Liuli Guoguo tampak sudah bersih sekarang, kulit putih dan kaki kecilnya yang memerah terlihat secara langsung oleh mata Xuanyuan Pofan.
Tampak pandangan pemuda itu tertuju pada rambut basah Liuli Guoguo yang belum dikeringkan. Kemudian, pandangannya beralih tepat ke wajah mulus dan bersihnya. Jiwa pemuda itu tercengang seperti bintang kesembilan yang saling bertabrakan, sehingga bermunculan sinar benderang.
"Ya ampun, anak tidak tahu diri ini berani-beraninya menabrak Raja Huayou. Besar sekali nyalinya! Tidak boleh ribut di sini! Cepat-cepat pelayan cepat kesini, bawa Nona keenam kembali ke kamarnya!" tutur Liuli Fu.
"Liuli Guoguo benar-benar membuat marah ayahnya, padahal sulit sekali membuat Raja Huayou berkunjung ke kediamannya. Saat ini justru keadaan dibuat berantakan oleh anak ini!" tutur Xuanyuan Poxi.
Tiba-tiba terdengar bunyi, Buukkk…
Lalu, tampak Liuli Guoguo saat ini sedang berlutut di depan Xuanyuan Pofan, dia melakukannya sambil menangis dan berkata, "Raja Huayou, aku mohon selamatkan ibuku!" suara rintihannya sampai terdengar seperti seorang nenek-nenek.
"Angkat kepalamu!" perintah Xuanyuan Pofan sambil berjalan ke arah Liuli Guoguo, lalu dia menatap rambut Liuli Guoguo yang masih basah. Tatapan mata elangnya bersinar dan seolah terlihat dingin.
"Baiklah!" kata Liuli Guoguo, suaranya terdengar gemetaran ketika merespon perintah pemuda itu. Dia akhirnya mengangkat kepalanya, lalu menatap ke arah pemuda itu. Mata merah besarnya tampak sendu, terlihat seperti sebuah anggur yang mau meneteskan air mata.
Xuanyuan Pofan menatap mata Liuli Guoguo, lalu mata elangnya memperhatikan dengan seksama. Dia tertegun dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihat olehnya. Dengan panik dia melepaskan jubah yang berada di punggungnya, kemudian menutupkan jubah itu ke tubuh Liuli Guoguo. Kemudian dia mendekap Liuli Guoguo tepat ke pelukannya, sambil berkata dengan gemetaran, "Liuli Fu, cepat panggil ahli obat dan tabib ke sini!"
"Sudah 10 tahun…" tutur Xuanyuan Pofan lagi.
Sebenarnya, sudah berpuluh ribu kota, beribu gunung, dan juga ratusan sungai telah Xuanyuan Pofan lewati selama 10 tahun. Hal itu dia lakukan hanya untuk mencari Liuli Guoguo dan akhirnya sekarang dia menemukannya.
"Hah? Oh iya baiklah..." jawab Liuli Fu, setelah sebelumnya dia masih berada dalam lamunan.
Bagaimana? Bagaimana bisa? Kalau Guoguo adalah anak itu bagaimana? batin Xuanyuan Pofan.
Raja Huayou, bagaimana bisa dia? batin Xuanyuan Poxi yang saat berada di belakang kakaknya, karena dia juga merasa terkejut. Kakak keenamku ini, sebenarnya kenapa? Apakah dia sedang mengkhawatirkan gadis itu? Apakah ini masih kakakku yang berdarah dingin, yang kalau membunuh orang, dia tidak akan mengedipkan matanya sama sekali itu? batinnya lagi.
Di sisi lain, Liuli Guoguo yang masih dalam dekapan Xuanyuan Pofan dalam kondisi setengah sadar, tampaknya dia mau pingsan. Dia merasa, kalau pelukan pemuda itu sangat hangat sekali. Hal itu terasa aneh untuknya, namun saat ini dia masih bertanya-tanya, bagaimana bisa dia berada di pelukan pemuda itu?
"Raja, Raja Huayou... Apakah Anda bisa menyelamatkan ibuku? Ibuku tertangkap oleh pengambil jiwa." tutut Liuli Guoguo dalam kondisi setengah sadar, tapi tekadnya tetap masih kuat untuk menyelamatkan ibunya.
"Iya, kamu tenang saja." tutur Xuanyuan Pofan sambil mengerutkan kening dan hidungnya yang mulai basah.
Xuanyuan Pofan adalah pesulap hebat, menyelamatkan seseorang dari sekelompok pengambil jiwa baginya hanya masalah sepele. Tapi, dia merasa sangat sedih dan menyesal, hatinya seperti tercabik-cabik mengingat apa yang dilakukannya tadi. Dirinya tidak memedulikan Liuli Guoguo, dia justru mendorong pergi Liuli Guoguo saat Liuli Guoguo minta bantuan. Bahkan, melihat ke arah Liuli Guoguo saja saja tidak mau.
"Terima kasih Raja Huayou." tutur Liuli Guoguo, setelah mendengar Xuanyuan Pofan berjanji akan mengabulkan permohonannya. Batu besar dalam hatinya seolah-olah musnah dan hancur, dia yakin kalau ibunya bisa diselamatkan.
Raja Huayou begitu hebat, dia pasti bisa menyelamatkan ibuku dan membawanya kembali untukku! batin Liuli Guoguo. Di sisi lain, Xuan Yuan Pofan memeluk erat Liuli Guoguo yang tampak seperti kucing kecil. Dia kemudian pun memanggil pelayan, untuk mengantarkannya ke kamar Liuli Guoguo. Dia membaringkan Liuli Guoguo di ranjang dengan hati-hati, dalam sekejap membuat matanya menatap ke arah para pengawal.
"Pengawal sebelas, pengawal dua belas, cepat pergi selamatkan ibunya!" perintah Xuanyuan Pofan.
"Siap laksanakan!" jawab para pengawal.
Pengawal sebelas dan dua belas meletakkan tangan mereka, tepat ke depan dan mengepalkannya sebagai tanda menerima perintah. Mereka akhirnya keluar dari kediaman Cheng Zhu dan segera pergi menyelamatkan ibu Liuli Guoguo.