"Jadi kamu ingin aku berpura-pura menjadi sekretarismu, ketika kamu bertemu dengan Qi Xiao nanti?" Yu Dai melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak bisa, sama sekali tidak bisa! Aku tidak mengerti perusahaanmu, dan Qi Xiao itu sangat pandai, jadi aku yakin aku pasti akan ketahuan kalau berpura-pura menjadi sekretarismu."
"Itu tidak masalah. Lagi pula, Qi Xiao mengundangku bukan untuk membicarakan bisnis."
"Bagaimana kamu bisa mengetahuinya?"
Lan Qingling duduk di atas sofa dan ia memainkan papan roh yang mengecil, yang ada di tangannya lalu berkata, "Sebelum kamu makan malam di Ruangan Bel Angin, biaya makannya dibayar oleh Presiden Klub Malam——jadi sebenarnya, aku membayar biaya makannya dengan kartu kreditku. Hua Feng kemudian muncul dari mobil mewah edisi terbatas di dunia, dan mobil tersebut juga atas namaku. Qi Xiao ingin menemuiku, tetapi ia juga ingin melihat apakah presiden dari Grup Malam berkaitan denganku."
"Apakah kamu sengaja?" Yu Dai menatap Lan Qingling dan lelaki itu menganggukkan kepalanya. Lalu wanita itu bertanya lagi, "Sebenarnya kamu bisa mendekati mereka dengan mudah, bahkan kamu bisa memberitahu mereka tentang keberadaanmu. Tapi kenapa kamu tidak melakukannya?"
Lan Qingling terdiam sejenak lalu berkata, "Karena aku tidak mempercayai orang lain selain Hua Feng."
Tiba-tiba mata Yu Dai terbelalak dan berkata, "Apakah kamu curiga kalau kematianmu berkaitan dengan mereka?"
Lan Qingling mengerutkan keningnya, sepertinya ia tidak ingin membahas masalah ini. Tetapi ia masih bisa bersabar terhadap Yu Dai. Lalu Lan Qingling berkata, "Aku mencurigai orang lain. Aku tidak mencurigai Qi Xiao dan He Ting, tetapi orang-orang di sekitar mereka. Mereka berdua tidak mengerti beberapa hal yang belum aku lakukan sebelumnya. Aku tidak menunjukkan keberadaanku demi keamananku——bahkan dalam wujud hantu."
Lan Qingling berkata, "Seperti yang aku katakan sebelumnya, jika Keluarga Lan, Keluarga Qi, dan Keluarga He merupakan tiga keluarga yang terpandang. Mereka memiliki pemimpin di belakang mereka. Dan pemimpin itu mampu berurusan dengan hantu, apalagi ketiga keluarga terpandang tersebut memiliki senjata ajaib."
"Benar, aku pernah melihat senjata ajaib milik Qi Xiao. Dia memiliki senjata ajaib berupa papan kayu, tapi sudah dirusak oleh hantu jahat tadi malam." Kemudian Yu Dai bertanya, "Apa senjata ajaib yang dimiliki oleh Keluarga Lan?"
"Keluarga Lan memiliki sebuah Giok Biru yang dibuat secara khusus untuk pria dan wanita. Perhiasan gioknya memiliki pola yang berbeda. Sedangkan senjata ajaib milik Keluarga He berupa Manik Buddha."
"Batu giok biru? Tunggu dulu!" Yu Dai tiba-tiba teringat akan batu giok biru rusak yang dulu ia pungut. Xiao Jin pernah mengatakan bahwa batu itu mirip dengan senjata ajaib milik Keluarga Lan, seperti yang dikatakan Lan Qingling.
Kemudian Yu Dai berlari ke kamar untuk mengambil pecahan dari batu giok biru tersebut, lalu membuka telapak tangannya untuk memperlihatkan pecahan batu giok biru tersebut pada Lan Qingling dan berkata, "Aku memungut ini tadi malam, dan aku merasa jika warna dan tekstur batu giok tersebut terlihat sangat bagus."
Jika membeli anting-anting yang terbuat dari batu giok seperti batu giok biru tersebut, harganya pasti mahal. Mungkin anting-anting seperti itu tidak mudah dibeli oleh banyak orang. Xiao Jin juga setuju dengan ide Yu Dai, bahkan membantu wanita itu untuk memotong batu giok biru tersebut. Menurut Xiao Jin, sekalipun potongan giok ini berukuran kecil, tetapi masih dapat menampung banyak kekuatan gaib.
Yu Dai ingin memberikan anting-anting tersebut untuk Mimi sebagai jimat. Batu giok biru ini juga sangat cocok untuk Mimi. Manfaat yang tak terduga dari batu giok biru ini membuat Yu Dai merasa gembira.
Lan Qingling mengambil pecahan batu giok biru tersebut dari tangan Yu Dai, lalu menatapnya selama beberapa detik. Kemudian pria itu mengerutkan keningnya. Setelah itu ia menggosok pecahan batu giok tersebut dengan jempol dan jari telunjuknya, lalu pada akhirnya pecahan giok tersebut berubah menjadi kabut putih dan menghilang tanpa jejak.
Ketika Yu Dai melihat kabut berwarna putih yang muncul, ia segera meraih tangan Lan Qingling. Tetapi ia kalah cepat, dan tidak bisa mengibaskan tangan Lan Qingling, jadi ia hanya bisa menatap pecahan giok kesukaannya menghilang.
"Kenapa kamu begitu menyebalkan?!" Yu Dai merasa sangat marah, lalu ia mengambil papan roh kecil yang ada di atas sofa, dan terus memukul lengan Lan Qingling seraya berkata, "Aku yang menemukan barang itu! Kenapa kamu menghancurkannya? Kamu benar-benar tidak sopan! Kamu benar-benar…"
Lan Qingling masih duduk tenang dan tidak menghentikan wanita itu. Pria itu membuat Yu Dai terlihat seperti sedang membuat masalah tanpa alasan. Ia tidak merasa sakit maupun marah terhadap wanita itu, sekalipun wanita itu memukulnya. Yu Dai bahkan melontarkan kata-kata umpatan padanya, tapi ia merasa jika kelakuan wanita itu tampak lucu. Yu Dai merasa sangat marah hingga matanya menjadi merah.
Tiba-tiba Yu Dai merasa muak dan langsung menutup mulutnya. Setelah itu, ia meletakkan papan roh tersebut di atas tubuh Lan Qingling lalu pergi.
Yu Dai tidak ingin diganggu oleh Lan Qingling lagi, dan ia ingin bersembunyi. Ia benar-benar tidak ingin menghabiskan waktu dengan pria itu sekarang!
Sebelum tangan Yu Dai mencapai gagang pintu, ada sebuah lengan kuat yang melingkari perutnya, dan mencegahnya untuk melangkah maju. Yu Dai menarik nafas dan menggertakkan giginya lalu berseru, "Lepaskan aku!"
"Apakah kamu ingin pergi?"
"Aku tidak mau berurusan denganmu! Lepaskan aku!" Lalu Yu Dai menoleh dan menatap Lan Qingling dengan marah, tetapi wanita itu tidak tahu apakah ia merasa marah atau bersalah, dan matanya akhirnya memerah. Ia merasa marah sekarang, lalu ia mengulurkan tangannya untuk menarik lengan Lan Qingling seraya berseru, "Lepaskan aku!"
"Itu hanyalah puing-puing kecil saja, kenapa kamu sampai marah?" Tanya Lan Qingling yang merasa agak bingung, "itu perhiasan giok milik Lan Junhao, aku tidak ingin kamu menyimpannya."
Bagi Yu Dai yang merasa marah, penjelasan Lan Qingling tidak memberikan efek apapun, dan justru menyulut kemarahannya. Mengapa Lan Qingling tidak mengatakannya terlebih dahulu? Mengapa Lan Qingling baru mau mengatakannya setelah bertindak semaunya sendiri?
Sekarang, Yu Dai tidak menanggapi Lan Qingling sama sekali!
"Lepaskan aku! Aku tidak ingin melihatmu!" Lalu Yu Dai menggertakkan giginya dan mengumpulkan kekuatannya untuk mendorong Lan Qingling. Perkataan Yu Dai membuat pria itu tertegun, lalu Yu Dai benar-benar mendorong pria tersebut.
Kemudian Yu Dai membuka pintu dan berlari keluar. Namun, setelah ia berlari kurang dari tiga langkah, ia menabrak dada Lan Qingling dan akhirnya mendongak. "Kamu!"
Setelah itu, Lan Qingling membungkukkan tubuhnya dan menggendong Yu Dai, lalu membawa perempuan itu ke dalam kamar, dan menaruhnya di atas tempat tidur. Yu Dai ingin bangun, tetapi Lan Qingling memegang bahu perempuan itu dengan erat.
"Sudah larut, kamu sebaiknya jangan keluar." Ucap Lan Qingling, "Jika kamu tidak ingin melihatku, aku bisa menghilang."
Setelah Lan Qingling berkata demikian, ia benar-benar menghilang.
Yu Dai merasa terkejut, ia tidak tahu apa yang ia rasakan. Lalu air matanya yang sudah lama tertahan, tiba-tiba jatuh. Ia kemudian menarik selimut dan membenamkan kepalanya di dalam selimut, untuk menutupi ekspresinya.
Yu Dai merasa sangat sedih dan marah karena Lan Qingling bersikap keterlaluan. Lan Qingling tidak pernah menghargai keinginannya, dan suka bertindak sewenang-wenang. Tetapi ketika ia melihat ekspresi Lan Qingling yang tampak sedih, ia ikut merasa sedih, terutama ketika pria itu menghilang di depan matanya——sekalipun ia tahu jika Lan Qingling menghilang hanya untuk sementara, dan bisa muncul kembali jika Lan Qingling mau. Tetapi perasaan sedihnya tetap tak bisa terbendung.
Ada dua pikiran yang menghantui pikirannya, yang pertama adalah, ia berpikir bahwa Lan Qingling bukanlah orang yang buruk. Lan Qingling hanya tidak mampu memahami masalah dari sudut pandang orang lain. Dan yang kedua adalah, ia menganggap jika Lan Qingling terlalu agresif dan suka bersikap sewenang-wenang, hingga membuatnya merasa terkekang.
Yu Dai tertidur di atas selimut lembut, sembari memikirkan dua hal tersebut.
Ketika ia terbangun, langit sudah kelabu dan kamarnya menjadi lebih gelap, ternyata malam hampir tiba.
Yu Dai membalikkan dirinya dan menyadari jika ada sesuatu di punggungnya. Lalu ia mengulurkan tangannya dengan ragu-ragu, dan mengambil barang tersebut dari punggungnya. Ia merasa sedikit terkejut ketika menyentuh barang tersebut. Barang tersebut terasa akrab baginya, dan ia merasa tercengang ketika melihatnya.
Sekalipun kamarnya agak gelap, tetapi Yu Dai dapat melihat sebuah giok berwarna biru yang berkualitas tinggi. Giok tersebut memancarkan sedikit cahaya berwarna biru. Tekstur giok tersebut mirip dengan pecahan giok yang dihancurkan oleh Lan Qingling sebelumnya.
Namun, giok berwarna biru yang berada di tangannya Yu Dai merupakan giok biru yang utuh.