Setelah mengetahui ibunya sudah sadar, Liuli Tian sangat bahagia, dia pun menyiapkan pesta yang sangat megah. Dia ingin menyiapkan pesta karena pertama, untuk merayakan ibunya yang sadarkan diri dengan selamat. Lalu kedua, sebagai salam pemberian hormat kepada Raja Huayou. Karena bagaimanapun juga, dari awal memang sudah seharusnya memberikan penghormatan seperti ini kepada Raja Huayou.
***
Malam hari, Aula utama kediaman Cheng Zhu,
Ketika pesta malam, Liuli Guoguo yang berada dalam pelukan Raja Huayou, tampak mengambil beberapa ayam goreng yang ada di depan matanya. Karena ibunya yang sudah sadar dengan selamat, membuat nafsu makannya kembali lagi. Tidak seperti dulu, dia makan hanya satu dua lahap, lalu tidak ada nafsu makan sama sekali. Namun sekarang berbeda, setiap kali makan, nafsu makannya kini kembali sangat besar.
"Liuli Guoguo, pelan-pelan makannya, jangan sampai tersedak." kata Xuanyuan Pofan sambil menahan tawanya. Lalu, dia mencubit wajah Liuli Guoguo dengan lembutnya.
"Lezat... Ini Kakak Po juga makan." kata Liuli Guoguo yang mulutnya masih penuh dengan ayam goreng itu. Dia berkata sambil mengulurkan tangan kecil yang memegang sumpit ke mulut Raja Huayou, untuk menyuapi ayam goreng kepadanya.
"Um, Liuli Guoguo memang baik sekali." kata Xuanyuan Pofan sambil menarik lembut hidung kecil Liuli Guoguo. Kemudian, dia langsung memajukan mulutnya ke ayam goreng yang diambilkan oleh Liuli Guoguo.
Liuli Tian yang sedang duduk dan melihat pemandangan ini hanya bisa menelan ludahnya. Dia merasa bagaikan seorang jomblo yang menyuapi makanan anjing, lalu mendapatkan beribu serangan. Raja Huayou yang tampan itu, kini dengan begitu sayangnya memeluk adiknya dengan lembut dan menikmati makanan, bahkan mereka juga saling menyuapi.
Ya Tuhan, ini, pemandangan ini... adalah hal yang sangat ajaib selama 16 tahun hidupku! Jika Liuli Guoguo menikah dengan Raja Huayou, Yang Mulia Raja Huayou yang sangat terhormat... bukannya dengan begini, Raja Huayou menjadi adik iparku?! Oh Tuhan! Oh Dewa! Beritahu aku kalau ini semua bukanlah mimpi semata, ini semua nyata, kan! batin Liuli Tian.
Liuli Tian berharap, jika Raja Huayou benar-benar bisa memberikan adiknya kebahagiaan dan kesejahteraan seumur hidupnya. Karena demi adiknya yang bersedih, kemudian bisa membuat marah Raja Huayou, lalu Raja Huayou langsung menghancurkan dan memusnahkan perguruan liar itu sampai tak tersisa. Ini sudah cukup memperlihatkan kepedulian dan keseriusannya kepada adiknya.
Walaupun ketika Liuli Tian menanyakannya kepada Raja Huayou, dia tidak mengakui kalau yang memusnahkan perguruan liar itu adalah dia, tapi dia juga tidak membantahnya. Jadi pasti itu semua adalah perbuatan Raja Huayou, karena ketika Liuli Tian melihat luka pada orang-orang di perguruan liar itu, sama persis dengan pedang para pengawal Raja Huayou.
Terlalu banyak kebetulan, kalau bukan Raja Huayou, siapa lagi yang punya kemampuan seperti ini? Pemuda yang berjiwa pahlawan! Pemuda yang sangat bertalenta seperti ini, aku sangat sangat sangatttt kagum padanya! batin Liuli Tian.
Di tengah-tengah aula utama, Liuli Tian menghabiskan banyak emas untuk pergi ke gedung seni, demi bisa mengundang orang disitu yang terkenal dan nomor satu, untuk melakukan pertunjukan di kediaman Cheng Zhu. Liuli Guoguo yang melihat pertunjukan itu pun tampak tertawa dengan bahagia, "Kakak Po, Cepat kamu lihat paman berwajah hitam itu, dia hebat sekali. Berani-beraninya melawan Harimau Wangwang dengan tangan kosong!" katanya.
"..." namun, Xuanyuan Pofan hanya diam saja.
"Semangat paman berwajah hitam! Segera tangkap harimau Wangwang itu ke tanganmu!" kata Liuli Guoguo sambil menggigit paha ayam di tangannya. Lalu, dia tersenyum ke arah Xuanyuan Pofan sambil kegirangan menggerakkan kedua tangan dan kakinya.
"Liuli Guoguo yang polos, harimau itu tidak nyata, itu diperankan oleh orang. Mereka itu hanya berperan saja." kata Xuanyuan Pofan tanpa sengaja mengatakan kebenaran kepada Liuli Guoguo. Maafkanlah kedinginan yang sudah ada padaku selama bertahun-tahun, sampai-sampai aku lupa kalau harus mengiyakan kata-kata Liuli Guoguo! batinnya.
"Kakak Po, kamu bohong! Harimau Wangwang itu begitu ganasnya, tidak mungkin itu orang yang berperan kan, bukan bukan itu!" kata Liuli Guoguo sambil mengerutkan bibirnya dan mencoba membenarkan perkataan Kakak Po yang mengira, kalau harimau Wangwang itu diperankan oleh seseorang.
"..." Xuanyuan Pofan tidak bisa berkata apa-apa, dia dari dulu tidak menyukai pertunjukan seperti ini. Jika bukan karena mau menemani Liuli Guoguo, dia lebih baik berada di kamarnya dan mencari jurus pesulap yang baru.
"Liuli Guoguo, itu benar-benar orang yang memerankannya, kalau itu benar-benar seekor harimau, pasti paman berwajah hitam itu dari tadi sudah digigit dan dikoyak oleh harimau itu." kata Xuanyuan Pofan. Sekali lagi dia tidak sengaja mengatakan kebenaran pertunjukan itu.
Pelayan Cui Le yang menjaga di samping mereka, tampak mengusap keringat yang ada di keningnya, Ya ampun, Yang Mulia Raja Huayou, bukannya kamu paling jago dalam menghibur Nona Liuli Guoguo? Kenapa sekarang malah mengatakan kebenaran semuanya? batinnya.
Sepertinya memang sesuatu yang sentimental, tidak ada di dalam diri Raja Huayou ini. Mulut Liuli Guoguo yang cemberut itu sekarang malah berubah jadi melembung seperti balon. Dia menoleh lalu melotot ke arah Kakak Po, mata besar yang seperti anggur itu melotot kepada Kakak Po.
Xuanyuan Pofan, hanya diam saja, Kenapa? batinnya.
"Kakak Po, apa kamu iri dengan Harimau Wangwang itu?" tanya Liuli Guoguo.
"..." namun, sekali lagi Xuanyuan Pofan tidak mengatakan apa-apa.
"Seandainya kalau kamu iri padanya, kamu tetap tidak boleh menjelek-jelekan dia, itu namanya tidak menghormati harimau Wangwang itu!" kata Liuli Guoguo. Bahkan, dia pun tampak tidak menggigit paha ayamnya lagi, dia berbicara seolah-olah sedang menasehati kakak Ponya itu.