Chereads / Suamiku Hantu / Chapter 57 - Apakah Kamu Yang Mengirimnya?

Chapter 57 - Apakah Kamu Yang Mengirimnya?

Malam tampak gelap dan cahaya rembulan bersinar terang. Villa di daerah perumahan Song Ji tampak sangat sunyi. Pada siang hari, daerah perumahan tampak indah karena ada tanaman yang ditata dengan indah. Tetapi pada malam hari, ada bayangan gelap yang menakutkan di bawah sinar rembulan. 

Ketika langit menjadi gelap, Zhang Hua menyalakan semua lampu yang ada di rumah Song Ji dan tidak mematikan lampunya untuk berjaga-jaga. Song Ji merasa kerepotan jika harus menyalakan lampu secara mendadak ketika terjadi sesuatu, jadi ia sengaja tidak mematikan lampunya. 

Song Ji tidak memiliki saudara maupun teman baik di Kota Hua. Sekarang ia tampak sehat dan hanya ada Zhang Hua yang menjaganya. Song Ji tahu jika Zhang Hua merasa ketakutan ketika ia menceritakan tentang kejadian hantu jahat tersebut, jadi ia tidak merasa keberatan saat Zhang Hua meminta waktu untuk menenangkan diri.

Pada siang hari, kondisi tubuh Song Ji tidak begitu baik. Tetapi setelah angin pendingin ruangan mengenai tubuhnya, kondisi tubuhnya menjadi sedikit membaik. Malam ini, kondisi tubuhnya bertambah baik. Tidak ada yang tahu apakah kondisi Song Ji membaik karena ia banyak tidur di siang hari, atau hawa malam membuatnya merasa lebih nyaman. Song Ji tidak merasa mengantuk sekarang. 

Ketika hari hampir pagi, Song Ji sedang duduk di atas tempat tidur yang ada di kamar utama, dan ia memegang giok yang ada di bawah bantal tanpa sadar. Ia menatap ke arah jendela tanpa tirai, sambil pikirannya menerawang jauh.

Jendela memantulkan cahaya putih terang, tanpa menunjukkan keanehan apapun. 

Song Ji tidak begitu khawatir karena Yu Dai mengatakan jika hantu jahat itu tidak akan muncul.

Tiba-tiba ada hembusan angin yang bertiup dari luar jendela, dan angin tersebut bercampur dengan hawa sejuk. Hal itu membuat Song Ji terkejut, lalu ia segera mengeluarkan gioknya, dan menggantungkannya di lehernya. Setelah itu ia melihat jendela dengan waspada. 

Kemudian Song Ji melihat bayangan merah yang terbang ke arah jendela kamarnya. Namun, setelah itu ada cahaya keemasan yang sangat terang, melintas di depan kamarnya, seperti sebuah penghalang tipis. Cahaya keemasan tersebut naik dari dasar dan menerobos ke atas, untuk menghalangi bayangan merah tersebut. 

Setelah itu, Song Ji mendengar ada suara mendesis yang keras——Song Ji bahkan bisa mengetahui jika suara tersebut merupakan suara hantu jahat tadi malam! 

Ternyata hantu jahat tersebut datang lagi! 

Akan tetapi…ada sesuatu yang menghentikannya, yaitu cahaya keemasan!

Apakah cahaya keemasan itu berasal dari orang yang menyelamatkan Song Ji dan Qi Xiao? 

Sekalipun Song Ji merasa ketakutan, tetapi ia masih berjalan menuju ke jendela untuk melihat keluar. Ia tidak tahu apakah itu karena dipengaruhi oleh energi 'Yin' di dalam tubuhnya, karena daya penglihatannya meningkat malam ini. Semua adegan yang terjadi di lantai pertama, dapat dilihat dengan jelas olehnya dari jendela. 

Hantu jahat tersebut memakai pakaian merah. Hantu jahat tersebut menunjukkan taring dan cakarnya pada cahaya keemasan tersebut. Hantu jahat itu juga mengeluarkan suara auman dan mencakar perisai tipis dari cahaya keemasan tersebut dengan cakarnya yang gelap, hingga mengeluarkan asap hitam yang samar.

Song Ji akhirnya segera menyadari jika hantu jahat tersebut telah berubah. Bagian perut hantu jahat tersebut dulunya bolong, tetapi perut berdarah hantu jahat tersebut sepertinya sudah membaik, dan lubang di perutnya juga sudah menghilang. Hantu jahat tersebut juga sudah tidak mengalami pendarahan di bagian perutnya. Di bahu hantu jahat tersebut terdapat suatu benda yang menyerupai tali tipis yang entah terbuat dari apa. Di bagian ujung tali terdapat suatu benda yang berukuran sebesar telapak tangan pria dewasa, yang tidak terlihat dengan begitu jelas. Benda tersebut terlihat seperti hewan kecil berkaki empat. 

Mulut hewan kecil tersebut terus memuntahkan semburan tinta kecil berwarna gelap, dan mengenai perisai cahaya keemasan itu. Bisa dilihat dengan jelas jika perisai itu bergetar. Tinta kecil itu membuat cahaya keemasan, dan mengeluarkan lebih banyak kabut daripada cakar hantu jahat. 

Tatapan hantu jahat yang bengis tersebut, tertuju pada seorang gadis berpakaian putih. Song Ji tidak dapat mengenali siapa gadis itu karena gadis itu berdiri membelakangi rumahnya. 

Song Ji melihat jika gadis itu memegang cermin perunggu berbentuk segi delapan. Gadis itu memegang cermin tersebut di depan tubuhnya. Lalu cahaya dari cermin, mengeluarkan perisai keemasan yang menyerupai layar di depan hantu jahat, untuk menghalanggi si hantu jahat. 

Karena tindakan dari hantu jahat dan binatang kecil tersebut, Song Ji memperhatikan jika layar keemasan menjadi tidak stabil, dan semakin mendekati si gadis. Sekalipun Song Ji tidak begitu mengerti apa yang terjadi dengan gadis itu, tetapi ia memperhatikan jika gadis tersebut sedang berada dalam posisi yang tidak baik.

Dari arah lantai dua, Song Ji bisa melihat jika lengan ramping gadis itu gemetar. 

Song Ji terdiam sesaat, lalu ia membawa giok yang tergantung di dadanya kemudian bergegas turun. Ketika Song Ji hendak turun, Zhang Hua muncul dari ruang tamu dengan wajah yang tampak mengantuk lalu berkata, "Song Ji, kamu mau pergi ke mana? Hei, apakah kamu menyadari jika suhunya turun drastis malam ini? Ketika aku tidur, aku tiba-tiba merasa kedinginan." 

Song Ji mendorong Zhang Hua kembali ke ruang tamu dengan bahunya dan berkata, "Di dalam lemari pakaian ada selimut, tidur yang nyenyak dan jangan keluar!" 

"Apa yang kamu lakukan? Aku ingin pergi ke kamar mandi…" Zhang Hua sedang terburu-buru ingin buang air kecil, namun Song Ji malah mendorongnya tanpa alasan yang jelas. Tiba-tiba ada sesuatu yang melintasi benak Zhang Hua, lalu ia terkejut dan tiba-tiba menjadi bersemangat. Setelah itu, Zhang Hua menatap Song Ji dan berkata, "Bukankah itu…itu… hantu jahat yang datang mencarimu?" 

"Kamu sebaiknya tinggal di dalam kamar, aku tidak punya waktu untuk menjelaskannya." Ucap Song Ji pada Zhang Hua, kemudian bergegas untuk turun ke bawah. 

Zhang Hua segera kembali ke ruang tamu dan menutup pintu. Tiga detik kemudian, pintunya terbuka lagi. Lalu Zhang Hua dengan gugup melihat sekeliling, dan akhirnya ia berlari turun ke bawah secepat mungkin——Zhang Hua merasa ketakutan kalau sendirian! 

Kemudian Song Ji membuka pintu dan keluar. Saat Song Ji muncul, hantu itu tiba-tiba menggila. Mulut hantu itu terbuka dengan sangat lebar, dan suara desis serta aumannya menjadi lebih keras. Tangannya juga bergerak lebih cepat. Adegan ini hampir tampak seperti sebuah khayalan. 

Gadis berbaju putih tersebut ternyata adalah Du Ziling. Gadis itu mengambil langkah kecil ke belakang dan tampak pucat. Kemudian gadis itu berkata, "Kamu lebih baik cepat masuk! Di luar sangat berbahaya!" 

Perkataan Yu Dai terus terngiang di dalam pikiran Du Ziling. Saat gadis itu pulang ke rumahnya, Du Ziling terus berdiri di balkon dan menatap pergerakan yang terjadi di rumah Song Ji. Terutama saat malam hari.

Ketika Du Ziling menyadari jika di rumah Song Ji ada energi 'Yin', ia segera membawa senjata ajaibnya, yang berupa cermin perunggu segi delapan, keluar dari rumah. Lalu ia membuat penghalang kecil di depan pintu rumah Song Ji. Ketika hantu jahat tersebut datang, Du Ziling tak menduga jika serangan hantu jahat tersebut ternyata begitu ganas. 

Sejak kecil, Du Ziling bisa melihat dan merasakan kekuatan hantu. Saat ia melawan hantu jahat itu, ia tahu bahwa dirinya tidak bisa melawannya malam ini. Kekuatan hantu itu melebihi semua hantu yang pernah dilihatnya. Karena sebenarnya hantu itu bukanlah hantu jahat biasa, tetapi ia merupakan hantu jahat yang kuat. 

Kemampuan Du Ziling tidak begitu bagus dan ia takut dengan hantu. Ia biasanya sudah ketakutan jika melihat hantu yang tidak memiliki kekuatan, apalagi jika harus menghadapi hantu jahat yang begitu mengerikan. Berdiri di sini untuk melawan hantu jahat tersebut telah membuatnya mengalahkan kekuatannya sendiri. Akan tetapi, walaupun Du Ziling menggunakan seluruh kekuatannya, ia masih kurang mampu untuk melawan hantu jahat tersebut. 

Pikiran Du Ziling merasa terganggu, karena ia telah diserang oleh hantu jahat tersebut, hingga ia akhirnya mundur. 

Song Ji terkejut ketika melihat Du Ziling, tetapi Song Ji tidak memiliki banyak waktu untuk memikirkan apapun. Tatapan Song Ji tertuju pada hantu jahat tersebut dan Song Ji merasa marah, karena ia merasa jika hantu jahat tersebut menemukan objek balas dendam yang salah. Lalu Song Ji menggigit jarinya dan meneteskan darahnya pada giok tersebut. 

Kemudian ada cahaya keemasan yang agak menyilaukan, terpancar dari gioknya. Song Ji berdiri di samping Du Ziling dan memegang perhiasan giok tersebut. 

"Apakah kamu yang mengirimnya?" Di pohon besar yang letaknya tidak begitu jauh, Lan Qingling memegang pinggang Yu Dai bagaikan ahli bela diri dari acara televisi, dan berdiri di atas cabang pohon horizontal. Wujud mereka berdua tidak terlihat jelas karena kegelapan malam. Ketika Lan Qingling melihat cahaya keemasan tersebut, tatapannya berubah menjadi dingin, lalu ia mendekati telinga Yu Dai dan bertanya. 

Telinga Yu Dai terasa sedikit gatal dan ia merasa terkejut, hingga ia menarik lengan Lan Qingling dengan erat. 

Yu Dai merasa, jika ia tidak memberikan jawaban yang dapat membuat Lan Qingling merasa puas, hantu pelit ini mungkin akan mendorongnya dari pohon!