Chereads / Istri Kecilku Sudah Dewasa / Chapter 10 - Pelukan Hangat (5)

Chapter 10 - Pelukan Hangat (5)

Tabib berjenggot putih mengusap keringat yang memenuhi keningnya, lalu dengan segera dia berjalan ke depan sambil menenteng kotak obatnya. Tampaknya dia mempersiapkan diri untuk memeriksa luka ibu Guoguo.

Setelah Liuli Guoguo dibujuk oleh Xuanyuan Pofan, akhirnya dia berhenti menangis. Dia kemudian membuka matanya dengar selebar-lebarnya dan memperhatikan ibunya yang berada di atas ranjang.

Liuli Tian yang berada di samping ibunya menatap ke arah ibunya yang terluka. Setelah itu, dia melihat ke arah Xuanyuan Pofan, kemudian mengalihkan pandangannya kepada adiknya yang berada di pelukan Xuanyuan Pofan. Hal itu membuat wajahnya menjadi bersemangat, panik, dan bingung.

Liuli Tian bersemangat karena dirinya bisa dekat dengan idolanya, Xuanyuan Pofan. Dia tidak percaya, bahwa dirinya benar-benar berdiri di satu ruangan dengan idolanya. Di sisi lain, dia sangat panik melihat ibunya yang terluka parah, pagi ini setelah mendengar ibunya ditangkap oleh pengambil jiwa, dia segera pergi menyelamatkan ibunya.

Tapi, Liuli Tian terlalu polos, dirinya mengira bisa menyelamatkan ibunya seorang diri dari tangan pengambil jiwa yang berniat buruk itu. Namun, ternyata dirinya masih kalah dengan jumlah musuh, ketika dia sudah hampir putus asa, dua orang berkungfu tinggi yang misterius datang dengan satu serangan, sehingga langsung bisa menyelamatkan dia dan ibunya. Saat itu, dia merasa seperti bermimpi, sedikitpun tidak seperti kenyataan.

Tabib berjenggot putih menggunakan obat, lalu dengan akupuntur dia memeriksa luka ibu Liuli Guoguo. Tatapan Xuanyuan Pofan beralih ke Liuli Fu yang berada tidak jauh darinya, melirik ke arahnya, lalu memanggil kedua pelayan yaitu Cui Le dan Cui Yin.

"Apakah kalian pelayan nyonya dan nona kecil yang paling dekat?" tanya Xuanyuan Pofan memeluk Liuli Guoguo, lalu dia bertanya di belakang Liuli Guoguo dengan pelan.

"Iya." jawab Cui Le.

"Iya." jawab Cui Yin.

Kedua pelayan menjawab dengan gemetaran.

"Kenapa nona tadi dihukum berlutut? Lalu, kenapa nyonya bisa ditangkap oleh pengambil jiwa? Jawab pertanyaan raja!" tutur Xuanyuan Pofan. 

Di sisi lain, Liuli Guoguo yang manis menangis dalam pelukan Xuanyuan Pofan. Mata besar yang terlihat beda sekali warna hitam dan putihnya memperhatikan ke arah ibunya yang berada di atas ranjang. Tidak ada rasa ingin tahu untuk mendengar apa yang Xuanyuan Pofan tanyakan, walaupun pertanyaan itu ada hubungannya dengannya.

Cui Yin dan Cui Le saling melirik satu sama lain, tidak tahu apakah harus mengatakan sebenarnya atau tidak, jika mengatakan sebenarnya setelah Xuanyuan Pofan pergi, Tuan kediaman Cheng Zhu ini bisa-bisa menguliti mereka.

Xuanyuan Pofan melihat kedua pelayan yang tampak ragu-ragu, lalu dia berkata dengan dinginnya, "Katakan yang sebenarnya, jika berani berbohong sedikit saja akan dibunuh!"

Ucapan Xuanyuan Pofan membuat kedua pelayan berlutut ke tanah karena ketakutan, hampir saja nyawa mereka melayang, lalu mereka akhirnya mengatakan semua yang terjadi.

Tampaknya mereka tidak tahan melihat perilaku Tuan kediaman Cheng Zhu terhadap nyonya dan nonanya.

"Huwaaahhh….. Hiks Hiks Hiks.... Jangan bunuh Cui Yin dan Cui Le, Huwaahhh Hiks Hiks...." Liuli Guoguo yang berada di pelukan Xuanyuan Pofan seketika menangis mendengar perkataan Xuanyuan Pofan yang berniat membunuh kedua pelayannya, Cui Yin dan Cui Le.

"...." tampak bibir Xuanyuan Pofan terangkat dan menahan tawa melihat Liuli Guoguo.

Padahal, Xuanyuan Pofan hanya ingin kedua pelayan mengatakan yang sebenarnya, bukan bermaksud benar-benar mau membunuh mereka.

Dengan segera Xuanyuan Pofan menghibur nona kecil yang ada di pelukannya, "Tidak dibunuh, tidak dibunuh kok, aku berjanji kepadamu ya, aku tidak akan membunuh mereka. Jangan menangis lagi ya..." pinta Xuan Yuan Pofan mencoba menghibur kucing kecil di pelukannya itu dengan sabarnya, dia mengelus-elus punggung Liuli Guoguo.

Kedua pelayan yang berlutut di tanah merasa lega ketika melihat pemandangan di depan mereka.

Mengingat kedekatan hubungan antara nona keenam dengan mereka, mereka akhirnya memutuskan untuk mengatakan yang sebenarnya. Walaupun resiko terbesar mereka adalah meninggal karena dikuliti Liuli Fu.

Xuanyuan Pofan yang sedang menenangkan Liuli Guoguo seketika mengalihkan pandangan ke pengawal yang ada di luar kamar. Dia memberi aba-aba pada pengawalnya untuk segera membawa kedua pelayan itu keluar dan menanyakan kronologinya dengan jelas.

Sehingga, kedua pengawal masuk ke dalam lalu membawa keluar kedua pelayan itu.

"Sudah sudah, jangan menangis ya...." pinta Xuanyuan Pofan sambil mengelus punggung si kecil dengan lembut.