Chereads / Kenangan Terindah / Chapter 24 - Memerintahmu untuk Memelukku.

Chapter 24 - Memerintahmu untuk Memelukku.

Su Xiaoyun merasa tertekan dengan sikap diamnya Rong Linyi.

Wanita itu sedang malu-malu, sekaligus ketakutan.

Yang jelas, ia tidak berani menatap wajah suaminya. Jadi, ia hanya bisa menundukkan kepalanya dan mengatakannya dengan tidak jelas: "Maafkan aku, sayang. Aku cuma ingin berterima kasih kepadamu. Kau sudah memperlakukanku dengan sangat baik…"

"Benarkah?" Kali ini, suara Rong Linyi tidak terdengar datar. Meski demikian, tekanan yang diciptakannya masih mampu menutupi emosinya dengan sangat baik. "Kalau begitu, dengan cara apa kau berterima kasih kepadaku?"

"Aku, aku….." Su Xiaoyun mulai berpikir keras untuk waktu yang sangat lama, dan tanpa disadari tiba-tiba air mata mulai memenuhi kelopak matanya. "Aku ingin memelukmu…"

Di penghujung kalimatnya, saat itu air matanya tumpah.

Wanita itu ingin memeluk suaminya karena telah bersikap sangat baik.

Selain itu, ia juga merasa kotor dan rendah. Jadi, jika bukan dengan memeluk suaminya, maka tidak ada hal lain yang bisa menggambarkan betapa bahagia dan bersyukurnya wanita tersebut.

Kala itu, Rong Linyi mengernyitkan dahinya dalam-dalam.

Ini membuat wajah tampannya diselimuti dengan ekspresi yang dingin.

"Kau ingin memeluk suamimu, tapi kau masih perlu izin?"

"Aku minta maaf sayang. Mestinya aku, aku tidak memintanya," Su Xiaoyun akhirnya mulai menangis, "Aku tahu kau tidak akan pernah mau. Jadi, aku sangat membenci ini, seharusnya aku tidak…"

"Tidak?" Rong Linyi mengangkat satu alisnya.

Para pria selalu tabu untuk mendengar dua kata, kecuali "terlalu pendek" dan "tidak mau".

Jadi, apa Su Xiaoyun sedang bicara mengenai dirinya atau Song Zhifei - si sampah itu?

"Suamiku," perlahan-lahan wanita itu mulai menyeka air matanya sendiri, sambil berusaha menghindari tatapan suaminya, "Besok-besok, aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Tidak akan?" Rong Linyi mengangkat kedua alisnya, dengan mata sipitnya yang sedikit terhibur.

Su Xiaoyun membalasnya dengan suara lirih: "Tidak, aku tidak mau memelukmu lagi."

Wanita itu melonggarkan tangannya dan kembali mengenakan pakaian - yang sebelumnya telah dilepaskan.

Saat sedang membungkuk, maka sepasang kelinci putih - yang sedang saling menekan satu sama lain - seakan hendak melompat dari sarangnya. Di waktu yang bersamaan, Rong Linyi sedang mengamati sepasang "kelinci" tersebut.

"Hentikan." kedua mata Rong Linyi berubah menjadi gelap, dengan suaranya yang diturunkan sampai sedemikian rendah, hingga membuatnya terdengar serak.

Mendengar itu, maka Su Xiaoyun pun merasa terkejut. Setelah beberapa saat, maka ia kembali mengatur nafasnya.

"Pakaian itu kotor. Jangan lagi disentuh."

Su Xiaoyun hanya berdiam diri mematung, sembari menutupi tubuhnya seperti gadis yang masih perawan, seolah baru pertama kali setengah telanjang di hadapan pasangannya.

"Kemarilah." tiba-tiba Rong Lingyi mengeluarkan perintah.

Ruang pelayan yang terdapat di lantai satu itu sangat sempit. Jadi, Su Xiaoyun hanya perlu mengambil dua langkah untuk berada di hadapannya.

Ketika wanita itu semakin dekat dengan suaminya, maka seketika itu pula ia menjadi semakin gemetar.

Meski ia tidak tahu kenapa suaminya memintanya untuk melakukan itu, namun Su Xiaoyun sama sekali tidak mampu bertahan dari tekanan yang dipancarkan oleh pria tersebut.

Wanita itu mengangkat kepalanya sambil merasa takut, sembari menunggu perintah selanjutnya.

"Peluk aku," katanya.

Kedua mata Su Xiaoyun penuh dengan rasa terkejut.

OK?

Namun, wanita itu masih terdiam di sana, seakan ia hendak memastikan apa ia baru saja salah dengar atau tidak.

"Apa aku perlu mengatakannya untuk yang kedua kali?" kata-kata Rong Linyi penuh dengan tekanan.

Su Xiaoyun cepat-cepat menggelengkan kepalanya. Setelah itu, ia tiba-tiba merentangkan tangannya - layaknya seekor hamster kecil yang sedang memeluk buah - dan langsung merengkuh Rong Linyi.

Pendingin ruangan di tempat itu bekerja dengan sangat baik. Namun, Rong Linyi tampak seperti orang yang baru saja mandi. Jadi, tubuhnya masih sedingin es.

Meskipun Su Xiaoyun masih merasa sedikit kedinginan, namun sekarang ini ia sudah cukup hangat.

Satu keras dan satu lembut, satu hangat dan satu dingin, dan ketika dua elemen itu tiba-tiba dipersatukan, maka keduanya pasti akan mengalami kontraksi.

Rong Linyi mengangkat tangannya dan mulai memeluk pinggul Su Xiaoyun, sembari menariknya ke atas ranjang.

Kala itu, Su Xiaoyun hampir menindihnya. Jadi, ia sempat mengeluarkan sedikit teriakan, namun ia cepat-cepat menyadari bahwa dirinya masih terduduk di pangkuan pria tersebut, dan tanpa disadari, tangannya juga sedang melingkar di leher suaminya.