"Siapa? Aku akan membunuhnya!" Wei Chihan berkata dengan suara yang berat dan hatinya dipenuhi oleh amarah, ia tidak ingin Ming Yue'er didekati oleh pria lain.
Kemudian ia mencekik Ming Yue'er, lalu wanita itu mengerutkan alisnya dan berteriak marah, "Ayahku, aku hanya pernah disentuh oleh ayahku. Jika kamu berani membunuh Ayahku, aku tidak akan tinggal diam!"
"He…" Wei Chihan terdiam sesaat, kemarahannya menghilang, dan ia akhirnya tersenyum puas.
"Nona, apakah kamu berani menipuku? Kalau begitu aku akan menghajarmu!"
"Ah! Apa yang ingin kamu lakukan padaku?" Lalu tangan Ming Yue'er memegang batang pohon dan berteriak.
Kemudian Wei Chihan menyeringai, "Apa yang ingin aku lakukan? Memangnya kamu berani menyakitiku?"
Ming Yue'er lalu berkata dengan marah, "Bukankah kamu mengatakan bahwa kamu ingin melepaskanku?"
"Apakah aku pernah mengatakannya padamu?"
"Kamu tadi bertanya padaku." Mata besar Ming Yue'er menjadi berair saat mengatakannya.
Wei Chihan berhenti, kemudian berpikir sejenak lalu berkata, "Tidak apa-apa. Kalau begitu, apakah aku boleh bertanya padamu?"
"Oh? Apa yang ingin kamu tanyakan?" Ming Yue'er merasa cemas, ia memikirkan apa yang akan ditanyakan oleh pria tersebut.
"Katakan padaku, apakah kamu memiliki hubungan dengan Keluarga Ming di Kota Binzhou? Apa alasanmu datang ke Kota Hai dan mendatangiku? Jika kamu menjawabnya dengan jujur, maka aku akan membiarkanmu pergi."
Jantung Ming Yue'er berdebar-debar, hatinya merasa cemas dan ia memikirkan bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan barusan.
"Aku…."
"Jangan menipuku, kamu akan semakin menderita jika kamu berani menipuku!" Pria itu berkata dengan nada dingin.
Punggung Ming Yue'er langsung gemetar mendengarnya.
"Aku berasal dari Kota Binzhou… kamu seharusnya tahu jika di Kota Binzhou ada banyak orang yang bermarga Ming, dan aku tidak memiliki hubungan apapun dengan Keluarga Ming terkaya di Kota Binzhou…."
"He, he, he~~" Wei Chihan tertawa dan mengerutkan alisnya sedikit.
"Nona, apakah kamu ingin menipuku lagi? Hah?" Lalu Wei Chihan memegang tangan Ming Yue'er erat-erat.
"Aku tidak berbohong, Wei Chihan, aku tidak berbohong padamu!" Ming Yue'er berkata dengan cemas.
Kemudian Wei Chihan berbisik, "Kamu benar-benar keterlaluan, kalau begitu mari kita bercinta bersama~"
"Kamu benar-benar kurang ajar!" Ming Yue'er berseru dengan marah.
"Selain menyebutku sebagai orang kurang ajar, apakah kamu masih memiliki cara lain untuk mengumpatku? Hah?"
"Jangan bersikap seperti itu padaku! Wei Chihan, aku mohon padamu, kita berdua masih di hutan belantara!"
"Aku menyukai tempat terbuka, makanya aku suka bertempur dan berkemah di sini. Aku juga menyukai wanita, dan aku sesekali ingin mencoba bercinta dengan seorang wanita di tempat ini."
Wei Chihan berkata demikian, seraya membuka sabuknya.
"Jangan! Jangan lakukan itu lagi! Aku mohon padamu!" Ming Yue'er berseru dengan keras, tapi Wei Chihan memegang tangannya dengan erat.
Ia menatap wanita itu dengan tatapan dingin, lalu tangannya berhenti bergerak.
Lalu Ming Yue'er dipenuhi dengan air mata, ia benar-benar tidak ingin mati. Ia masih harus mengurus banyak hal di Keluarga Ming.
"Wei Chihan! Jangan memaksaku!" Ming Yue'er menangis dan tubuhnya bergetar.
Ketika Wei Chihan mendengarkan suara cemas wanita tersebut, ia pun merasa kasihan pada Ming Yue'er.
Pria itu terpaksa berhenti untuk menyakitinya.