Wajah Anala langsung merah padam dan panas, apalagi dengan senyum Jaeta yang bisa membuatnya meleleh saat ini juga, "ih apaansih?" Anala menunduk.
Jaeta terkekeh sambil mencium sekilas puncak kepala Anala gemas, wanita yang seringkali jutek ini begitu lucu saat malu.
"Aku udah bilang papa loh tentang hubungan kita," Jaeta kini beralih duduk di kursi yang ada didekat Anala.
"Oh ya? Kok dikasih tahu sih?"
"Emang kenapa?"
"Kalau dikasih tahu gagal dong niat aku buat nikung mama kamu?"
"Jangan mulai lagi deh!" kesal Jaeta malas sekali jika Anala sudah mulai-mulai bicara tentang papanya.
Anala tertawa, "terus papa kamu bilang apa? Papa kamu belum tahu kan masalah papaku?"
Jaeta menggeleng, "ya papa nggak masalah karena dia nggak tahu masalah itu,"
Anala mengangguk lega, "kita sebenarnya memang harus terus terang tentang hal ini, tapi kupikir bukan sekarang waktunya. Ada hal lain yang harus kita selesaikan terlebih dahulu."
