Chereads / Story of Naija / Chapter 13 - Masalah

Chapter 13 - Masalah

Saat Naija kembali masuk , ia mengikuti pelajaran dengan biasa. Tapi , karena hari itu ia sangat mengantuk , ia berusaha untuk menahan rasa kantuk dengan download video yang ia suka , dan menontonnya di saat jam istirahat. Tapi , tetap saja , rasa kantuknya semakin besar , hingga ia akhirnya tertidur....di saat pelajaran terakhir. Hebatnya lagi , tidak ada yang mengetahuinya , selain Fena. ".....uh. ...." Naija sedikit tersadar dari tidurnya , dan kemudian ia bangun. "Hah?! Jam 3 lebih?! Padahal tadi aku hanya memejamkan mata sebentar di jam setengah 3 ..... gila , sampai mana ini pelajarannya?" Tanya Naija dengan suara kecil. Untungnya , karena dia sedang duduk di pojok belakang , tidak ada yang tahu ia tidur. Ia tak bisa tidur lagi karena ia sudah terlanjur sedikit kaget. "Naija , kamu nanti latihan dansa pedang kan?" Tanya Fena. "Iya , nanti latihan kook ," jawab Naija. Setelah beberapa menit , jam pelajaran pun berakhir. Naija berkumpul bersama Marsha , Shiro dan Mulheirs , walau akhir-akhirnya ia lebih condong bersama Marsha. Setelah sang pelatih datang , Naija mendekati Fena.


"Fena? Kenapa mukamu sedikit muram? Ada apa?" Tanya Naija. "Uhm , anu , tapi kamu jangan kasih tahu ke teman-teman sekelas ya?" Pinta Fena. "Iya , lagian , ngapain juga aku kasih tahu ke teman-teman sekelas? Dekat saja tidak ," janji Naija. "Gini...kamu nyadar kan kalau temen-temen cewek pada agak njauhin aku?" Tanya Fena. "Ah , ya. Pantas aku agak heran , karena biasanya kalian dekat gitu ," ujar Naija. "Ada apa sih sebenarnya?" "Begini , kan waktu Aunaloa tidak masuk , Deani sering curhat ke aku , jadi dia di belakang Aunaloa itu kayak menjelek-jelekkan si Deani, tapi kalo di depan, dia di baik-baikin. Dong kan maksudku?" Jelas Fena meyakinkan. "Ah , aku tau. Jadi kayak fake gitu ," ujar Naija. "Nah , mungkin si Deani tu takut kalau aku emberin curhatannya. Ya udah aku curhat ke Denanda. Tapi gataunya , hp nya Denanda juga sempet dibuat foto-foto. Jadi kayaknya mungkin ketahuan kalau aku curhat ke dia. Tapi kan Deani juga takut aku kayak ember , jadi dia tu menjauh tu lho , kayak , adu domba juga sih sebenarnya ," ujar Fena. "Astaga , aku kira kalian tu baik-baik saja lho , kalau udah adu domba , akan susah sih , aduh , gimana ya...." ujar Naija. "Aku tidak habis pikir pake acara adu domba segala ," jawab Naija. "Soale kata Deani , dia tu cemburu gara-gara Aunaloa deket ke Sono ," jelas Fena. "Astaga , kenapa tidak bilang secara terus terang gitu lho , kenapa harus kek ada adu domba?" Tanya Naija. "Nah aku gatau soal itu , jadi juga kayak ada salah paham disini , mungkin juga ada salah paham antara Aunaloa ke aku ," jawab Fena. "Tapi kenapa kamu gitu lho yang jadi korban?" Tanya Naija. "Soale kayaknya Deani tu memutar balikkan fakta gitu , jadi , ada salah paham antara Aunaloa sama aku , tuh kayak adu domba ," jawab Fena. "Astaga...." ujar Naija. "Besok kalau aku masih kayak gimana gitu ke Aunaloa , kalau kelompok , aku sama kamu ya ," pinta Fena. "Oke."


Setelah dua jam latihan dansa pedang , Naija masih memikirkan perkara yang diberitau Fena. "Sudahlah , tidak usah dipikirkan , itu kan kena ke aku ," kata Fena menenangkan Naija. "Tapi , kalau gitu kan , udah tidak adil. Haduh kenapa harus sejahat itu sih , adu domba , mutar balik fakta sampai ada salah paham ," ujar Naija. "Gapapa kok ," jawab Fena. "Tapi Fen , kalau kamu digituin , kamu otomatis sakit hati , dan jika kamu sudah tidak kuat , kamu bisa depresi lho ," jelas Naija. "Aku kuat kok ," jawab Fena. "Tapi kan , ..." Naija tak bisa melanjutkan kata-katanya. "Yang penting , kamu jangan kasih tahu perkara tadi ya ," pinta Fena sekali lagi. Naija hanya mengangguk. "Kamu yakin tidak apa-apa? Kalau misalnya kamu sudah tidak kuat , dan pacarmu si Denanda sedang tidak aktif , kamu bisa curhat ke aku , mau secara live atau lewat chat. Aku tidak terganggu kok ," jawab Naija menawarkan diri. "Terimakasih , padahal kamu pendiam sekali di kelas , tapi kamu juga secara tak langsung telah memperhatikan keadaan sekitar ," kata Fena. "Yah , mau gimanapun , walau teman-teman melupakan aku , aku tetap akan memperhatikan keadaan kelasku. Toh walau aku tak memperhatikan , sekalinya ada masalah , aku pasti akan merasakan hal yang mengganjal di hati ," jelas Naija. "Ah , begitu....ya sudah , aku pulang dulu , kamu naik Fly-Jeki kan?" Tanya Fena. "Iyap , aku udah pesen kok ," jawab Naija. "Ya udah ya , daah ," kata Fena sambil berjalan pergi kearah jemputan. Naija hanya membalas dengan senyum , dan terus memikirkan perkara tersebut , sampai akhirnya dia memutuskan untuk melupakannya.


~~~~~^^^^^~~~~~