nona Xue sedang sibuk jadi teman asramanya yang mengambil ponselnya."
"Hm."
"Tuan Zhong saya sudah menghapus foto dan nomor telepon tuan Zhong dari ponsel nona Xue. Jika nona Xue mengetahui hal itu bukankah dia akan marah?" membayangkan saat Xue Miaomiao mengetahui hal itu membuat Jiang Yu merinding.
Wajah Zhong Haotian terlihat datar kemudian berkata: "Tidak mungkin. Dia begitu bodoh sehingga dia tidak akan mengetahui bahwa kamu yang melakukannya."
'Jelas-jelas waktu itu tuan Zhong sendiri yang membuka handphone Xue Miaomiao kemudian menemukan foto dirinya yang diambil diam-diam oleh Xue Miaomiao kemudian menghapusnya. Kenapa aku merasa tuan Zhong sengaja melimpahkan tanggung jawab kepada diriku?' gumam Jiang Yu dalam hati.