Song Ji di dalam mimpinya samar-samar merasakan jika hawa dingin yang berada di jantungnya sepertinya memudar. Bahkan saat Song Ji merasakan ada kehangatan yang menyelubunginya——Song Ji tidak merasakan kehangatan tersebut di bawah terik matahari sebelumnya.
Song Ji merasa jika ia telah terjerat oleh hawa dingin untuk waktu yang lama, sehingga kehangatan yang tiba-tiba ia rasakan, membuatnya mengantuk. Tetapi dalam beberapa hari terakhir, saraf Song Ji selalu merasa tegang, bahkan ketika tertidur. Jadi Song Ji hanya terbuai untuk sementara, lalu Song Ji tiba-tiba terbangun.
Ketika mata Song Ji terbuka, ia menatap langit-langit selama beberapa beberapa detik dengan tatapan kosong. Lalu Song Ji mengingat kembali perasaan indah yang ia rasakan dalam mimpinya.
Kemudian Song Ji membuka selimutnya dan membuka kancing bajunya. Setelah itu, Song Ji menatap jantungnya——Song Ji melihat jika bekas luka yang berwarna hitam di dadanya akhirnya memudar!
Pada saat Song Ji menutupi dadanya dengan tangannya, ia dapat merasakan jika ada banyak hawa dingin yang menghilang.
Song Ji berpikir mengapa hal itu bisa terjadi? Ia kemudian menatap sekeliling dengan bingung, tetapi ia tidak menemukan sesuatu yang aneh. Kamarnya masih terlihat sama seperti biasa, dan perabotannya pun masih terlihat seperti biasa. Tidak ada pula kehangatan yang istimewa di dalam kamarnya.
Song Ji berpikir sambil mengerutkan keningnya selama beberapa menit, lalu ia tidak bisa berpikir lagi. Baru-baru ini banyak terjadi hal yang melampaui dugaan Song Ji dan tak terkendali. Lalu kali ini terjadi lagi.
Setelah Song Ji mengambil jam tangan yang ada di lemari samping tempat tidur, Song Ji baru sadar bahwa ia hanya tidur selama kurang dari satu jam. Tetapi Song Ji merasa jika ia telah tertidur dalam waktu yang lama…
Lalu Song Ji menelepon Zhang Hua. Setelah itu, Zhang Hua langsung masuk ke dalam kamar dalam waktu kurang dari satu menit, seraya membawa segelas air merica.
"Bagaimana keadaanmu?" Zhang Hua memperhatikan Song Ji yang sedang duduk di atas tempat tidur, Song Ji tampak sedikit lebih baik daripada sebelumnya. Lalu Zhang Hua menghela nafas lega, kemudian ia memberikan air merica pada Song Ji dan berkata, "Minumlah."
Song Ji tidak menanggapi Zhang Hua, lalu berkata sambil mengerutkan keningnya. "Apakah kamu ingin menyingkirkanku dan bekerjasama dengan artis yang lain?"
Zhang Hua menatap Song Ji dengan marah, lalu Zhang Hua menaruh air merica di atas lemari yang ada di samping tempat tidur, kemudian ia berkata, "Kamu pikir aku akan melakukan hal seperti itu padamu? Aku tidak berani melukai tenggorokanmu karena aku tahu jika tenggorokanmu sangatlah berharga!"
Song Ji langsung menatap Zhang Hua dengan marah.
"Yu Dai berkata jika tubuhmu memiliki banyak energi 'Yin', dan kamu takut dengan hawa dingin. Setelah aku memikirkan perkataan Yu Dai, aku akhirnya membuatkan air merica karena aku merasa jika air merica lebih cocok untuk mengatasi kondisimu yang sekarang. Air merica dapat mencegah hawa dingin dan juga dapat menghilangkan beberapa hawa dingin di dalam tubuhmu." Setelah berkata demikian, Zhang Hua menunjuk benda-benda kecil berwarna putih yang berada di dalam cangkir dan berkata lagi, "Aku juga telah melihat informasi dari internet yang mengatakan bahwa banyak orang mengatakan jika zombie, hantu, dan yang lainnya takut pada bawang putih. Jadi itu alasannya mengapa aku juga menambahkan potongan bawang putih pada minuman tersebut."
Song Ji menganggap aneh pikiran Zhang Hua, tetapi dalam waktu yang bersamaan, ia juga berpikir bahwa Zhang Hua bersikap begitu baik dan perhatian padanya. Song Ji tahu jika Zhang Hua benar-benar peduli padanya.
"..." Song Ji tidak ingin melukai tenggorokan dan perutnya, jadi ia mengganti topiknya dan berkata, "Apakah kamu sudah mengantar Yu Dai pulang?"
Zhang Hua menatap lagi wajah Song Ji, lalu Zhang Hua berkata, "Belum. Yu Dai mengatakan jika ia tidak ingin diantar pulang. Aku juga merasa jika aku lebih baik menemanimu di sini daripada mengantar Yu Dai pulang."
Song Ji akhirnya tertawa kecil setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Zhang Hua. Song Ji tidak heran jika pada akhirnya terjadi hal seperti ini. Jika dilihat dari kepribadian Yu Dai, itu merupakan hal yang normal jika Yu Dai menolaknya.
Setelah Song Ji kembali bersemangat, ia membahas kembali tentang pekerjaan dengan Zhang Hua. Song Ji dan Qi Xiao telah menandatangani kontrak. Lalu Zhang Hua mengatakan jika Qi Xiao memberikan persyaratan yang bagus, dan Zhang Hua menyarankan pada Song Ji untuk menurut pada Qi Xiao.
"Persyaratan ini lebih baik daripada yang aku pikirkan." Ketika Zhang Hua mendengar Song Ji mengatakan bagian terpenting dari kesepakatan tersebut, Zhang Hua merasa sedikit kaget dan ragu-ragu. "Kamu sudah menjadi pemimpin, apakah kamu masih membutuhkanku sebagai manajer mu?"
"Tentu saja aku masih membutuhkanmu. Kamu juga butuh mengerti jika Qi Xiao ingin bekerja sama denganku, tetapi aku tidak mampu membantu Qi Xiao untuk melatih para pemula. Aku sendiri juga masih harus menulis dan menyanyi, jadi aku masih membutuhkan seorang manajer. Sejujurnya, aku berharap jika aku bisa memilih seorang pemula yang cocok bagiku, dan aku memintamu untuk membawanya padaku. Aku yakin kamu mampu membawa lebih banyak orang."
Sebenarnya ini merupakan cara Song Ji untuk mendirikan koneksi pribadinya di perusahaan yang baru. Lalu Zhang Hua mengangguk dan berkata, "Boleh. Sekalipun itu tidak semudah mendirikan studiomu sendiri, tetapi lebih baik aku saja yang mengurus persyaratan yang lainnya daripada kamu sendiri yang mengurusnya."
Sebenarnya, setelah Song Ji dan Bos lamanya mengakhiri kontrak mereka, Song Ji memiliki ide untuk membuka studionya sendiri. Tetapi sayangnya Song Ji tidak memiliki akumulasi yang cukup. Tidak peduli seberapa populernya Song Ji, Song Ji hanya bekerja selama beberapa tahun di dunia hiburan. Song Ji merasa ragu-ragu karena ia perlu mempertimbangkan banyak masalah, lalu Qi Xiao akhirnya memberikan kesempatan pada Song Ji.
Setelah Zhang Hua meninggalkan kamar, Song Ji menghubungi Qi Xiao.
Kemudian Qi Xiao menjawab panggilan telepon Song Ji setelah beberapa saat, tetapi suara Qi Xiao terdengar tidak setenang biasanya, "Maaf, aku masih ada urusan. Aku akan menghubungimu lagi nanti."
Song Ji akhirnya menutup telepon.
Saat ini Qi Xiao sedang berdiri di ruang tamu yang berada di lantai pertama rumahnya. Setelah Qi Xiao menerima telepon dari Song Ji, Qi Xiao berbicara pada Qi Hongyun yang mengenakan seragam militer, dan sedang duduk di atas sofa, "Maafkan aku, Ayah."
Qi Hongyun, Kepala Keluarga Qi, merupakan seorang jenderal Negara Hua yang kuat. Ia memiliki wajah lebar yang berbentuk kotak, dengan garis rahang yang jelas, dan tatapan yang tajam, serta wajah yang tampak serius. Kulitnya berwarna kecoklatan, serta jenggot yang tipis. Pria tersebut tampak kaku dan keras.
"Duduklah!" Kata Qi Hongyun. Suara Qi Hongyun terdengar sangat keras dan kuat, lalu tatapan Qi Hongyun tertuju pada Qi Xiao dan berkata, "Bagaimana cederamu?"
"Tidak begitu parah. Hanya saja…" Kemudian Qi Xiao duduk di samping Qi Hongyun, kemudian Qi Xiao mengulurkan telapak tangannya ke arah Qi Hongyun.
Lalu terlihat papan kayu kecil yang retak di atas telapak tangan Qi Xiao.
Tiba-tiba terdengar suara benturan karena Jenderal yang biasanya tenang, akhirnya bergerak. Ketika Qi Hongyun meraih papan kayu yang berada di tangan Qi Xiao, ia bahkan menabrak meja teh. Lalu gesper emas yang berada di pergelangan tangan Qi Hongyun bertabrakan dengan meja teh, hingga mengeluarkan suara benturan yang keras.
Para penjaga keamanan yang berdiri di belakang Qi Hongyun tiba-tiba mendongak, mereka merasa kaget dengan kelakuan abnormal Jenderal tersebut.
Qi Xiao tampak terperanjat. Ia jarang melihat Ayahnya bertindak seperti ini. Bahkan ketika Qi Xiao tidak ingin bergabung dengan militer dan lebih memilih untuk melakukan bisnis, Ayah Qi Xiao memukulnya dengan keras selama beberapa kali, tanpa menunjukkan ekspresi apapun. Ayah Qi Xiao tidak pernah menunjukkan ekspresi apapun.
Alis Qi Hongyun yang tebal berkerut, lalu ia menatap ke arah papan kayu kecil yang rusak tersebut selama beberapa detik. Setelah itu, Qi Hongyun melambaikan tangannya untuk menyuruh yang lainnya meninggalkan ruang tamu.
"Beritahu aku apa yang sebenarnya terjadi!"
Qi Xiao duduk dengan tegak dan memberitahu semuanya, tentang apa yang terjadi pada malam itu, ketika ia berbicara dengan Song Ji hingga apa yang terjadi di rumah sakit hari ini. Tetapi karena Qi Xiao tahu jika Yu Dai memiliki hubungan dengan Lan Qingling, maka Qi Xiao tidak memberitahu apapun yang berkaitan dengan Yu Dai. Qi Xiao juga memberitahu jika hanya Song Ji seorang yang percaya jika tubuhnya terluka.
"Apakah kamu melihat hantu jahat?"
"Ya, itu benar Ayah."
Qi Hongyun mengepalkan tangannya dan berdiri, setelah itu ia mengerutkan kening dan meninggalkan ruang tamu. Lalu Qi Xiao merasa sedikit terkejut. Setelah beberapa saat, Qi Hongyun berkata pada Qi Xiao, "Ikut aku ke kamar belajar."
Kediaman Keluarga Qi merupakan tempat yang aman, dan kamar belajar Qi Hongyun merupakan tempat yang paling aman di seluruh kediaman Keluarga Qi. Secara umum, kecuali Qi Hongyun dan para pengawalnya, orang lain tidak diizinkan untuk masuk. Sejak Qi Xiao masih kecil hingga bertumbuh besar, Qi Xiao hanya memasuki kamar belajar Ayahnya sebanyak kurang dari sepuluh kali.
Setelah mereka masuk kamar belajar, pintunya langsung tertutup.
Setelah masuk ke dalam kamar belajar, Qi Hongyun bertanya pada Qi Xiao. "Apa benar kamu melihat hantu jahat tersebut mengenakan perhiasan giok Keluarga Lan?"
"Ya." Jawab Qi Xiao, "Selain itu, aku juga berpikir bahwa hantu jahat tersebut bisa menjadi kuat karena mengandalkan kekuatan dari perhiasan giok tersebut. Dan aku bisa lolos dari serangan hantu jahat tersebut karena kekuatan dari papan kayu ini yang melindungiku."
"Ayah, Keluarga Qi menetapkan aturan jika kita harus mengenakan papan kayu semenjak kita masih kecil, dan papan kayu tersebut tidak boleh dilepas. Apakah Ayah mengetahui hal-hal tentang dunia lain? Aku ingin mengetahui lebih banyak tentang hal-hal tersebut. Aku harap Ayah bisa memberitahuku."