Happy Reading.
****
Ayu duduk gelisah di sebelah Jack yang terlihat santai saja saat menyetir. Seolah tubuh Ai yang dari tadi memberi sinyal ingin menyampaikan sesuatu tak dipedulikannya. "Benar-benar cowok nggak peka!" Ai membatin.
Jack menahan senyumnya melihat Ai yang bergerak terus seperti cacing kepanasan. Bukan Jack tak tahu jika sedari tadi seperti ingin menanyakan sesuatu. Tapi melihat wajah Ai yang sedikit kesal merupakan hiburan tersendiri baginya. Dan dia masih ingin menikmatinya sebentar lagi.
Ini pasti karena pengaruh omongan Emaknya Marco tadi yang terus mencaci maki Jack dengan sebutan seluruh anggota kebun binatang. Seolah dunia akan kiamat jika dia tak segera menikahi Ai. Pantas Marco secerewet itu, ternyata Emaknya seratus kali lipat lebih merusak gendang telinga. Bahkan Jack tidak bisa menghitung berapa kali Emak Rina menanyakan kapan dia menikahi Ai.