Ibu Liuli Guoguo tampak gemetaran dan ketakutan karena Xuanyuan Pofan yang tiba-tiba membantunya berdiri. Dia yang sehari-hari sering mengatakan beberapa nasihat kepada anak-anaknya, yaitu nasihat-nasihat yang kebanyakan harus bisa belajar dari Raja Huayou yang hebat dan terhormat itu. Dia berharap anak laki-lakinya suatu hari bisa menjadi seperti Raja Huayou, yakni menjadi seorang pesulap yang sangat hebat.
Dengan begini, Ibu Liuli Guoguo berpikir bahwa anak-anaknya tidak akan bisa diganggu lagi oleh orang-orang jahat. Lalu, yang paling penting adalah anak laki-lakinya ini sanggup dan mampu untuk mencari anak kelimanya, yaitu Liuli Susu yang hilang bertahun-tahun. Dan di saat ini juga, orang yang selama ini dijadikan teladan untuk anaknya, kini berdiri di depan matanya, ini benar-benar membuatnya sulit mempercayainya.
"Hamba berterima kasih kepada Raja Huayou." kata Ibu Liuli Guoguo.
"Ibu, cepat berbaringlah di ranjang, luka ibu masih belum sembuh." kata Liuli Guoguo sambil menarik dan membantu ibunya ke ranjang dengan lengan kecilnya.
"Iya Nyonya, dengarlah kata-kata Liuli Guoguo." kata Xuanyuan Pofan dengan sopannya sambil membantu ibu Liuli Guoguo untuk berbaring di ranjang.
Ini, ini??? batin Ibu Liuli Guoguo yang tercengang dan terkejut, ketika melihat ke anak perempuan kecilnya yang ada di kirinya sedang menariknya. Lalu, dia melihat ke arah kanan, yaitu ke arah pemuda tampan yang membantunya berbaring. Tiba-tiba, dia merasa khayalannya tentang istri muda dan suami muda itu terasa sangat nyata.
Setelah membaringkan ibu Liuli Guoguo di ranjang, Xuanyuan Pofan kembali menggandeng tangan kecil dan lembut Liuli Guoguo dan berdiri di sampingnya. Tidak lama kemudian, seorang pengawal membawa tabib berjenggot putih masuk ke kamarnya.
Setelah tabib memeriksa ibu Liuli Guoguo, lalu dia mengatakan mengenai cara penyembuhan, 'menyerahkan diri kepada Tuhan' yang artinya hidup dan berdoa di kuil untuk Ibu Liuli Guoguo. Setelah Nyonya kediaman Cheng Zhu mendengar perkataan tabib, dia pun memegang dadanya dan setuju dengan perkataan tabib itu.
Pertama, Nyonya kediaman Cheng Zhu sudah tidak ingin merasakan sakit jantung yang menyiksanya bertahun-tahun. Kedua, Dia sangat bersedia setiap hari dengan tenangnya menyembah Tuhan, dan berdoa demi keselamatan anak perempuannya yang hilang. Keberadaan Liuli Susu sekarang adalah hal yang paling dikhawatirkan dan pikirkan saat ini.
Tapi… Ketika Nyonya kediaman Cheng Zhu mengalihkan pandangan kepada Liuli Guoguo. Yakni anak perempuan terkecilnya ini, pandangan matanya yang berbinar-binar jadi meredup kembali. Ini juga tidak terlalu bagus, jika aku menghabiskan hidupku di kuil untuk menyembah Tuhan, bagaimana dengan Liuli Guoguo? batinnya.
Walaupun anak laki-laki Nyonya kediaman Cheng Zhu, yaitu Liuli Tian sudah beranjak dewasa. Tapi, pengalaman hidupnya belum terlalu banyak dan dia juga masih sangat muda, masih anak kecil untuknya. Jadi, dia berpikir bagaimana bisa anaknya itu menjaga Liuli Guoguo.
Xuanyuan Pofan melihat keraguan di mata Ibu Liuli Guoguo, lalu dia melangkah maju dengan menggandeng tangan Liuli Guoguo dan berkata, "Nyonya anda tenang saja, serahkan Liuli Guoguo kepadaku saja."
Nyonya kediaman Cheng Zhu sangat terkejut, sampai-sampai dia tidak bisa berkata apa-apa. Tidak hanya itu, tabib berjenggot putih, kedua pelayan Cui Yin dan Cui Le, serta para pengawal yang berada di sana juga ikut terkejut.
"Ini, ini..." kata Nyonya kediaman Cheng Zhu yang bingung bagaimana melanjutkan perkataannya.
Xuanyuan Pofan tampak batuk, dia merasa perkataannya tadi sedikit mengagetkan orang-orang. Akhirnya dia mengganti perkataannya, lalu berkata lagi, "Nyonya, maksudku aku bisa membantu Nyonya untuk menjaga Liuli Guoguo, memberikannya yang terbaik." Dia mengatakan itu sambil mengelus-elus rambut kepala Liuli Guoguo, dan menatapnya dengan penuh cinta dan kasih.
Ibu Liuli Guoguo yang bibirnya terbuka dan membentuk huruf 'O', malah semakin membuka lebar lagi karena terkejut. Dia sangat tidak menyangka kalau anak perempuannya yang masih kecil itu bisa membuat Raja Huayou jatuh cinta padanya. Anak perempuanku Liuli Guoguo, dengan seperti ini dia bisa menjadi istri muda Raja Huayou! batinnya. Hidungnya pun kini mulai beringus, dia sedikit tidak rela, sedikit tidak berani percaya dengan semua ini, tapi juga bahagia melihatnya.
Walaupun umur Raja Huayou masih sangat kecil, dia masih saja seorang pemuda. Tapi… kepahlawanan, talentanya, kehebatan bela dirinya, itu semua sudah tersebar dan diketahui seluruh warga negara daratan Tiongkok Timur. Menjadikan Raja Huayou sebagai tempat berlindung dari topan atau segala marabahaya untuk anaknya, membuat ibu Liuli Guoguo sangat sangat bersedia.
Mata Liuli Guoguo tampak berkedip berkali-kali, dia berdiri di samping dengan menggandeng tangan Raja Huayou. Dia menatap ke arah ibunya, lalu menatap ke kakak Po nya. Namun, tetap saja dia tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Dia tidak mengerti kalau dia sudah diserahkan oleh ibunya kepada Raja Huayou untuk menjadi istri muda Raja Huayou.