"..." pikiran Xuanyuan Poxi tidak karuan melihat perilaku Xuanyuan Pofan. Dia yang mulanya berdiri di luar pintu kamar mulai membelalakkan matanya sambil menelan ludahnya.
"Gila! Dia! Apa dia benar kakak keenamku? Kenapa sekarang seperti pengasuh anak? Ya ampun, aku sudah tidak tahan lagi melihat semua ini." tutur Xuanyuan Poxi, dia merasa kebinggungan.
Orang-orang yang ada di sekitar ruangan jua terkejut, semuanya tidak percaya bahwa pemuda yang menenangkan gadis kecil itu adalah Kaisar timur yang terhormat dan sangat terkenal, Xuanyuan Pofan atau yang sebagian orang menyebut Raja Huayou.
"Um..." tutur Liuli Guoguo yang seketika berhenti menangis, lalu dia menyampingkan tubuhnya ke pelukan pemuda itu, setelah itu dia menarik jubah pemuda itu. Kemudian dia diam-diam mengusap ingus, barulah menarik nafas lega dengan hidungnya.
"..." pikiran tutur Xuanyuan Pofan tidak karuan.
Xuanyuan Pofan ingin tertawa melihat perilaku gadis kecil di pelukannya itu, dalam batinnya berkata, Tahan, Xuanyuan Pofan kamu harus tahan, seperti di kehidupan yang lalu di mana kamu berhutang budi kepadanya, di kehidupan ini kamu akan membalas semua budinya.
Setelah lewat setengah dupa, luka ibu Liuli Guoguo walau sangat parah, tapi untung saja saat itu bisa diselamatkan tepat waktu oleh para pengawal. Sehingga, nyawa ibu Liuli Guoguo bisa terselamatkan. Luka yang diciptakan oleh pengambil jiwa akan membaik dengan memperbanyak minum obat dan mengoleskan obat untuk mengembalikan kesehatan luar dan dalam tubuhnya, selain itu juga memperbanyak istirahat selama beberapa hari.
"Tapi… Tuan, Nyonya Cheng Zhu dia... lukanya bisa disembuhkan, tapi penyakit yang ada pada tubuhnya penyakit jantungnya ini sangat berbahaya, takutnya..." tutur Tabib. Diketahui bahwa sakit yang diderita ibu Liuli Guoguo adalah penyakit yang paling mematikan. Tabib berjenggot putih ragu mengatakannya, dia pun menggenggam telapak tangannya sendiri.
"Takutnya apa?" tanya Xuanyuan Pofan kepada tabib berjenggot putih, tapi pandangan matanya tetap beralih kepada gadis kecil yang ada di depan ranjang.
Liuli Guoguo yang bersandar di samping ranjang ibunya, kedua tangannya tampak menopang kedua wajahnya, dia berharap ibunya segera sembuh dan bisa bicara lagi dengannya.
"Takutnya... penyakit ini susah, sudah disembuhkan." tutur Tabib.
"Um!" jawab Xuanyuan Pofan.
Tabib berjenggot putih gemetar sebentar, lalu dia mengusap keringat yang ada di keningnya dan berkata, "Tapi...uh...juga bukan tidak ada cara lain, Qi Linhan dalam bukunya 'Buku Kemampuan khusus' pernah berkata bahwa 'Masuk dalam pengamatan Tuhan dan menyembah Tuhan bisa menyembuhkan penyakit parah di tubuh', penyakit parah yang dimaksud adalah penyakit yang ada di hati atau di jantung."
Liuli Tian yang berdiri di samping terkejut mendengar perkataan Tabib, seketika dia berkata, "Masuk dalam pengamatan Tuhan dan menyembah Tuhan? Ini bukannya berarti, ibu harus menghabiskan hidup di kuil dengan pandangan Tao ya? Tapi... Kalau memang ini satu-satunya cara untuk menyembuhkan penyakit ibu yang sudah menyakitinya bertahun-tahun ini, maka aku tidak keberatan."
Xuanyuan Pofan mempertimbangkan, lalu dia berkata, "Iya, tunggu sampai nanti Nyonya Cheng Zhu sadar, kamu coba periksa lagi. Sekarang kamu pergi memerban luka Liuli Tian." Liuli Tian adalah kakak kedua Liuli Guoguo, terkait apa yang diusulkan oleh Liuli Tian, pastilah Xuanyuan Pofan tidak mengabaikannya.
"Laksanakan." tutur Tabib.
"Heh? Mau memerbanku?" tanya Liuli Tian.
Liuli Tian yang baru saja melamun, langsung sadar dan pandangannya langsung bersinar.
"Oh Tuhan, Oh Tuhan!" tutur Liuli Tian yang sadar bahwa Raja Huayou ternyata memperhatikan dirinya. Dia menarik napas panjang, bahkan dia ingin menangis karena tersentuh.
Di sisi lain, Xuanyuan Pofan berjalan ke samping ranjang, lalu mengelus rambut kepala gadis kecil itu, kemudian berbalik dan keluar dari kamar.
Xuanyuan Poxi si gendut putih yang berjongkok di luar sambil bermain ketapel melihat kakaknya yang dianggapnya masih dalam tipuan sihir akhirnya melihat kakaknya keluar. Dia segera berlari dan mengikuti dari belakang.
"Kakak keenam! Hari ini apa kita akan kembali ke kerajaan?" tanya Xuanyuan Poxi, sepertinya dia memiliki firasat bahwa kakaknya hari ini akan bermalam di Kediaman Cheng Zhu yang berada di Kota Ye.
Dan apa yang ditakutkan Xuanyuan Poxi ternyata benar terjadi.
"Tidak pulang." Xuanyuan Pofan berkata dengan tenangnya.
"Hah?" Xuanyuan Poxi terkejut. Dalam hatinya berkata, Bukannya kakak sudah berjanji setelah melihat gambar kita langsung pulang? Hanya demi gadis kecil berumur 5 tahun itu, memang harus sampai sebegitunyakah?
"Jika adik kedelapan ingin pulang, silahkan saja." tutur Xuanyuan Pofan. Selesai dia bicara, lalu dia menatap ke Liuli Fu yang ada di luar pintu.
Tatapan itu membuat Liuli Fu ketakutan, sehingga kakinya seketika lemas dan jatuh ke tanah.
"Mati ini! mati ini!" tutur Liuli Fu.
Liuli Fu memiliki firasat bahwa Raja Huayou jatuh cinta kepada anaknya, Liuli Guoguo. Jika ingat dirinya yang selalu menganiaya anaknya, pasti Xuanyuan Pofan tidak akan melepaskannya begitu saja.
"Oh Tuhan, selamatkan aku!" tutur Liuli Fu.
Mendengar ucapan kakaknya, wajah Xuanyuan Poxi terdiam, seketika tersenyum dengan jahilnya.
"Oooooh, kakak keenam, kamu, jangan-jangan suka ya dengan gadis itu? Dia masih kecil loh, kamu.. Um..." tutur Xuanyuan Poxi.