Chapter 3 - Ginseng Ribuan Tahun

Angin subuh menghembus begitu segar, matahari hangat menyentuh kulit lembut Xila yang seputih susu. sudah tiga hari semenjak dia menyelesaikan sedikit konflik dengan binatang suci Feng Huang, meski Xila akhirnya menyadari tingkat kultivasinya tidak berubah pada tubuhnya saat ini berkat usaha kaisar Phoenix suci yang membawanya ke dunia ini. Menempati tingkat menengah di lapaisan raga bumi merupakan tingkat rata rata di benua Fuqing asal mula Qing An hidup.

"Hoam... tidur yang nyenyak meskipun beralaskan batang kayu beratap dedaunan..ha".

Xila merenggangkan tubuhnya yang pegal setelah tidur nyenyaknya, berkat penggunaan aura qi yang menyelimuti tubuhnya dia terhindar dara udara dingin dan gangguan serangga.

"Sebaiknya aku mandi terlebih dahulu kebetulan sungai di hutan ini airnya jernih".

[Master sebaiknya memanaskan air dengan jurus lotus api dan menggunakan herbal yang ada di cincin penyimpanan yang master bawa!].

"Oh Fei Fei kau juga sudah bangun, baiklah aku akan melakukannya".

Selain jiwa Phoenix suci juga membawa sesuatu yang berharga, salah satunya adalah sebuah cincin penyimpanan berwarna cemerlang bak emas putih bertahtakan batu delima merah dengan ukiran Talisman rumit di sekelilingnya.

Air di sungai hutan Shincuang terhubung dengan gunung berapi membuatnya sedikit hangat membasuh segala keresahan yang dimiliki Xila atas kesendiriannya.

Uap berhembus membalut keindahan murni Xila. harum tubuhnya semerbak seakan jutaan mawar berhamburan ditubuhnya. keindahan yang hakiki selesai membersihkan diri dan berpakaian.

"Hah.. segarnya.. habis mandi ku terus apa yah??" tidur lagi kah?? em tapi bagaimana mau tidur kalau lapar. Fei Fei ayo kita ke pasar beli sesuatu".

[master sebaiknya kita mencari rumah untuk tinggal setelah makan!]

"baiklah..".

...

Pasar Leilei berdiri bersama kota Shincuang sejak dulu kala memiliki pelabuhan dan banyak hasil pertanian seperti buah dan sayur, ada juga textile, elektronik, dan kebutuhan lainnya. Di suatu kedai buah buahan seorang anak kecil memilah buah buahan yang akan dibelinya.

"Nona kecil mau beli berapa, sekarang panen apel besar besaran harganya sangat murah hanya 20 Yuan perkilo".

"Oh begitu murah, aku mau 5 kilo saja bibi sekalian bonusnya".

"Haha baiklah, ngomong - ngomong dimana orang tuamu bukankah mereka yang akan membayar nona kecil".

"Aku Xila dan seorang yatim tak usah khawatir aku bisa membayarnya dengan ginseng ini bibi". Xila mengeluarkan ginseng dari cincin penyimpanannya ginseng itu dia panen di hutan tujuh jiwa dulu mungkin berumur sekitar ribuan taun. akar - akarnya sudah ada yang mengkristal sebagian. bisa ditaksir seharga 1juta koin emas jika menjualnya sebagi Qing An di benua Fuqing.

"Alass bibi ini tidak butuh tanaman hanya butuh uang sebaiknya kau pergi dari sini dan menukarnya dulu nona kecil".

"Bibi aku sangat lapar tidak bisa berjalan jauh lagi bisakah kau mempertimbangkan untuk menukarnya dengan sekilo apel..".

"Hah bukan aku tidak mau tapi kalau dilihat ginseng itu sangat kusam dan bahkan akarnya seperti batu bibi ini ragu bahkan menukarnya untuk sebiji apel".

"Tapi dimana aku bisa menjualnya bibi?".

"Nona kecil jalan lurus ke depan di depan ada toko tanaman dan sebelah kanannya ada toko herbal kau bisa menjualnya di sana".

"En.. terima kasih bibi".

"Haha... sama - sama, tapi sebaiknya kau jangan terlalu berharap ginseng itu laku nanti cuma patah hati yang menanti". Sambil tersenyum bibi apel ini cemberut dalam hati dia jengkel hanya pengemis kecil berani menawar apel miliknya. langkahnya bibi apel sebagai permulaan penyesalan dimasa depan.

...

"kringgg.. "

bunyi bel pintu masuk berdering menandakan pengunjung di toko herbal milik mengalihkan konsentrasi kakek Tong Fang pemilik toko herbal tersebut.

"Hohoho adakah yang saya bisa bantu, cucu kecil".

"he... kakek manju kenapa kau bisa disini bukanya pekerjaanmu seorang pemulung??". Xila agak kaget dia membatu melihat kakek yang menolongnya tempo hari berada dihadapanya.

"Siapa yang kau panggil pemulung.. hmmpp dasar setan rakus".

"Hehe jangan marah kakek, aku bersalah maafkan aku. aku kesini untuk menjual ginseng bisakah kakek mengecek berapa harganya..".

"Biar kulihat.. hmmmm.. ini sepertinya bukan ginseng.. eee hahhhh!!!".

"Ada apa kakek kau mengagetkanku apa ginseng nya dikerumuni ulat?".

"Kalau ada ulat mungkin ulat emas, ini benar benar ginseng seribu tahun kau dapat darimana??"

"itu... haha.." . Xila bingung menjelaskannya dia memiliki berbagai tanaman dan obat herbal bahkan ginseng yang dia bawa berjumlah ratusan buah mungkin akan membuat kakek Tong Feng mati berdiri hanya senyum kaku yang bisa dia hasilkan.

"ha.. tak masalah darimana kau mendapatkanya tempo hari kau jadi gembel busuk tapi sekarang kau seperti bangsawan muda apakah kau dipungut miliader di jalan?.. hmmm..baiklah aku akan membayar sekitar 10 bagaimana?".

"Kakek kau sangat kejam apel saja 20 Yuan bagaimana aku membelinya dengan uang sedikit itu?".

"Anak bodoh maksudku 10juta Yuan.. jual atau tidak!".

"Baiklah. baiklah. aku jual dengan uang sebanyak itu aku bisa membeli sekarung buah apel".

"Jahh.. hahaha.. kau memang lucu cucu kecilku .. daripada apel lebih baik kamu makan malam saja disini sekalian nanti menginap hari sudah gelap besok kita ke bang membuat akun untukmu aku akan menghubungi keluargamu dulu".

"Tidak usah kakek aku sendirian tidak punya siapa siapa... untuk pembayarnya aku serahkan semuanya pada kakek".

"Anak malang kau tinggal dulu saja disini kakek juga punya cucu laki-laki seumuranmu kamu nanti bisa bermain dengannya"

"En.. terima kasih kakek".

kakek Tong menepuk lembut kepala Xila kasih sayang terpancar dari adegan ini. Gunung meletus menyuburkan tanah, setiap ada musibah pasti ada anugrah. Malam nampak sunyi dan gelap berbeda dengan suasana hati seseorang yang dipenuhi kehangatan meski nasibnya terabaikan.

[Master rumahnya bagaimana?..].

"hemmm.. setelah kita dapat uang besok kita langsung beli. untuk sekarang istirahat saja".

[Yuhuuu.. master memang terbaik akhirnya kita bebas dari kehidupan pengemis menyedihkan].

Hari berakhir dengan tenang dan pasti Senyuman indah melengkung bahagia membekas di bibir imut Xila sepanjang malam.