Ketika Ajudan Zheng menatap wanita yang tertidur di pelukan Wei Chihan, ia menjadi terkejut dan tidak berani mengatakan apapun.
"Uh...." Ming Yue'er bergumam perlahan, dan kepalanya terus tertunduk ke bawah, lalu ia bergumam sambil menutup mata dan terus tertidur.
"He~" Wei Chihan pun terkekeh melihatnya, kemudian berkata dengan suara rendah, "Kamu benar-benar terlihat seperti babi jika bisa tertidur di atas kuda seperti sekarang."
Tatapan Wei Chihan tampak manja, Ajudan Zheng yang berada di sampingnya menjadi kaget saat melihatnya.
Wei Chihan kemudian menurunkan Ming Yue'er dari kuda dengan hati-hati, lalu berjalan menuju ke mobil yang letaknya tidak begitu jauh.
Ajudan Zheng berdiri di belakang dan menatap mereka berdua, ia berpikir jika Wei Chihan benar-benar peduli pada Nona Ming. Akan tetapi ia masih tidak mengetahui identitas Nona Ming, jadi ia masih perlu waspada.
Wei Chihan masuk ke dalam mobil bersama dengan Ming Yue'er, lalu Ajudan Zheng segera menuju ke kursi pengemudi.
Akhirnya mobilnya melaju dan pergi menuju ke Mansion Gubernur Militer.
Beberapa saat kemudian....
Mobilnya pun berhenti. Ajudan Zheng menoleh dan menatap Wei Chihan.
Lalu Wei Chihan menatapnya dan memberikan isyarat padanya untuk turun dari mobil.
Ajudan Zheng tidak mengatakan apapun. Ketika ia menatap wanita yang sedang tertidur di samping Komandan, ia langsung mengerti maksudnya. Kemudian ia dengan perlahan membuka pintu mobil dan mereka berdua akhirnya turun dari mobil.
Ajudan Zheng berdiri di luar mobil dan menjaga di belakang mereka berdua.
Malam hari tampak begitu tenang, bulan sabit tampak bersinar di atas langit.
Di dalam mobil, Wei Chihan menatap Ming Yue'er yang sedang tertidur dan mendengkur di sampingnya.
Wei Chihan menatapnya dengan tatapan yang tajam dan tersenyum, ketika ia ingin mencoba menyentuh wajah Ming Yue'er, ia tiba-tiba berhenti.
Lalu Wei Chihan menundukkan kepalanya dan mencium dahi Ming Yue'er, tetapi berhenti lagi karena khawatir akan tergoda untuk mencium wanita itu lagi.
Ia kemudian menyandarkan kepalanya di bantal yang berada di tempat duduk belakang mobil.
Waktu berlalu menit demi menit....
Beberapa menit kemudian, ia terbangun dan menemukan bahwa Ming Yue'er masih masih tertidur lelap di sampingnya.
Pria itu menundukkan kepalanya, lalu ia mencium Ming Yue'er dan menyentuh wajah wanita itu dengan lembut.
"Hmm." Lalu Ming Yue'er membuka sedikit bibirnya dan bergumam.
Wei Chihan menatapnya dan menciumnya.
Jantung Ming Yue'er berdegup kencang, seakan ada ombak di dadanya.
Ia merasakan ada sesuatu yang aneh, lalu ia mengerutkan alisnya dan membuka matanya.
Pria yang berada di depannya tampak menutup mata dan menciumnya, hingga ia terlena, dan ia dapat mencium bau asap cerutu yang kuat dari mulut pria itu.
Lalu Ming Yue'er merasa jijik dan ia kembali menggigit Wei Chihan.
"Shh~~" Hal itu membuat Wei Chihan terkejut dan menatap wanita di sampingnya, lalu ia menyadari bahwa mata Ming Yue'er yang jernih sedang menatapnya dengan jijik.
"Mengapa kamu menggigitku?" Wei Chihan terluka akibat gigitan Ming Yue'er, sekalipun ia tidak mengalami pendarahan, tetapi ia kesakitan.
"Jangan menyakitiku!" Ming Yue'er berkata dengan marah.
Lalu Wei Chihan menatap Ming Yue'er yang marah, "Apakah kamu sengaja tiduran di sampingku dan merayuku? Aku hanya ingin menciummu, bukan menyakitimu."
Ming Yue'er terdiam sesaat, ketika ia menyadari jika kepalanya masih bersandar di samping Wei Chihan, ia segera terbangun.
Kemudian Wei Chihan merasakan jika kedua kakinya mati rasa, Ming Yue'er ternyata tertidur di sampingnya selama tiga jam hingga membuat kedua kakinya menjadi mati rasa.
Ketika Ming Yue'er menatap ke luar jendela mobil, ia menyadari bahwa malam telah tiba, "Mengapa sudah gelap?"