Di hutan pohon maple, api unggun telah dinyalakan dan terdengar suara kayu bakar yang berderak.
Lalu Ming Yue'er berjongkok dan mendekati api unggun sambil menggosok tangannya terus-menerus, ia menggigil dan tubuhnya tampak basah kuyup.
Wei Chihan membungkuk dan meletakkan tangannya di kerah pakaian Ming Yue'er, ia ingin membuka pakaian wanita di hadapannya.
"Apa yang ingin kamu lakukan?"
"Pakaianmu basah, jadi harus dikeringkan!" Ujar pria itu dengan nada memerintah pada Ming Yue'er.
"Aku tidak mau, aku ingin tetap berpakaian sambil mengeringkan tubuhku." Kemudian Ming Yue'er menepis tangan lelaki tersebut.
"Dengarkan aku! Jangan mengeluh di depanku, buka pakaianmu dan keringkan, kalau tidak kamu akan kedinginan." Ujar pria tersebut sambil menyentuh tubuh Ming Yue'er.
"Aku tidak mau!" Wajah Ming Yue'er tampak memerah, ia tidak ingin memperlihatkan tubuhnya, itu merupakan hal yang memalukan baginya.
"Jika kamu menolak, aku akan merobek pakaianmu dan kamu akan kehilangan pakaianmu!" Wei Chihan berkata dengan nada yang keras.
Ia akhirnya terpaksa membiarkan Wei Chihan melepas gaun wolnya, dan hanya menyisakan pakaian dalam putih.
Lalu Wei Chihan memeras gaunnya hingga kering, kemudian mengeringkannya di atas gantungan kayu di dekat api unggun.
"Yang itu juga harus dikeringkan!" Pria itu menunjuk pakaian dalam putih Ming Yue'er.
"Yang ini tidak perlu." Ming Yue'er menutupi tubuhnya dan pakaian dalam putihnya tampak basah.
Wei Chihan sudah tidak bisa bersabar lagi, lalu ia membungkukkan tubuhnya dan menarik pakaian dalam wanita itu, "jangan menentang!"
"Kamu… mengapa kamu melakukan hal seperti ini?!" Ming Yue'er merasa gelisah, lalu pria itu memegang tangannya dan membuka pakaian dalam di tubuhnya.
Kemudian Wei Chihan menatapnya dengan tatapan yang tajam, dan jakun pria tersebut tampak bergerak naik turun tanpa sadar.
"Apa yang kamu lihat? Kalau kamu melihatku lagi, aku akan mencongkel matamu!" Ming Yue'er berkata seraya menutupi tubuhnya, dan wajahnya tampak memerah karena malu.
"Oh, lakukan saja jika kamu berani, bola mataku akan melayang untuk melihatmu."
"Hah~~" Ming Yue'er menjadi ketakutan ketika ia mendengar perkataan barusan.
Ketika lelaki itu menatapnya yang ketakutan, Yue'er pun menggelengkan kepalanya.
Tapi Wei Chihan benar-benar terpikat dengannya, ia terlihat tersenyum sedikit.
"Apakah kamu ingin menyalahkanku? Itu semua salahmu, apakah kamu masih ingin mendorongku ke danau?"
"He, he~" Wei Chihan tertawa dengan nada yang sedikit mengejek.
Ming Yue'er merasa sangat marah ketika mendengar suara tawa tersebut. Ia tidak tahu jika pria keterlaluan itu bisa menghindar dengan begitu cepat, hingga membuat dirinya terjatuh ke danau.
Lalu Wei Chihan memeras pakaian dalamnya, kemudian mengeringkannya di samping api unggun.
Beberapa saat kemudian, Wei Chihan telanjang dan duduk di samping Ming Yue'er.
Dan Ming Yue'er berusaha untuk menghindarinya.
"Untuk apa kamu melarikan diri? Lihat, tubuhmu masih basah." Kemudian pria itu menunjuk Ming Yue'er.
Ketika Ming Yue'er mendengar perkataan barusan, ia segera menutupi tubuh bagian atasnya dan terus menggelengkan kepalanya, "Tidak, itu sama sekali tidak mungkin."
"Turuti perkataanku."
"Tidak! Tidak mau, aku merasa kedinginan, aku tidak mau melepasnya." Ming Yue'er berusaha untuk menutupi dirinya.
"Aku ada di sini, tidak usah khawatir, aku akan memelukmu." Lalu Wei Chihan menyentuh tangan wanita itu.
"Ah~" Kemudian Ming Yue'er cepat-cepat menutupi tubuhnya dan menundukkan kepalanya.