Fatimah memandang putrinys Zakiah, yang tertidur pulas di pangkuannya. Airmatanya jatuh di wajah Zakiah hingga bayi itu terbangun. Zakiah tertawa lucu memandang uminya seakan ia mengerti perasaan uminya yang sedih. Tawa Zakiah obat mujarab yang mampu mengobati luka hatinya. Zakiah yang malang akankah memiliki nasib seperti dirinya?
Fatimah tidak pernah tahu asal usulnya, ia hanya tahu dia dibesarkan dengan penuh kasih sayang di panti asuhan dan pesantren Darul Ihsan milik Ustadz H Ibrahim. Sejak kecil dia dididik ilmu agama dan menghafal Qur'an. Ia hanya menghabiskan waktunya di pesantren hingga ia dewasa di nikahkan dengan ustadz yang masih keponakan Ustadz H Ibrahim, hingga akhirnya merantau ke Samarinda.
Setelah Zaid keluar dari rumah sakit, sudah 3 hari ia mengurung diri di rumah, sementara ia istirahat mengajar mengaji, dia digantikan Ustadzah Ayu istri ustadz Jamal pengganti almarhum Ustadz Abdullah.