Chereads / Justice sword (Revisi) / Chapter 46 - Mantra senjata api

Chapter 46 - Mantra senjata api

Mantra shinful shell di dalam cerita ini, persis sihir senjata api di anime The Saga of Tania the Evil.

Sebenarnya Nirvana baru selesai mengunjungi toko blacksmith tuk melakukan fusi justice sword dan flintlock pistol berisi fragmen jiwa. Dengan begitu justice sword kini berisikan mantra shinful shell.

Tapi scene saat Nirvana pergi ke blacksmith di skip biar alur dari ceritanya bisa lebih dipercepat.

__________________________________________________

Point of view.

Violetta menyimpan barang kuno yaitu flintlock pistol. Violetta telah menyatukan daging roh berwujud pistol kuno kedalam benda fisik dengan wujud yang serupa. Teknik tersebut, merupakan teknik untuk membuat pedang roh. Cetak biru menyatukan roh dengan pedang sebenarnya hanya diketahui oleh kalangan penyihir dari house of Centauri saja. Entah kenapa teknik rahasia ini bisa diketahui Violetta.

Pagi harinya Violetta mengajak Nirvana pergi ke toko peralatan didekat kastil sekolah. Si tukang blacksmith dibayar ekstra untuk paket langsung jadi saat ini juga.

Dalam sekejap dua senjata berisi fragmen roh telah di fusi menjadi kesatuan.

Paman blacksmith bilang, kalau berencana membuat equip custom maka ia akan menyediakan.

Nirvana berencana membuat satu pistol hook launcher. Tapi berubah pikiran, karena menurutnya hook launcher kurang efektif dipakai di universe ini, dengan berbagai item ajaib. Terbang pun bukan sesuatu yang aneh di dunia ini. Mungkin terdapat item ajaib yang memiliki kegunaan melebihi hook launcher.

Nirvana keluar dari toko peralatan tersebut. Berada di jalan gang yang sempit. Atau biasa disebut dengan jalan tikus. Kala menoleh kearah kanan, menara astronomi kastil sekolah nampak. Itu menegaskan betapa dekatnya toko peralatan.

Senjata api dia beli ditempat yang terpisah.

POV end....

Training ground.

Berdiri di training ground, crifter mekanis tersusun sebagai sasaran untuk latihan menembak. Menggenggam pedangnya ditangan kanan. Nirvana sudah memutuskan untuk mengandalkan tangan kirinya saat menggunakan senjata api. Memakai satu tangan untuk menembak senjata api jenis pistol. Nirvana tidak mematok jarak terlalu jauh untuk menembak senjata api.

pengguna senjata api, umumnya memilih menggunakan mauser, namun ada juga senjata jenis pistol modern. Nirvana pakai handgun modern kaliber 9mm. Senjata api umumnya diimpor dari republik western. Kerajaan Valencia tak memproduksi senjata api sendiri. Teknologi dan hak paten dimiliki negara lain.

Pistol umumnya ada dua model. Pertama pistol mauser ala perang dunia kedua. Lalu model Glock sebagai versi lebih modern.

Setelah di fusi, tampilan dari pedang justice sword sedikit berbeda.

Ilustrasi menampilkan desain dari pistol sword ala pirate.

Handgun kaliber 9mm produksi republik western.

Walaupun kaliber pelurunya sangatlah kecil, tapi dunia ini dikenal sihir senjata api. Sihir senjata api dapat mengaliri proyektil dengan lapisan cangkang sihir yang cukup keras beserta efek ledakan kecil.

Nirvana masih membidik sasaran dengan satu tangan.

Dor....

Pelatuk ditekan, suara letusan pun terdengar.

Masih latihan biasa. Lalu peluru habis, magazine di isi ulang.

Sekarang Nirvana mencoba mantra senjata api. Nirvana sama sekali tak mempelajari mantra. Mantra otomatis dikuasai melalui fragmen roh pada komponen fusi di justice sword.

Mantra digunakan. Muncul lingkaran sihir vertikal, itu sejajar dengan moncong senjata api. Kala pelatuk ditekan, letusan senjata api telah mengandung kekuatan magis.

Shinful shell !!

Daya serangnya lebih kuat, bahkan dapat menghasilkan efek ledakan kecil.

Nirvana berlatih lebih lama lagi.

"Untuk bisa mengunakan mantra senjata apinya, aku harus memegang justice sword. Ini adalah hal yang merepotkan, memang. Inilah mantra turunan dari senjata pusaka yang kupakai. Menurutku ini tak masalah karena aku dapat memakai mantra tanpa perlu mempelajari sama sekali." Begitulah pikir Nirvana, dalam hati.

Lagi pula memakai handgun yang ringan ini pakai satu tangan saja, bukan sesuatu yang sulit kan.

Karena Nirvana kini menjadi pengguna senjata api jenis pistol, maka sabuk senjata api ada dipinggangnya.

Tidak pakai sarung pedang pada punggung atau pinggang, sebab senjata pusaka bisa dimunculkan ataupun dihilangkan sesuka hati.

Orang yang membawa pedang dipunggung atau pinggangnya, menegaskan kalau senjatanya bukanlah senjata pusaka. Tetapi pedang yang bukan pusaka masih mungkin punya efek sihir tuk memperkuat serangan atau sihir khusus mantra pedang.

Mantra pedang contohnya Bash, adalah salah satu mantra bawaan Justice sword.

Nirvana menyudahi latihannya.

*************

Kafetaria sekolah.

Waktu berjalan maju, waktu jam makan siang. Hanya duduk di satu meja tanpa teman makan. Tidak butuh waktu lama hingga Anna mengetahui posisi Nirvana lalu menghampiri. Mereka pun makan siang bersama lagi saat itu.

"Kondisimu sudah baikan, Anna?" Tanya Nirvana.

"Sudah pulih total kak. Endurance Anna sangat tinggi kan kak. Anna cepat sembuhnya loh." Anna pun terlihat girang. Mereka menunggu pesanan datang.

"Apakah kamu bisa mengendarai hipogriffin?" Tanya Nirvana.

"Bisa banget kak. Aku hobi banget mengendarai hipogriffin. Dulunya Anna sering banget jadi joki yang tugasnya mengetes perkembangan hipogriffin disebuah peternakan." Anna antusias kala menjelaskan.

"Kamu tahu kan setiap kru penjaga punya satu hipogriffin. Tetapi aku tidak bisa mengendarai hipogriffin. Maukah kamu jadi seorang rider untukku, Anna?" Tanya Nirvana.

"Mau banget kak. Kapan aku bisa mengendarai hipogriffin untukmu kak." Anna tampak riang.

"Lalu, apa kamu mau membantu membujuk seorang pelajar yang sedang putus asa?" Tanya Nirvana.

"Maksudnya?" Anna balik tanya.

"Kamu membujuknya agar dia semangat lagi," balas Nirvana.

"Tapi, memangnya dia sapa nya kakak?" Tanya Anna.

"Dengarkan ini Anna!" Nirvana men-jeda sebentar. Anna fokus menyimak.

"Perlakuan orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan!"

Anna terdiam, meresapi.

Anna berdelusi.

Seketika Anna mengingat momen disaat temannya memperlakukan dirinya kurang baik. Lalu Anna mengingat momen ketika Hans Andersen menasihatinya, dahulu.

"Kalau kamu bertindak kasar pada teman kelas, mereka tak akan baik kepadamu!"

Dalam kilas balik, Anna memberi sanggahan atas nasihat Hans.

"Tapi kan mereka memandangku seperti ini. Bagaimana aku tidak, tersinggung coba? Mereka rasis!"

Hans Andersen kembali memberi nasihat kepada Anna.

"Mereka bukan rasis, mereka resah padamu. Mereka tidak membenci dirimu, mereka takut kepadamu. Kamu pernah melakukan tindakan yang membuat orang-orang takut kepadamu. Tolong jangan kamu tunjukkan kekuatan milikmu atau mereka akan takut."

Anna kembali menyanggah.

"Tapi aku hanya membela diri!"

"Saat kamu membela diri, adakah perasaan belas kasihan saat orang yang kamu lawan minta ampun?"

Dalam ingatan Anna, ia tidak menerima argumen Hans.

Kini Anna mengerti.

Melihat Anna melamun, Nirvana berusaha membangunkan Anna. Membangunkan dari lamunannya.

"Apa kamu dengar Anna?" Tanya Nirvana.

Seketika Anna terkejut, segera merespon.

"Sekarang Anna paham. Iya Anna mengerti kak! Anna pengen supaya orang-orang memperlakukan Anna dengan baik. Kalau begitu Anna bakalan membantu," jawab Anna. Ekspresinya sungguh antusias dan penuh dorongan.

"Tapi, apakah Anna sudah sehat sepenuhnya?" Tanya Nirvana.

"Sudah kak," jawab Anna.

Mereka menghabiskan makan siangnya.

**************

Berada dihalaman belakang kastil sekolah. Hamparan rumput hijau pendek membentak dikelilingi dinding kastil. Dinding kastilnya setinggi enam meter, cukup tebal sangat kuat untuk ukuran struktur pertahanan benteng.

Mereka menuju bangunan kayu serupa dengan kandang kuda yang besar. Kapasitas kuda didalamnya cukup banyak dan luas. Walaupun wujudnya kandang kuda, binatang didalamnya adalah hipogriffin.

Hipogriffin adalah kawin silang antara kuda dan Griffin.

Melewati penjaga setelah Nirvana memberi tanda pengenal sebagai penjaga sekolah. Berjalan masuk, disana Anna melihat-lihat.

"Yang ini bagus kak!" Seolah Anna tahu, mana tunggangan terbaik.

Dalam waktu singkat Anna telah menjinakkan calon tunggangannya. Anna melangkah perlahan, Anna mengelus kepala hipogriffin. Anna menyikat bulu hipogriffin sejenak.

Hipogriffin dijinakkan amat mudah.

"Anna memang kelas penunggang sejati," seru Nirvana.

"Eh--"

Anna merasa tersetrum atas pujian Nirvana. Masalahnya sosok yang disukainya yang memberi pujian. Terbukti wajah Anna memerah.

Anna menenteng tali pengekang hipogriffin. Berjalan keluar sambil memegang tali dileher hipogriffin.

Hipogriffin, tubuhnya seukuran dengan kuda konvensional kendati kepala dan kaki depannya mirip seperti Griffin.

Anna mampu naik ke punggung hipogriffin dengan mudah. Bahkan hanya sekali lompatan, dalam satu detik saja sudah berhasil menaiki.

"Ayo kak!" Anna mengulurkan tangannya kepada Nirvana.

Sementara Nirvana agak sulit menaikinya.

Anna memegang tali leher dari hipogriffin. Anna mengendarai tunggangan darat bersayap itu.

Awalnya hipogriffin berderap agak lambat.

"Hati-hati pinggang mu kak! Ayo pegangan ke Anna, kalau tidak bisa-bisa nanti terjatuh loh kak!"

"Pegang apanya?"

"Pegang pinggang, dekap tubuhku diperut juga gak apa-apa. Ini agar tidak terjatuh saat aku memacu hipogriffin nya lebih kencang lagi."

Akhirnya Nirvana melakukan apa yang dikatakan Anna.

"Ini pengalaman pertamamu ya kakak?" Tanya Anna, wajahnya kelihatan ceria.

"Iya sih," ucap Nirvana.

"Kelihatan dari caramu duduk loh kak. Lalu dari banyak hal juga kak, menegaskan bahwa kamu belum pernah menunggang hipogriffin sekalipun. Bahkan kuda pun kamu belum pernah kan?" Tanya Anna.

"Tepat," balas Nirvana.

"Sebelum menaiki hipogriffin atau naga darat, biasanya kita belajar menunggangi kuda dulu loh kak. Sebelum menaiki Griffin, biasanya kita belajar naik hipogriffin dulu. Keterampilan penunggang itu ada tingkatannya loh kak." Anna fasih menjelaskan ilmu penunggang.

Laju hipogriffin masih berderap bergerak pelan.

"Anna pacu ya kak! Pegangan yang erat!" Anna memberi tanda sesaat sebelum memacu hipogriffin.

Hipogriffin melaju lebih cepat di protokol utama. Mulai mengebut dijalanan raya utama. Nirvana memegang tubuh Anna amat erat.

Hipogriffin pun mengudara.

Mengudara, hipogriffin melewati dinding kota Geffenia.

"Kamu bawa alamatnya kan kak?" Tanya Anna, setengah teriak.

"Iya," balas Nirvana.

Hipogriffin tidak terlalu cepat terbangnya. Kendati tidak punya kecepatan terbang yang spesial, kecepatan lari di darat pun masih dikalahkan kuda kelas Mustang.

"Hipogriffin terbangnya lambat. Perkara terbang sih masih unggul Griffin murni, bukannya spesies persilangan seperti hipogriffin. Di darat pun hipogriffin tak begitu unggul. Hipogriffin kalah dengan Mustang dan naga darat." Anna mencoba terus berkomunikasi.

"Ngebut gini kamu bilang lambat?" Jantung Nirvana semakin cepat, ledakan adrenalin dirasakan oleh Nirvana.

"Kamu kasar banget sama tubuh Anna. Hal ini menegaskan bahwa kamu sangat ketakutan loh kak." Tertawa ala olok-olokan lepas dari Anna. Ia amat ceria kala itu.

"Maaf, kalau aku pegangan terlalu keras. Aku takut terjatuh," balas Nirvana.

Anna menjahili Nirvana dengan melakukan manuver diudara.

~Bersambung~