Keesokan hatinya , saat pagi , Naija bersama Marsha dan teman laki-laki nya , Atsu , sedang berkumpul bersama. Atsu terlihat sangat dekat dengan Naija. "Woy , Naija , mimpimu yang Marsha meninggal itu keren juga , hahahahahah ," tawa Atsu. "Jadi akan ada drama cinta , dan beberapa menit kemudian , aku tewas di mimpinya , dasar ," protes Marsha. "Aku gatau kok bisa mimpi gitu , ya tanya otakku lah , hahahahaha ," canda Naija. Saat mereka sedang bercanda ria , Niel pun datang. Dia sempat melihat ke arah Atsu dengan senyum yang terpaksa. Hening seketika sampai Niel sudah agak jauh dari mereka. "Astaga , dia ngapain sih , harus ada di saat sedang ingin bercanda. Kan , jadi canggung ," keluh Naija. "Oy , katamu mau move on?" Tanya Atsu. "Iya sih. Ga apa deh , tapi , terakhir waktu aku mau move on , eh , Niel muncul di mimpiku. Apaan coba ?!" Protes Naija. "Rip ," jawab Marsha dan Atsu. "Itu artinya kamu mikirin dia , atau , kamu ga di bolehin move on darinya ," jelas Atsu. "Haduh , tapi , kalau gini terus , aku capek juga kan? Move on saja gagal ," kata Naija. "Ya udah , kamu tidak usah mikirin dia , kamu lupain dia , tapi jangan terlalu kebangetan lupainnya , ntar kalau keinget malah sakit sendiri ," terang Atsu. "Baiklah , akan kucoba lagi."
Saat istirahat , Naija bernyanyi-nyanyi , dia ditemani Marsha dan Atsu. Niel pun melewatinya , tapi , Niel kali ini juga bernyanyi dengan suara yang agak keras. Naija menyadari hal itu tapi ia berpura-pura untuk tidak terlalu menanggapi Niel. Yah , setiap Niel melewati Naija yang sedang bernyanyi , Niel juga ikut bernyanyi , itu yang membuat Naija sedikit salting , tapi juga kesal , karena tidak bisa move on dengan tenang. Atau setidaknya , biarkan Naija menyukai Niel dalam diam , tapi , semua gagal. Bahkan , saat pelajaran fisika , setelah selesai kerja kelompok di lapangan , Naija bertemu dengan Niel. Naija pun yang sudah kesal , dia mengalihkan perhatiannya ke temannya , Jesse , dengan bertanya soal Fisika. "Jesse , waktu itu , apakah soal nya sama dengan ini?" Tanya Naija sembari memperlihatkan soal fisika. "Um , kayaknya ada yang sama , ada yang angkanya beda ," terang Jesse. "Waduh , aku tidak bisa mengerjakan dong...." Ujar Naija sambil berjalan. Dia sempat mihat Niel yang tertunduk. "Mungkin sedikit cemburu kalau dia suka aku ," gumam Naija dalam hati. "Lagian , sapa suruh kamu notice terus , begitu ku balas notice nya , kamu malah ngilang ," ujar Naija dalam hati dengan penuh kemenangan. "Tapi kasihan juga. Ah biar. Kalau dia laki-laki gentle , harusnya , dia berani bicara denganku , apa yang terjadi , atau , kalau dia mau aku tidak mengusiknya , aku bakal lakukan itu karena aku ingin move on. Kalau dia tak berani bicara langsung , dia bisa chat aku , lagian aku tidak akan memberitau orang lain ," ujar Naija dengan suara kecil. "Apapun itu , yang penting , hidupku bisa berbahagia selalu , walau aku kesal sering berpapasan dengan Niel."