"Maaf ya Sa, jadinya ngerepotin kamu." Anala terdengar canggung bicara pada Aksa saat mereka sudah dalam perjalanan menuju butik Anala yang jaraknya lumayan jauh dari stasiun TV tadi.
"Udah dibilang nggak masalah. Kebetulan juga aku lagi kosong," Aksa tertawa karena Anala terus saja merasa canggung padanya.
"Ya tuhan, apa gunanya buru-buru coba?" Anala mengomel setelah melihat sebuah pesan yang masuk ke ponselnya.
"Ada apa?"
"Janji petermuannya di cancel tiba-tiba karena ada urusan lebih penting katanya. Padahal udah buru-buru dan ngerepotin kamu begini," ujar Anala menyimpan lagi ponselnya dengan kesal.
"Udahlah gak masalah, mungkin emang lagi takdir aja kita buat jalan bareng. Karena janjinya batal, aku nggak harus ngebut lagi kan?"
"Iya, santai aja." Anala tampak pasrah menyenderkan tubuhnya yang sejak tadi tegang takut terlambat.
"Kamu yang butuh santai, emangnya janjian sama siapa?"