Chereads / Mata Hantu Istriku / Chapter 18 - Mayat Wanita di Waduk Air

Chapter 18 - Mayat Wanita di Waduk Air

Liu Hao memang benar-benar keluar kantor polisi untuk menyelidiki suatu kasus. Di pinggir kota ada sebuah mayat yang ditemukan dalam waduk air. Karena Xue Miaomiao tidak ingin berurusan dengan hal-hal seperti itu, dia memutuskan untuk turun dari mobil Liu Hao kemudian kembali ke sekolah.

Siang itu Xue Miaomiao memiliki banyak kelas yang harus dihadiri, dia bahkan hampir tertidur karena terlalu bosan dengan kelas-kelas itu. Setelah pelajaran terakhir berakhir, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore. Dia pergi ke kantin untuk makan malam kemudian pergi ke kantor polisi. Dia ingin menepati janjinya kepada Peng Jian, hanya saja Xue Miaomiao khawatir Peng Jian sudah menghilang.

Malam itu Liu Hao ada di kantor polisi sedang fokus membaca laporan tentang mayat wanita yang ditemukan di waduk. Karena terlalu serius, Liu Hao sampai kaget saat Xue Miaomiao membuka pintu dan masuk ke dalam kantornya.

"Xue Miaomiao, kamu kenapa datang lagi!"

Datang seperti hantu saja, gumam Liu Hao.

"Tadi pagi aku sudah mengatakan padamu bahwa malam ini aku akan datang untuk meminta kakak mengabulkan permintaan keduaku."

Xue Miaomiao melihat sekeliling ruangan dan akhirnya dia menemukan Peng Jiang, dia sedang berdiri di depan pintu introgasi.

Peng Jian terlihat lemas, sepertinya keadaannya belum pulih sejak kembali dari kolam pemurnian.

"Aku mau ke kamar mandi dulu."

Sebelum ke kamar mandi, Xue Miaomiao mengambil kertas dan pulpen dari salah satu meja petugas polisi dan membawanya masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku kira kamu tidak akan kembali."

Peng Jian sudah berada di dalam menunggu Xue Miaomiao. Walaupun terlihat sangat tenang tapi dapat terdengar nada tidak senang dari perkataannya.

Xue Miaomiao merasa bersalah dan berkata, "Maafkan aku, aku benar-benar lupa. Terakhir kali kita bertemu petugas Peng tiba-tiba menghilang, aku kira…" Xue Miaomiao tidak melanjutkan permintaan maafnya. "Baiklah, sekarang aku bisa melakukan hal yang aku janjikan. Sekarang beritahu aku kelima nama itu."

"Saat aku bergabung dengan departemen narkotika, termasuk aku ada 5 orang dalam tim anti narkoba. Awalnya aku mengira yang membunuhku mungkin adalah musuh yang menggunakan pakaian tim kami untuk memata-matai tim kami. Tapi setelah kupikir-pikir kembali sepertinya tidak mungkin jika ada orang asing yang menyamar dan aku tidak mengetahuinya karena anggota timku sedikit. kemudian aku yakin bahwa ada pengkhianat di tim kami. Aku akan memberitahumu nama 4 orang tersebut, kamu hanya perlu memastikan yang mana dari mereka yang merupakan pengkhianat.

"Orang yang membunuhku dari belakang memegang pisau dengan tangan kirinya, saat aku melawannya dia terkena sayatan pisau dan pasti ada bekas luka itu meninggalkan bekas. Jika kamu bisa menemukan dia, itu sudah cukup."

"Baiklah, aku akan berusaha menemukannya dengan cepat agar petugas Peng bisa segera beristirahat dengan tenang."

Setelah menulis 4 nama tersebut Xue Miaomiao keluar dari kamar mandi.

Liu Hao terlihat sangat sibuk, dia makan sambil membaca laporan. Polisi tidak menemukan bukti apapun di tempat kejadian, selain itu apa yang ditemukan oleh tim forensik juga tidak banyak membantu penyelidikan kasus ini. Padahal Liu Hao sudah mengatakan kepada atasannya bahwa dia akan menyelesaikan kasus ini dalam waktu 1 minggu, tapi ia malah mengalami jalan buntu seperti sekarang.

"Wanita ini meninggal karena dibunuh, orang yang membunuhnya adalah seorang laki-laki yang lebih muda dan bertubuh gendut."

Kata Xue Miaomiao dengan suara iba. Ia sedang berdiri di belakang Liu Hao melihat foto mayat itu dari layar komputernya.

Liu Hao sedang makan, karena kaget dengan kemunculan Xue Miaomiao dia menyemburkan makanan yang ada di dalam mulutnya, kemudian melihat ke arah Xue Miaomiao dengan marah sambil berkata, "Xue Miaomiao apa tidak bisa kamu bersuara saat berjalan?!"

Xue Miaomiao mencibirkan bibirnya dan berkata, "Kakak saja yang mudah kaget, itu bukan salahku." Kemudian dia menyodorkan daftar nama yang dicatatnya saat di kamar mandi kepada Liu Hao sambil berkata, "Kak, permintaanku yang kedua adalah aku mau informasi tentang 4 orang ini."

Liu Hao kembali fokus kemudian mengelap layar komputernya yang kotor akibat terkena makanannya, kemudian melihat ke arah Xue Miaomiao dan bertanya, "Kamu baru saja mengatakan wanita ini meninggal karena dibunuh? Dan pembunuhnya seorang laki-laki yang lebih muda dan tubuhnya gendut, bagaimana kamu bisa tahu?"

"Aku hanya mengarangnya saja, untuk mengejutkan kakak saja. Hihihi."

Mendengar jawaban Xue Miaomiao membuat Liu Hao tidak bisa berkata apa-apa dan hanya memandangi Xue Miaomiao. Kemudian dia mengambil daftar nama yang diberikan Xue Miaomiao.

[Zhang Yangyang, Fang Jun, Zhou Yong, Hu Xinglin]

"Kenapa nama ini tidak asing." kata Liu Hao sambil berbicara sendiri.

"Tentu saja tidak asing, mereka semua pernah menjadi petugas polisi di sini." gumam Xue Miaomiao dalam hati, tapi dia hanya tersenyum saja.

Tanpa membuang-buang waktu Liu Hao segera mengakses data kewarganegaraan penduduk untuk mencari data 4 orang tersebut. Tidak memerlukan waktu lama sampai dia menemukan data 4 orang tersebut. Liu Hao menemukan bahwa mereka semua pernah bekerja di kantor polisi ini, sehingga tidak heran jika baru saja Liu Hao merasa nama mereka tidak asing. Bahkan salah satu dari keempat orang tersebut pernah menjadi rekan kerjanya! Liu Hao menjadi heran akan tujuan Xue Miaomiao untuk meminta data 4 orang ini.

Xue Miaomiao mengambil sebuah kertas dan mencatat alamat mereka sambil berkata: "Terima kasih kak. Bagi petugas polisi untuk menemukan informasi seseorang sangat mudah! Tapi kak aku memerlukan 1 bantuan lagi, apa kakak bisa mencarikan aku file laporan kasus xxx 3 tahun lalu?"

"Xue Miaomiao!"

Liu Hao memandang Xue Miaomiao dan bertanya dengan nada serius, "Xue Miaomiao beritahu aku, bagaimana mungkin kamu yang baru pindah di kota untuk kuliah tapi kamu mengetahui banyak hal tentang kota ini? Jangan bilang kamu mengetahuinya dari mimpi." Setelah kasus Ye Xin, Liu Hao merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Xue Miaomiao. Bagaimana mungkin dia dapat secara kebetulan melihat kecelakaan Xia Sang dan dalam waktu singkat bisa menemukan keberadaan Ye Xin, selain itu dia juga dapat menemukan alat perekam itu.

Ada banyak hal tentang Xue Miaomiao yang membuat Liu Hao penasaran.

Xue Miaomiao melihat Liu Hao dengan wajah polos dan berkata, "Kak, untuk kejadian Ye Xin itu benar-benar kebetulan saja. Namun permintaanku kali ini untuk sedang membantu teman."

"Temanmu banyak ya"

"Terima kasih untuk pujian kakak. Aku seorang gadis yang ceria dan sabar tentu saja memiliki banyak teman. Jika kakak bisa lebih lembut sedikit, kakak juga pasti bisa memiliki banyak teman. Kakak pasti belum punya pacar kan? Kakak harus mempertimbangkan untuk segera mencari pacar."

Liu Hao tidak ingin berdebat dengan Xue Miaomiao sehingga dia tidak merespon perkataan Xue Miaomiao. Liu Hao hanya ingin segera membayar hutangnya karena kalah bertaruh dengan Xue Miaomiao.

"Xue Miaomiao, apa mencari file xxx dari 3 tahun yang lalu itu adalah permintaan ketigamu?"

"Apa boleh termasuk permintaan kedua?"

"Tidak."

"Kalau begitu anggap permintaan ketiga." Setelah itu Xue Miaomiao teringat dengan perkataan Peng Jian yang mengatakan bahwa semua laporan tentang kasus itu sudah dihancurkan, jadi mungkin Liu Hao juga tidak akan bisa menemukannya.

Xue Miaomiao membawa data 4 orang yang dia temukan dan kembali ke sekolahnya.

Hari ini adalah pekan olahraga tahunan di kampusnya. Pekan olahraga ini diadakan dengan meriah dan besar-besaran selama 1 minggu dengan tujuan agar para siswa dapat menyalurkan jiwa kompetitif dan sportifitas mereka.

Tapi biasanya para wanita di sekolah tidak menyukai ini karena sekolah akan menjadi sangat ramai. Semuanya datang untuk melihat para peserta yang berkeringat di lapangan dan 80% peserta merupakan mahasiswa jurusan olahraga.

Awalnya setelah mendapat informasi dari daftar nama tersebut Xue Miaomiao berencana untuk menyelidiki Zhang Yangyang. Tapi karena Xue Miaomiao mendengar Tao Yiqu mengatakan bahwa Zhong Haotian akan pergi ke kota A untuk urusan pekerjaan, dan kebetulan di dalam daftar nama tersebut Fang Jun dan Zhou Yong berasal dari kota A, sehingga demi bertemu dengan Zhong Haotian, Xue Miaomiao memutuskan untuk pergi ke kota A.

Sejak kencan buta dengan Zhong Haotian Tao Yiqiu merasa Xue Miaomiao menjadi semakin sibuk. Dia akan menghabiskan waktu seharian untuk mencari sesuatu di internet, kemudian mencatatnya di sebuah buku kecil. Kelakuan Xue Miaomiao benar-benar mencurigakan, apalagi saat mereka mengetahui bahwa Xue Miaomiao ingin pergi ke kota A diwaktu yang sama dengan Zhong Haotian, membuat Tao Yiqiu dan Shu Jing berasumsi semua yang dilakukan oleh Xue Miaomiao berhubungan dengan Zhong Haotian.

Xue Miaomiao adalah gadis yang baik dan ceria, sehingga saat teman-temannya menduga ia menyukai Zhong Haotian dan memutuskan untuk mengejarnya ,kedua temannya ini tidak bisa tinggal diam. Tao Yiqiu dan Shu Jing memutuskan untuk mendukung Xue Miaomiao dengan membelikan tiket pesawat ke kota A dan 2 buah baju terusan. Selain itu mereka juga terus menyemangati Xue Miaomiao.

Setelah mendapatkan tiket pesawat, Xue Miaomiao dengan cepat tiba di bandara kota A. Setibanya di sana Tao Yiqiu menelpon Xue Miaomiao untuk memberitahunya bahwa Zhong Haotian sudah berada di hotel dan Tao Yiqiu sudah membantunya memesan kamar di hotel yang sama.

"Yiqiu, aku tidak bisa membalas kebaikanmu kepadaku."

"Tidak perlu memikirkan itu. Ini semua kan karena aku, walaupun aku sudah tahu banyak wanita yang mudah tertarik dengan tuan Zhong, aku malah membuatmu kencan buta dengannya. Jika akhirnya kamu tidak bisa memenangkan hati tuan Zhong kamu masih memiliki aku dan Shu Jing."

"..."