Apapun yang terjadi hari ini, Tersenyumlah. Karena kamu lebih kuat dari yang kamu pikirkan...
***
Masih Callysta Pov
Nih cowok bener-bener bikin darah gue turun aja, eh naik deng. Mau ngajak perang nih cowok!
"Mau lo apaan sih??" Btw Ingetin gue ya ini masih di kantin sekolah. Ingetin gue ya dia yang bikin gue jadi pusat perhatian waktu di jalan kearah sekolah. Ingetin gue kalau dia tadi nyuruh gue ganti rugi sama mobilnya yang tadi nabrak mobil gue. Ingetin gue kalau gue tadi terlambat gara gara dia. Ingetin gue juga kalau sekarang gue jadi pusat perhatian lagi. LAGI!
"Gue maunya lo" edan nih cowok, ngebet banget mau jadi pusat perhatian di tempat umum kaya gini.
Seketika ada lampu hijau yang menyala di otak gue. Dibanding gue ngurusin nih cowok mending gue lari aja ya? Yaudah deh, gue kabur aja.
"Mau kemana? Bayar dulu tuh roti" Amsyong, gue lupa. Gue balik lagi kekasir dan bayarin roti gue sekalian roti nih cowok.
Dia ngeliatin gue dari tadi. 'Ngapain juga nih cowok masih disini, nanti naksir baru tau rasa' gue ngelirik nametag yang ada di AlmamaterNya
'Zheno Alexander .B'
'Ngapain gue cari tau namanya sih!! Bodoh!! '
Dan sekali lagi tanpa berpikir panjang, dengan semua kekesalan gue ngibrit lari sekencang-kencangnya menjauh dari tuh kesialan menuju taman sekolah.
Gue lari, tunggu eet-
'Gue kan nggak tau dimana taman sekolah' *cengir kuda*
"Gara-gara cowo gila itu!!! " pekik gue kesal sambil meremas roti ditangan gue. Setelah itu gue makan dengan kasar roti itu.
Brukk..
"Aduh!!" gue keduduk ke belakang, dan tertimpa hujan buku yang berjatuhan ke atas kepala gue.
Karena terlalu kesel, gue ampe nggak liat ada orang yang bawa setumpuk buku.
"Maaf" katanya sambil berjongkok mengambil buku yang telah dia jatuhkan. Lalu pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun lagi.
"Dingin amat" guman gue.
"sssst" sepertinya gue luka deh. Tuhkan, gara gara Zheno pembawa sial!!!! Gue suruh nenek sihir ngutuk loh juga entar.
❄❄❄
Sedangkan dilain tempat disaat perdebatan antara Callysta dan Zheno terjadi.
Someone. Pov
"Mau lo apa sih!!" teriak Callysta
"Gue maunya lo" kata seorang laki-laki pada Callysta.
Tanpa ancang - ancang dan strategi yang bagus, Callysta langsung memutar badannya dengan cepat. Namun seketika suara laki - laki itu menggagalkan rencana Callysta untuk kabur.
"Mau kemana? Bayar dulu tuh roti" muka callysta sepertinya memerah, menahan malu.
Lalu Callysta pergi tanpa berbalik kebelakang lagi.
'Heh? Akhirnya penghalang hidup gue udah sampai' guman pria dibalik layar yang sedari tadi sudah memperhatikan Callysta dengan iris coklat yang menatapnya tajam.
☀☀☀
Author Pov
Kringggg
Kringggg
Kringggg
Bel sekolah telah berbunyi, menandakan berakhirnya pelajaran hari ini.
Callysta melewati gerbang sekolah dengan mobil yang baru ia miliki. Dengan ekspresi yang sedikit muram ia memancarkan aura yang tidak enak dipandang, dikarenakan mobilnya yang rusak di bagian belakang. Tiba - tiba ...
.....
.....
.....
.....
.....
Dengan cepat Callysta mengerem mobilnya, dilihatnya dengan mata terkejut Callysta membatu seketika, dilihatnya seorang laki - laki dengan iris mata coklat dan tubuh kurus berjalan ke arah mobilnya.
Seketika laki - laki itu meneriaki Callysta dengan cukup keras sambil mengetuk kaca mobil milik Callysta.
"Eh, lo turun dari mobil sekarang!" tapi Callysta tidak menghiraukan perkataan laki - laki tersebut. Dengan gerakan yang sigab, Laki - laki itu membuka pintu mobil dengan paksa, dan menarik tangan Callysta agar ia keluar dari mobil.
"Hello? Hello?Hello?"
Seketika Callysta tersadar dari lamunannya, Callysta sangat terkejut.
"Ha? Iya, ada apa?" Callysta yang baru tersadar dari lamunannya berbicara dengan lantang dan hanya menatap laki-laki itu dengan tatapan polosnya.
"Lo lagi melamun ya?" tanya laki-laki tersebut dengan tatapan yang kentara sedikit kesal akibat dia hampir ditumbur oleh Callysta.
"Ha? Nggak nggak, gue cuma.." 'memikirkan kalung gue kemana, mikirin kenapa gue bisa numbur tuh cowok yang namanya Zheno, dan kenapa gue malah mikirin Zheno?'
"Cuma apa?" laki-laki ini tetap memaksa pertanyaannya harus dijawab oleh Callysta
"Cuma, gue lagi pusing aja" Callysta baru saja hendak membuka mobilnya dan ingin mengucapkan maaf, namun ia sudah dicegat oleh laki-laki itu.
"Oh, Kalau bawa mobil lihat lihat dong, lo hampir aja nabrak mobil gue. Kalau lo lagi sakit minta jemput sama orang tua lo, kalau enggak minta anterin temen lo kek" 'Sumpah nih cowok rese banget sih jadi manusia'
"Sorry gue nggak sengaja. Gue mau balik, sekali lagi SORRY" setelah mengucapkan maaf, Callysta menunggu respon dari laki-laki itu dengan tingkat kesabaran yang tinggi karena Callysta sudah tidak tahan lagi berbicara dengan laki-laki ini.
"Yaudah deh, lagian mobil gue juga nggak apa-apa" 'Kampret nih cowok, kalau nggak apa-apa, ngapain masih introgasi gue dari tadi, dasar carmuk aja bisanya'
Setelah mendengar respon dari laki-laki itu, Callysta langsung masuk ke mobilnya dan melaju kan mobil dengan santai
"Bro kok lo lembut banget sama tu cewek?" Tanya seseorang yang ada di dalam mobil pria itu. *Dengan senyuman licik* si pria itu menjawab, "ada yang mau gue lakukan"
🐌🐌🐌
Callysta pov
Btw gue udah nyampai di Apartment nih. Gue lagi tiduran, guling kanan guling kiri. Ini jam berapa ya? Gue ngerasa lagi dipantai. Panas banget!! Serasa gue mau mandi, dipemandian air panas jepang. Bodoh amat dah gue, lagi panas kayak gini gue malah mau mandi di permandian air panas, seharusnya gue mandi di kutub utara biar adem dikit. *Sambil senyum sendiri*
Ini nih, efek emosi sama yang namanya ZHENO. Nggak Zheno malah Cowok rese yang hampir gue tumbur tadi bikin masalah. Pusing pala barbie, btw juga bukan salah gue hampir tumbur dia. Dia yang ngerem mendadak malah nyalahin gue yang hampir numbur dia, kalau gue numbur dia beneran gimana? Depan, belakang, mobil gue pasti udah penyok semua nih. Apa kata mama nanti kalau mobil baru udah rusak aja, ahh pusing pala barbie mikirinnya.
Akhirnya setelah perdebatan batin gue selesai, gue langsung nyebur ke kali dan berenang renang. Eh, maksud gue mandi di kamar mandi. 5 menit berlalu, 10 menit berlalu, 30 menit berlalu. Gile nggak terasa gue udah berendam selama 30 menit, udah kayak bebek lagi bertelur emas. Selesai mandi gue ngaca di cermin, "kok ada yang kurang?" *sambil melihat - lihat tubuhnya*. Oh iya, gue baru ingat kalung gue yang sangat beharga hilang, gue harus nyari dimana ya? *dengan raut muka yang sedih*
"Kalung gue!!! "
***
TBC
Vote and Coment