Sudah lewat jam pulang sekolah, Alin masih saja berkeliling mencari liontin kalungnya yang hilang. Bukan emas memang, namun baginya sangat berarti, kalung itu ia pesan demi menghormati seseorang yang pernah menolongnya. Seorang pria misterius yang mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan gadis yang tidak dikenal. Alin merasa sangat berhutang budi, kalau bukan karena pria tersebut, mungkin sekarang Alin tidak bisa menghirup udara dengan tenang.

Alin bahkan tidak sempat bertanya nama dari pria tersebut. Jangankan nama, muka dari pria itu saja Alin tidak bisa melihatnya. Karena pria itu memang misterius, setelah menghabisi para penjahat yang ingin memperkosa Alin, pria itu tergesa-gesa untuk pergi. Pria tersebut hanya meninggalkan satu bangau kertas kecil berwarna biru yang jatuh dari dalam tasnya yang sedikit terbuka. Maka dari itu Alin memesan liontin kalung berbentuk bangau kertas, ia lakukan itu demi mengenang kebaikan pria tersebut. Alin juga berdoa suatu saat bisa bertemu dan menjalin hubungan baik dengan pria tersebut.