"Kepiting rebus kesukaanmu, tadi aku mampir di restoran yang selalu kau kunjungi. Kepiting ini mengingatkanku akan dirimu." kata Zhi membuat Jia tersipu malu.
"Ada apa dengan kepiting rebus? kenapa bisa dia mengingatkan Dokter Zhi padaku?" tanya Jia.
"Karena saat kau sedang malu atau merasa gugup, pipimu akan berubah merah, Semerah kepiting rebus..." Zhi mencubit pipi Jia dengan kedua tangannya.
Cubitan Zhi membuat Jia mengasuh dan membalas memukul pelan tangan Dokter Zhu.
Zhu tertawa sambil memperhatikan jam tangannya.
"Hem... sepertinya aku harus kembali ke rumah sakit..., selamat makan Jia! aku pergi dulu..." kata Zhi mengacak-acak rambut Jia yang sudah tertata rapi.
Jia tersenyum dengan melambaikan tangannya kearah Zhi. Hatinya bergetar kala Zhi menyentuh rambutnya tadi, jika tidak ada Zhi dihadapannya mungkin jantungnya sudah meledak mengeluarkan kelopak bunga mawar merah.
Di tempat Liu Qiang berdiri.
"Cari tau siapa pria itu! dan cari tau hubungannya dengan Jia?" kata Liu Qiang.
Saat itu Jia dengan senyum lebar berjalan untuk memasuki gedung. Dari kejauhan ia menangkap wajah Liu Qiang yang akan melangkah masuk kedalam mobil. Jia berpura-pura tidak melihat Liu Qiang dan berjalan dengan cepat untuk menghindari pria itu.
Sepertinya usahanya berhasil, karena Jia berhasil melewati Liu Qiang dan para ajudannya.
Saat membuang nafas lega tiba-tiba kedua tangan Jia diapit dan tubuhnya diangkat. Ia sempat memberontak dan menoleh kebelakang, terlihat orang-orang Liu Qiang menariknya masuk kedalam mobil Liu Qiang.
Tubuh Jia dilempar masuk kedalam mobil. Dan saat itu ia seperti duduk di atas pangkuan seseorang. Jia menoleh dan saling bertatapan dengan Liu Qiang.
"Kalian semua tunggu di luar! aku ingin bicara dengan Nona Jia."
Liu Qiang memborgol Jia dengan melingkarkan tangannya ditubuh Jia. Tangan Jia berada di dada Liu Qiang, berusaha menahan tubuhnya agar menjaga jarak dengan pria licik itu.
"Apa yang anda lakukan Tuan Liu Qiang? Anda sangat tidak sopan memperlakukan saya seperti ini!" ucap Jia sedikit melakukan pemberontakan untuk lepas dari Liu Qiang.
"Kenapa aku tidak boleh menyentuhmu? sedangkan pria tadi seenaknya menyentuh wanitaku!"
"Wa-ni-ta mu?" Jia menggeleng tak suka dan berkata kembali, "aku bukan wanita mu, jadi berhentilah berhalusinasi TU-An Liu Qiang yang terhormat." Jia berusaha untuk bangkit dan keluar namun Liu Qiang menarik Jia dengan kasar.
Tubuh Jia terjatuh, membuatnya berbaring di atas kursi. Kedua tangannya di genggam oleh Liu Qiang tepat di atas kepala Jia. Jantung Jia berdebar karena saat itu Liu terlihat menerawang tubuhnya.
"Bagaimana jika aku menjadikanmu milikku?" mendekati Jia dengan posisi tepat berada di atas Jia.
Liu Qiang menatap dalam wajah Jia, ia tersenyum lalu berkata, "aku akan membuatmu menjadi wanitaku Jia!"
"Tidak akan! itu tidak akan pernah terjadi... aku tidak Sudi menjadi wani...-"
Liu Qiang menjatuhkan bibirnya di atas bibir Jia Li. Mata Jia membulat saat merasakan bibirnya dilumat oleh Liu Qiang. Liu Qiang mencium Jia dengan penuh gairah. Jia sempat memberontak dan beberapa kali berusaha melepaskan diri karena merasakan sesak napas.
"Lepaskan aku bajingan...!" suara Jia bergumam dengan tidak jelas, karena bibir Lou Qiang masih bermain dibibirnya.
Bajingan ini merebut ciuman pertamaku! uh bagaimana aku bisa lepas darinya? kenapa aku bisa terjebak dengan pria seperti ini? dalam hati Jia meratapi dirinya yang menjadi mangsa Liu Qiang.
Dengan terpaksa Jia menggigit bibir Liu Qiang, untuk membuat Liu melepaskannya. Dan ternyata cara itu berhasil, Jia berhasil lepas dari Liu Qiang. Ia terbatuk-batuk karena hampir saja kehabisan nafas.
Sedangkan Liu Qiang menyentuh bibirnya yang digigit Jia, bibirnya terluka namun ia masih bisa tersenyum kearah Jia.
Jia menampar Liu Qiang dengan keras, sampai membuat pipi Liu memerah.
"Silahkan lakukan pelecehan seperti ini kesemua wanita murahan. Tapi kau salah jika melampiaskannya padaku, aku bukan wanita murahan yang bisa terjebak denganmu. Jangan muncul dihadapan ku lagi, atau aku akan menuntut mu. Kau adalah bajingan yang paling menjijikkan yang pernah aku temui!"
Kata Jia melampiaskan kemarahannya, sebenarnya ia sedang membendung air matanya. Tentu saja, wanita mana yang tidak sedih saat dilecehkan oleh seorang pria karena memiliki kekuasaan dan kekayaan. Jia merasa harga dirinya dinodai oleh Liu Qiang. Ia jadi sangat membenci pria itu dan memasukkan kedalam daftar orang yang tidak ingin ia lihat seumur hidupnya.
Tapi bagaimana jika takdir mereka adalah untuk hidup bersama selamanya?
Jika enggan Membayangkan hidup bersama Liu Qiang. Ia lebih memilih membayangkan kehidupannya bersama Dokter Zhi.
"Apakah setelah menghinaku, kau akan bisa lepas? kau harus tau bagaimana pelecehan yang sesungguhnya JI-A L-I."
Kali ini Liu Qiang sepertinya marah besar mendengar perkataan Jia, terlihat dari tatapannya, dan suara yang tegas mengancam Jia.
Liu Qiang mengetuk pintu kaca mobilnya tiga kali dengan jari telunjuk, menandakan dia memberi perintah kepada bawahannya.
"Ke Villa, sekarang juga!" perintahnya.
Jia langsung bergerak berniat kabur, namun Liu langsung memborgol tubuh Jia.
"Kau ingin membawaku kemana Liu Qiang? Lepaskan aku SEKARANG juga!" bentak Jia.
"Pertama... aku akan mencontohkan kepadamu apa itu pelecehan sesungguhnya, kedua dan setelah pelecehan itu kau akan menjadi milikku bukan?"
Ancam Liu Qiang, kali ini ia terdengar sangat serius dengan wajah kejam dan tatapan mematikan.