Enjoy Reading.
****
"Bagaimana kau bisa masuk?" tanya Robert sambil melirik sekitarnya. Anak buahnya tidak ada.
"Apa aku perlu menjawab? Di sini aku yang akan bertanya. Dan kau menjawab," ucap Daniel dengan nada yang mampu membuat orang merinding.
Robert tahu, dia tak bisa lari. Apalagi kamarnya kedap suara. Tapi sesaat setelah melihat mayat ketiga keponakannya, dendam membakarnya dengan cepat hingga melupakan fakta bahwa Daniel adalah anggota keluarga Cohza. Robert meremehkan Daniel karena dia paling muda dan sepak terjangnya tidak terlalu menonjol dibandingkan paman-pamannya.
Robert berteriak saat satu peluru menggores bahunya. Dokter di sebelahnya langsung berjongkok ketakutan.
"Apa maumu? Kalau ingin membunuhku, bunuh saja." kata Robert tak gentar.
Jack tersenyum setan "Sayangnya kematianmu tak menarik minatku, aku hanya ingin tahu berapa orang yang mengetahui hubunganku dengan Ai dan dari mana kamu tahu kalau aku akan memiliki anak?"