-- Part 3 --
~Tink.
Menjentikkan chess pieces – white queen yang merupakan Crest dari Humanless Alliance ke udara, Shion menghela napas sebelum ia mulai berbicara.
"Intinya adalah—dari apa yang kalian katakan tentang kelompok kalian leader pertama yang membangun Humanless—atau dalam hal ini Akihara Karasu—menghilang hampir sejak awal kelompok itu dibentuk. Tanpa ada yang menyadarinya, dia pergi ke dunia permainan dan susunan kata 'Fraclayfe'. Belum lagi Ruri adalah member yang menjadi vice leader sejak Akihara Karasu menghilang. Dan ditambah! Orang yang mirip denganku yang juga dipanggil Shion adalah leadernya sekarang? Aku tidak tahu alasan dibalik hal-hal ini tapi... XeeX, semuanya, itu ulahmu kan?"
"Entahlah~☆ Siapa yang tahu? Pertama apa maksudmu dengan 'itu ulahmu kan'? Bukankah kamu terlalu cepat menuduhku?"
"Esensi yang menculik Akihara Karasu dan Konokoneko Ruri—untuk suatu alasan yang tidak bisa dijelaskan aku tidak bisa membanyangkan itu terjadi jika bukan karenamu."
Melihatnya dari semua yang sudah terjadi sejak awal pembentukan Game—XeeX memaimkan sebuah pola rumit sampai hari ini—atau lebih tepatnya... bahkan apa yang terjadi hari ini, sebuah Betting Game terbesar dalam sejarah Fraclayfe mungkin hanyalah batu loncatan untuk tujuan akhir yang sedang XeeX persiapkan.
Membawa Akihara Karasu yang mana memiliki cukup kemampuan untuk mengubah kota perang Akihabara menjadi seperti sekarang, menyeret Konokoneko Ruri ke dalam Neverending Game yang membuatnya membangun hubungan dengan Shion.
Dan pada akhirnya, sebuah pola rumit—pada 'suatu saat' akan terbentuk.
Shion merasakan ini jauh di masa lalu sejak pertama kali dia bertemu XeeX. Jika itu sang Creator, maka, mungkin saja--------
..... Tapi pada tuduhan yang dengan jelas diberikan padanya XeeX menjawab riang sambil memeluk ekornya.
"Hm siapa juga yang peduli dengan itu~☆? Yah.... dan misalnya aku mau melakukan itu juga 'apa yang bisa kalian lakukan'?"
XeeX tidak membuat sangkalan tapi... dia memberikan jawaban yang ambigu. Dan karena itu ambigu Shion tidak bisa menarik kesimpulan secara langsung.
"Tidak, tidak ada. Yang bisa entitas rendahan lakukan untuk melawan Creator, huh? Mana mungkin itu ada. Nah lagipula ini tidak seperti aku menuntut sebuah jawaban atau semacamnya. Dari awal, aku tidak sedang mengharapkan apapun dari caramu menjawab. Bahkan jika kau ternyata mengatakan dan mengakui itu sekalipun—siapa yang menurutmu bisa tahu itu kebohongan atau tidak? Apapun itu, aku cuma perlu menemukan jawaban pastinya, yah... Dan sampai saat itu menjadi jelas yang terbaik yang bisa seorang Zombist sepertiku lakukan cuma membuat hipotesa, kan?"
Terus-menerus menebak sampai dia melihat jawaban yang dia inginkan.
-- Benar, itu saangat tidak salah! Ya, hahaha~ seperti yang kamu katakan, Shion. Temukan [jawaban ini] di akhirnya nanti. Aku tidak pernah berhenti berharap padamu, kau tahu?
XeeX, sang Creator Fraclayfe dalam pikirannya tertawa.
-- Karena jika aku mengatakan dan menjelaskan semuanya, itu terlalu panjang sampai kalian mungkin akan mulai tidur jadi.... sisanya aku percayakan padamu.
"Ya, jika itu leader, leader pasti bisa mencapainya. Jawaban terakhir, dan... kemudian, menguraikan semua misterinya."
"Aku menyerahkannya padamu, Shion. Lalu jika misalnya... apapun itu, tolong katakan padaku jika kau butuh bantuan atau yang lain."
'Jika itu Shion, tidak diragukan lagi pasti...' atau 'mungkin, cuma dia yang bisa...'
Semua orang—dengan tulus dan yakin mempercayakan dan menyerahkan sisa [jawaban akhir] itu pada Shion.
.......--------------Tapi tolong tunggu sebentar.
"Jangan seenaknya membebankan hal-hal merepotkan itu padaku, sialan! Bagaimanapun juga itu mungkin akan menyangkut kalian berdua—tidak, tidak diragukan lagi PASTI menyangkut kalian berdua, karena orang ini(XeeX) sudah menyeret kalian jadi setidaknya carilah sesuatu tentang maksud keberadaan kalian atau semacamnya! Dan Akira, kau bilang 'katakan padaku jika kau butuh bantuan atau yang lain' kan? Kau bilang begitu kan? Benar? Aku punya BANYAK sekali yang ingin kumintakan bantuan jadi jangan pergi setelah Betting Game nanti selesai! Aku akan membuatmu mendengarkan permintaanku dari pagi sampai pagi lagi. Dan kau Emi-V."
"HIGII—Y, ya, apa—?"
Emi-V yang sejak tadi diabaikan seperti udara dan mulai bernyanyi dengan para semut tersentak dari sikap bahagianya.
Dan lalu XeeX—
-- Jadi aku masih dituduh, ya...
Dia tersenyum masam. Di sisi lain Shion melanjutkan dengan menunjuk remaja dalam pakaian beruang Emi-V dengan jarinya.
"Berhentilah mengabaikan orang lain yang sedang berbicara—dan setidaknya cobalah untuk mengatakan sesuatu. Jika kau tidak berhenti mengabaikan orang lain, tentu saja mereka akan marah."
"E, eeh--!"
-- Tapi aku kan----
Dia orang yang paling sering berkomentar sejak Akira dan Ruri mulai bercerita tentang apa yang terjadi pada mereka dan tentang kelompok Humanless di dunia asal mereka.
Tapi untuk suatu alasan misterius yang tidak diketahui, seolah itu natural, Shion mengabaikan apapun jenis suara yang keluar dari Emi-V seakan itu BGM—koreksi, bukan Shion tapi... lebih tepatnya itu mereka semua.
"Nah Ruri, aku bisa paham kenapa dia marah pada Emi-V.... tapi kenapa kita juga dimarahi?"
"Karena.... leader mau memberitahu Emi-V tentang 'jangan mengabaikan orang lain' sampai leader terlalu marah.... dan leader melampiaskan itu pada kita?"
"JELAS BUKAN SEPERTI ITU!"
Orang yang menyela memiliki suara yang entah kenapa jengkel. Seorang gadis dalam pakaian beruang Emilia Evelyn atau biasa dipanggil Emi-V—setelah mengambil nafas sangat panjang, dia menenangkan dirinya.
- Mengabaikan orang lain bukanlah sesuatu yang baik.
Kalau begitu, peraturan ini seharusnya—secara alami juga berlaku untuk Emi-V agar Akira dan yang lain tidak mengabaikannya.
Dan jika dia memikirkan ini.
-- Bukankah itu... sebenarnya adalah hal yang bagus?
Emi-V tersenyum dan mengangguk seperti memahami sesuatu.
-- Jadi mereka sadar dan akan merubah sikap mereka, ya kan? Hmm hmm....
"Ngomong-ngomong, ASDF – Unit evil god yang mengejar Shion-san dan Ruri-san saat lalu sekarang sudah menghilang, iya kan? Setelah semua, bisa meloloskan diri dari mereka yang sudah sangat berpengalaman di medan tempur sungguhan—bukankah itu... hebat? Ya kan? Kalian luar biasa. Karena jika itu aku sendiri, aku pasti ditangkap."
Berpikir bahwa dia tidak akan diabaikan kali ini, Emi-V mengangkat sebuah topik.
"Hey Akira, yang benar saja—kenapa mereka sangat marah saat aku menjatuhkan sepotong mainan? Bagaimanapun juga sangat sulit berjalan dengan benar di tengah keramaian seperti ini jadi itu wajar untuk 'tidak sengaja menyenggol sesuatu', benar kan?"
Shion mengabaikan Emi-V.
"Dan sekarang kota ini sedang ada festival atau apa? Karena jika kau membuat perbandingan bahkan ibu kota negara lain yang terkenal sangat ramai akan merasa malu karena kekalahan telak. Lagi pula, kenapa kota yang dulunya adalah kota kematian bisa kedatangan banyak sekali wisatawan....?"
Dia masih mengabaikan Emi-V.
"Lebih tepatnya apa yang kau lakukan pada Akihabara sejak tahun lalu? Bagaimanapun juga kau adalah pelaku di balik teknologi dan orang-orang aneh itu."
Dan pada akhirnya dia masih mengabaikan Emi-V.
"Akira... omega excellent!"
Ruri mengabaikan Emi-V.
"Meskipun kau bilang begitu... sebenarnya aku tidak berbuat banyak kau tahu? Cuma 'sedikit' memperkenalkan hiburan di dunia asalku ke dunia ini. Memanfaatkan sihir cahaya Emi-V lalu mendesainnya ke dalam teknologi."
Akira juga mengabaikan Emi-V.
"Yah, hasil akhirnya agak mirip dengan tablet portabel yang kuberikan padamu satu tahun lalu. Perbedaannya dengan tablet portabel yang baru ini adalah kekurangannya dalam fiturnya yang cuma berfungsi sebagai 'reader' untuk anime, manga, dan light novel yang sebelumnya disimpan ke dalam bentuk file. Jika aku harus menyebutkan kelebihannya... yah, tablet portabel ini jauh lebih mudah dibuat sehingga produksi massal menjadi mungkin."
Akira...
"Lalu setelah aku selesai memasarkannya, tablet portable yang baru—atau aku menyebutnya Animusphere—menjadi populer sampai itu memelopori budaya otaku yang lain. Serius, ini sangat menarik sampai pada akhirnya aku memilih kota ini karena namanya bagus. Benar-benar tidak banyak yang kulakukan, bukan?"
-----"Itu SAAAANGAT BANYAK!! Dan alasan kenapa senpai menjadikan kota ini sebagai pusat otaku dan kota otaku sebenarnya cuma karena namanya?!"
..... Mereka masih mengabaikan Emi-V.
"JANGAN MENGABAIKANKU!! Kalian sengaja ya?! Kalian sengaja! Kalian memang sengaja, kan?! Aku akan menangis oke! Aku akan menangis, serius, aku akan....!!"
"Mengerti! Aku mengerti! Aku mengerti jadi berhentilah mencekikku!"
Emi-V melepaskan tangannya dari kerah jaket Shion. Jika itu sedikit lebih lama, Shion mungkin memikirkan beberapa cara untuk membalasnya.
"Berhenti mengatakan 'akan' jika kau sudah menangis—A, aarh—berhenti mecekikku----aku bisa mati!"
Emi-V melepaskan tangannya dari kerah jaket Shion. Jika itu sedikit lebih lama, Shion mungkin memikirkan beberapa cara untuk membalasnya. Tidak, lebih tepatnya dia sudah memikirkannya.
"Hey, tunggu, kenapa cuma aku?"
"Karena... yang lain sudah menjauh...."
Akira dan Ruri sudah menjauh.
-------Lalu, mereka menyadari satu hal yang sama.
.... Benar.
"Di mana XeeX?"
............
".... Huh?"