Chereads / [Available Trouble]: √Challysta Story / Chapter 9 - 7. Siapa Peduli

Chapter 9 - 7. Siapa Peduli

Bertahanlah sedikit lagi hingga dia mulai melihat kearahmu...

***

Zheno pov

Astaga, ya ampun. Kok muka gue panas yah, astaga. Panas, panas tolong air.

Ok.

Tenang Zheno,  tenang. Seorang Zheno Alexander Berwyn harus tenang. 

"Heh? Ada alasan apa lo meluk gue? Lo mulai tertarik ya ama gue.  Tenang gue tuh emang tampan, gue tau" setelah menenangkan emosi gue,  gue mulai gangguin dia again. Hehe

Hening..

Tak ada suara, tapi gue merasa ada yang mengencangkan sesuatu di belakang gue.

"Is, pede tinggat dewa lu!! Gue cuma masangin lo celemek. Tahu nggak,  kalo masak nggak afdol kalo nggak masang celemek tau" anjir.. Dia masang muka sok pinter nih anak.

"Udah selesai?" tanya gue, dia noleh natap langsung ke arah gue.

"Kalo udah duduk aja sana, nggak usah lama-lama deket ama gue" gue masang muka datar.

Dia cuma masang muka bebek,  manyunin tuh bibir ampe lima senti mungkin. "Tadi aja perhatian banget,  sekarang aja ngeselin banget.  Plin-plan huh" cerocosnya.

Gue tak menghiraukan dan melanjutin masak gue yang tertunda.

🍛🍛🍛

Author pov

"Nih, masakan gue" Zheno menyodorkan sepiring nasi goreng untuk Callysta dan untuk dirinya sendiri.

"Enak nggak nih" tanya Callysta menaikan alisnya

"Enaklah pasti! Kan yang bikin gue" Zheno tersenyum percaya diri.

"Heh? Meragukan" Callysta menyendokan nasi goreng buatan Zheno ke mulutnya.

Tiba-tiba pupil Callysta mengecil, 'Astaga,  enak anjir.  Gila juga nih cowo masak.'

"Gue tau itu pasti enak" Zheno menopang dagunya, "Dan lo harus buat masakan seenak ini setiap hari" sambil menunjuk Callysta dengan sendoknya.

'Hah?'

"Gue mau rasa, jumlah, tatanan piring nasi gorengnya harus sama kaya gue buat"

'Gue tarik kata-kata gue tadi'

"Oh dan satu lagi, harus masih panas, tapi tak terlalu panas, dan nggak terlalu dingin" ujar Zheno lalu melanjutkan makannya.

Callysta mengepalkan tangannya,  ia benar-benar-benar-benar kesal sekarang. 

'Cowo ngeselin!!!!!! '

😈😈😈

Zheno membuka pintu kamar Callysta dengan sangat perlahan, dilihatnya Callysta yang sedang tidur lelap. Callysta tidur dengan manis.

"Ta?"

"Tata?"

"Callystaaaaa?"

Sudah 5 menit Zheno memanggil nama Callysta dengan berbeda - beda sebutan

"Napa? Lo masuk kamar gue?" Dengan mata sayu Callysta mulai duduk dikasurnya...

1

2

3

.

.

.

.

.

"KYAAAAAAAA"

Tiba tiba Callysta teriak sekencang - kencangnya dan sekejab mata, Zheno menutup bibir Callysta dengan tangannya.

"Lo lupa ya ini rumah siapa?

Ini masion gue kali" kata Zheno kesal.

Callysta berfikir sejenak, "owgh iya, gue kan nginep sini" dengan bodohnya dia berucap dengan polos.

"Napa lo bangunin gue?" Tanya Callysta dengan malas.

"Lo nggak mau sekolah ta?

Ini udah jam 05.34 loh"

"Huaaa," sambil mengangkat dan merenggangkan kedua tangannya. "Kan masih pagi buta Zen, mana ada orang jam segini udah berangkat sekolah" dengan nada kesal Callysta berujar karena tidurnya terusik dengan kedatangan Zheno.

"Lo lupa ya? inikan masion gue, emang nya lo bawak seragam sekolah sama buku?" Zheno yang capek bediri duduk di pinggir kasur Callysta

Callysta tertegun...

"Ya udah anter gue pulang" dengan muka memelas.

"Ya udah gue mandi dulu ya. Lo juga mandi dulu gih biar nyampe rumah lo tinggal ganti baju seragam aja. Bajunya pilih aja dilemari gue, pilih yang cocok sama ukuran baju lo" ucap Zheno sambil berdiri meninggalkan Callysta.

30 menit kemudian Zheno datang kembali ke kamar yang ditempati oleh Callysta.

"Udah siap?" tanya Callysta.

"Udah donkk, hahaha cocok banget deh lo pakai baju gue. Kenapa nggak pakai sweater gue aja? Gue ambilin deh" Zheno berjalan kearah lemarinya sendiri, dan mengambil sebuah Sweater dan memakaikannya ke tubuh Callysta.

Callysta hanya dapat menutup mulutnya, ia tidak bisa berkata - kata lagi. Yang jelas ia telah dibuat baper 'lagi' oleh Zheno

"Nyok kita ke rumah lo" Zheno menarik tangan Callysta, menuju mobil nya yang ia beri nama Zeze.

🏢🏢🏢

Mereka sudah sampai di apartement Callysta, "Zheno lo mau langsung berangkat ke sekolah atau mampir dulu ke apartement gue?" tanya Callysta yang hanya sekedar basa - basi belaka.

"Gue mau mampir dulu aja ke apartement lo, kan gue mau bareng kesekolah sama lo. Lagian mobil lo udah gue masukin ke bengkel" Callysta menatap Zheno tak percaya

"Kenapa bisa mobil gue udah ada di bengkel?" gumam Callysta yang masih bisa didengar oleh Zheno

"Udah mending kita ke apartment lo sekarang, dari pada kita telat. Sekarang udah jam 6.28"

Callysta dan zheno masuk kedalam apartement milik Callysta.

"Lo tunggu di sini ya, gue mau ganti baju dulu" ucap Callyata sambil menyalakan tv nya.

Sekitar beberapa menit Callysta sudah berdiri dihadapan Zheno yang sedang menonton tv dengan hikmat bagaikan melaksanakan upacara.

"Ayo berangkat" ajak Callysta yang langsung diangguki oleh Zheno

Mereka turun ke lantai satu, dan menuju parkiran mobil. Mareka masuk dengan bersamaan ke dalam mobil milik Zheno. Setelah memakai SeatBelt masing - masing Zheno melajukan mobilnya ke Sekolahnya.

🏬🏬🏬

Callysta Pov

Kita udah sampe di sekolah. Cuman masalahnya gue nggak mau keluar dari mobil, sedangkan Zheno udah keluar dan menatap gue dengan tatapan sengitnya.

Dia berjalan kearah pintu gue, "Tata keluar cepetan" gue baru sadar kalo Zheno manggil gue Tata. Cuman satu orang yang manggil gue sebutan Tata, yaitu nenek gue. Gue selalu marah kalau ada yang manggil gue Tata, karena cuman nenek yang boleh manggil gue dengan sebutan itu. Sekarang cowok mesum yang baru - baru ini buat masalah dengan gue memanggil gue dengan nama it-

"Tata cepetan!" iihh rese banget nih cowok gue kan lagi mengingat masa lalu.

Dia membuka paksa tuh pintu, dan menarik tangan gue keluar mobil dan setelah gue sempurna keluar dari mobil, dia mengunci mobilnya lagi.

Sedangkan gue udah ketakutan dari tadi, nih cowok kayanya Most Wanted sekolah deh. Semenjak mobilnya masuk ke sekolah, kita jadi perhatian siswa - siswi disini.

"Lo kenapa? Lo sakit? Muka lo pucet bener, mau gue anterin balik ke apart lagi nggak?" gue cuman bisa nundukkin kepala gue menghadap sepatu gue.

Dan tiba - tiba saja, ada yang menempel di dahi gue, otomatis gue mendongakkan kepala gue dan menatap seseorang yang sangat dekat dengan gue.

Zheno. Dia menempelkan dahinya ke dahi gue.

Baper jangan?

***

TBC

Yeyy, double UP. Ada yang nungguin nih cerita nggak? Kalau ada coba coment deh.

Kita mau kasi tau kalau jum'at ini kita UP lagi sesuai jadwal. Sekian terimakasih.

Vote and Coment