RujaetaGiwa.G

♡disukai NgelambeKuy dan 76.001 lainnya
RujaetaGiwa.G black hair is better right?
Komentar
RujaeClub_ apapun rambutnya tetap ganteng kok kak. Btw congrats untuk kemenangan lagunya
Lalialala89 duh pagi-pagi si ganteng udah ngasih asupan aja :*
No_Famous2 artis ga punya bakat, cuma ngandelin tampang doang
Home_Peji etika nya juga ga bagus ni orang, kerjanya pencitraan dimana-mana
Joana_Arim mantap Jae, next on air bakal keren nih, see you
News911 kariernya makin bagus nih, semangat Jaeta,
Caca_Gia34 aku suka banget sumpah lagu barunya, apalagi mv nya, cocok banget sama kak echa @Raesa_Echa
WanLusi00 bener banget, kalau Jae sama Echa gua setuju banget. Please jadi real couple!!
LauraBee_ nih cowok bgst tahu nggak, image aja yang bagus, kerjaannya main cewek, asal lo tahu aja semua, jangan ketipu!
JjK.Lim maksa banget kelihatan oke. Pasti agensinya kerja keras banget nutupin buruknya nih orang
real_WayU heran gua lihat yang pada ngefitnah Jaeta. Orang baik seneng banget dicela
Tl9927Luv Gob*ok
GinaLoxx.5 keep calm aja Jae, orang-orang mah suka julid
Meza_Url menang chart musik aja nyogok, masih pd aja ni orang
JumPeearl_ syirik tanda tak mampu. Semangat kk jae, we will keep on you
Bebi080 kita ngestan Jaeta Echa , kabarnya mereka emang udah dekat loh, wewwwww
yandra_Wgna ini contoh penyanyi sombong yg ga berkualitas samsek, tampang pas-pasan gayanya selangit
KualiNenek_ makin terkenal makin banyak yang pengen jatuhin. Tetap semangat dan berkarya Jaeta
"Kolom komentarnya ngeri bener kalau disimak. Aku aja yang baca nggak sanggup, dia kebal kali ya?" gumam Anala memperhatikan komentar di foto yang baru saja Jaeta posting pagi ini.
"Pagi-pagi udah ngurusin hidup orang," sapa seseorang yang baru datang di meja makan yang tadinya hanya ada Anala untuk sarapan.
Anala terkekeh dan mematikan layar ponselnya, "enggak lah pa, hiburan doang."
"Ngelihat hidup orang jadi hiburan? Heran deh papa sama orang zaman sekarang," jawab Raka yaitu papa dari Anala membuka koran terbaru yang ada di atas meja.
"Papa jadi jemput mama hari ini?" Anala membuka obrolan sambil mengambil roti tawar dihadapannya.
"Jadi, udah berapa hari ya mama di tempat tante kamu? Jadi kangen banget papa."
"Baru juga dua hari, lebay banget si papa."
Raka hanya menghela napas pendek melirik anak gadisnya tersebut.
"Nanti kalau udah dijemput langsung pulang ya, jangan dibawa kemana-mana dulu si mama."
"Suka-suka papa dong mau ngajak mama kemana dulu, orang kangen," Raka menutup koran dan menenggak teh hangat di cangkir miliknya.
"Kebiasaan banget, padahal kalau dirumah juga nggak bakal digangguin."
"Kamu sih iya nggak gangguin, tapi Kenzi tuh. Apa-apa sama mama kamu, bukannya nyari pasangan hidup malah nempel sama mamanya mulu,"
Anala tertawa mendengar curhatan pagi Raka, "papa sih nyuruh dia kerja mulu makanya nggak dapat pacar."
"Sama aja! Kamu juga nggak punya pacar. Heran deh, anak papa nggak ada yang pada laku apa ya?"
"Si papa mulutnya kejam bener," kalau sudah terkait ini Anala lebih memilih mundur.
"Gimana butik kamu? Aman? Produk keluaran baru yang kemarin gimana? Model yang dikasih Pak Wira bantu kemajuan kamu kan? Katanya dia ngasih artis yang namanya emang lagi terkenal ke papa,"
Lidah Anala tiba-tiba kaku mendengar pertanyaan papanya.
"Cantik? Kok papa ngomong di diemin? Ada masalah??" Raka membuyarkan lamunan Anala.
"Nggak kok pa, aman. Pak Wira emang kasih artis dia yang paling naik daun ke aku, dan itu emang berpengaruh besar dengan penjualan,"
Raka tersenyum puas, "syukurlah, papa senang mendengarnya. Kamu kalau butuh bahan atau sebagainya jangan ke Kenzi lagi mintanya, langsung bilang papa aja, biar papa yang urus. Soalnya Kenzi udah mulai papa kasih urusan yang lebih berat,"
"Siap pa, emang papa udah mau pensiun cepat dari dunia bisnis? Kok semuanya udah mulai dikasih Kenzi?"
Raka tampak berpikir sejenak, "nggak begitu juga sih, papa cuma mau Kenzi belajar lebih aja. Lagian nanti kalau kamu udah nikah, sebagiannya diurus sama suami kamu juga,"
"Heeh!?" Anala terkejut mendengar penuturan papanya, ia tidak pernah bicara mengenai bisnis dengan papanya, hanya Kenzi yang mengurus semuanya.
"Kenapa terkejut? Kamu kan anak papa, kamu juga berhak atas itu, nggak hanya Kenzi,"
"Tapi kan aku nggak paham,"
"Bukan kamu, tapi suami kamu cantik. Papa harap pasangan kamu nanti bisa bantuin Kenzi ngurus usaha keluarga kita. Kamu paham kan maksud papa?"
Anala hanya mengangguk kecil, "tapi kalau nggak bisa pa?"
"Kenapa nggak bisa?"
"Ya kalau dia bukan orang dari dunia bisnis dan nggak tertarik sama bisnis?"
Raka mengernyitkan dahinya memperhatikan wajah bungsunya itu, "kamu udah punya calon? Dia nggak ngerti bisnis? Siapa? Apa kerjaannya?"
"Bbubukan pa! Aku belum punya, aku cuma nanya seandainya," Anala dengan cepat meluruskan.
Raka menarik napas dalam dan menghembuskannya perlahan, "ya papa nggak bisa maksa sih, asal pasangan kamu nanti nggak aneh-aneh aja,"
"Aneh gimana?"
"Ya aneh, pokoknya jangan bertentangan lah sama papa, itu aja. Terus yang bisa sayang sama kamu, soalnya papa sama mama dapatin kalian dengan susah payah, terutama mama kamu. Jadi papa sama mama nggak mau kalian disakitin sama siapapun itu, kita ingin kalian hidup dengan baik dan bahagia."
Senyum sendu langsung tampak dari wajah Anala mendengar pesan dari papanya tercinta. "Makasih ya pa udah sebegitu sayang dan peduli sama aku dan Kenzi,"
"Itu pasti sayang," Raka balas tersenyum dengan hangat, "hari ini mau ke butik jam berapa?"
"Pagi ini rencananya pa,"
"Papa yang antar ya? Sekalian aja papa mau jemput mama,"
"Emang Kenzi mana pa? Kok nggak kelihatan?" Anala sadar karena biasanya saudara kembar tak serupa dengannya itu yang akan hadir di meja makan terlebih dahulu setiap pagi.
"Dia nggak pulang, ada urusan keluar kota kemaren,"
Anala mengangguk, "oh gitu. Yaudah deh,"