Apa yang dilakukan oleh Takao dan Linde di Lapangan Basket Jalanan hanya melihat lihat saja.
Karena hari sudah mulai sore, Takao dan Linde harus cepat cepat kembali ke Hotel supaya tidak dimarahi oleh Pelatih dan lainnya.
Sesampainya di Hotel, Takao dan Linde harus terpaksa mengikuti latihan tambahan selama 1 bulan kedepan karena mereka berdua terlambat.
Sekarang, Seluruh Anggota Tim Basket Laki Laki SMK 42 sedang berkumpul di Kamar Eric.
"Kali ini, aku akan membacakan lawan pertama kita dan juga bagian bagiannya" ucap Eric sebagai Kapten sehingga memecahkan keheningan yang ada di ruangan itu.
Sesaat setelah itu, David sebagai Wakil Kapten langsung mengeluarkan Kertas mungkin berukuran F4.
Semua Pemain langsung memajukan wajah mereka ke Kertas yang dipegang oleh David dan mulai membaca lawan mereka.
Hal itu tidak membutuhkan banyak waktu karena nama Sekolah mereka sudah diberikan stabilo berwarna Kuning.
"Lawan pertama kita adalah SMAN 37 Surabaya" potong Coach Andre. Para pemain tadi langsung duduk kembali dan Coach Andre ingin mengatakan sesuatu.
"Seperti yang kalian ketahui, selama 2 Kejuaraan Nasional Tahun ini, kita selalu dikalahkan oleh SMAN 37 Surabaya di babak 16 besar dan perempat final. Kita tidak bisa membiarkan hal itu terulang untuk ketiga kalinya!" ucap Coach Andre dengan wajah yang sangat serius dan juga ucapannya sangat keras dan jelas.
Takao sendiri tetap memasang wajah datar karena ia sudah tahu latar belakang sekolah yang dimasuki olehnya.
"Pertandingan Pertama dilakukan besok pukul 1 siang. Pembukaannya dilaksanakan pada pukul 10 sampai 12 siang. Selama itu, bagi kalian yang bermain Basket jalanan, tidak akan saya mainkan. Takao, Linde, kalian berdua besok tidak usah ikut acara pembukaan. Kalian harus menjalani Latihan Khusus selama sebulan penuh!"
Tanpa ada hujan, langit sore cerah dan tidak mendung, Takao langsung sedikit merinding ketika mendengar perintah kejam Coach Andre.
Ia dan Linde langsung membalasnya dan setelah itu mereka semua kembali ke kamar masing masing.
***
Sekarang, Tim Basket Putra SMKN 42 (Bali) sudah siap untuk mengikuti Acara Pembukaan Kejuaraan Nasional.
Nama lain dari Kejuaraan Nasional Basket antar pelajar adalah DBL yang sangat terkenal di Indonesia.
Disaat rekan rekannya yang lain sedang mengikuti Acara Pembukaan, Takao dan Linde harus terpaksa mengikuti Latihan SUPER BERAT dari Coach Andre.
"Sialan! Aku tidak akan pernah ikut denganmu lagi, Takao!" ucap Linde kepada Takao yang sedang melakukan Sit Up.
"Eh? Kenapa?" tanya Takao dengan polosnya.
"Pokoknya tidak pernah lagi! Kau tahu lawan kita kali ini siapa bukan?" tanya Linde yang sedang memegangi kaki Takao untuk melakukan Sit Up.
"SMAN 37 Surabaya bukan? Apa yang harus ditakutkan dari mereka? Jika ingin menjadi Juara, seharusnya kitalah yang berjuang"
Jleb....
Secara langsung, kata kata Takao langsung menusuk ke hati Linde dengan sangat Tajam. Jika ingin menang, maka seharusnya harus berjuang.
"Takao, Linde, kalian berdua sudah boleh beristirahat! Kita akan berangkat menuju ke Arenanya sekarang" ucap seseorang
"BAIK!" jawab Takao dan Linde bersamaan kepada orang tadi dan mulai berdiri.
Kali ini, Takao dan Linde masuk ke dalam Mobil yang sudah disiapkan menuju ke Arena Pertandingannya yang berlangsung.
Untuk meningkatkan kefokusannya, Takao mendengarkan Musik Slow yang berasal dari Jepang menggunakan Headset kesayangannya. Sesampainya di Arena, mereka berdua langsung pergi menuju ke tempat timnya berada.
Tanpa pikir panjang, Takao dan Linde yang baru saja selesai melakukan Latihan berat, sekarang harus melakukan pemanasan.
Duuukk....
Seperti biasanya, lemparan Takao tetap akurat meskipun ia tidak melihat Ring Basketnya.
Tak lama kemudian, ada pengumuman kalau Pemanasan dihentikan karena sudah memasuki waktu bertanding.
"Takao, kau mengetahui Ian bukan?" tanya Coach Andre dengan ciri khas miliknya.
"Ya, dia adalah Shooting Guard di SMPku dulu"
"Kini ia masuk ke dalam SMAN 37 yang akan kita lawan kali ini. Aku menyerahkan penjagaan Ian kepadamu!" perintah Coach Andre
"BAIK!" jawab Takao dengan sangat Keras.
"Kita tidak boleh menyerah kali ini! KALIAN INGIN JUARA?"
"YA"
"APA YANG HARUS KALIAN LAKUKAN?"
"MENANG!"
"RAIHLAH PUNCAK!"
"YAAAAA!!"
Secara tiba tiba, kesepuluh Pemain SMKN 42 langsung menjawab pertanyaan pertanyaan Coach Andre sambil berteriak.
Kali ini Jersey yang mereka pakai adalah Jersey berwarna Kuning dengan perpaduan Hitam di bagian atas dan bawah.
Priiiiitttt...
Wasit yang memimpin jalannya pertandingan langsung meniup peluit tanda dimulainya pertandingan.
Kali ini, Takao dan lain lain harus terpaksa untuk bertahan terlebih dahulu. Untuk Takao, ia sedang berhadapan dengan Ian yang merupakan Teman SMPnya.
"Aku tidak menyangka hari ini telah tiba, Kapten" ucap Ian sambil melakukan Drible ditempat.
"Ya, aku sangat terkejut. Tapi, aku tidak akan kalah disini! Aku membawa harapan besar di pundakku" jawab Takao meskipun dirinya tetap menjaga Ian dengan sangat baik.
Kini Ian tidak bisa melakukan apapun karena tekanan yang diberikan oleh Takao.
Wuuussshhh.....
Karena tidak ada waktu lagi dan akan menjadi Foul jika terus menerus tidak di shot, Ian menjadi sedikit panik dan langsung melakukan Shooting.
Plash...
Secara tiba tiba, Takao berhasil melakukan Block yang sangat sempurna dari Shooting yang dilakukan oleh Ian tadi.
Sebelum Takao berhasil memblock tembakan Ian, rekan rekannya berlari dan mencari ruang untuk mengejar bola hasil block tadi.
Duuukk.....
Sesaat ketika Eric berhasil membawa bola, ia langsung melakukan Tembakan 3 Point yang membuat mental setim menjadi lebih baik.
Skor sementara adalah 8-4 untuk keunggulan SMKN 42.
Sekarang Takao sedang melakukan Drible biasa untuk bisa mencetak angka pertamanya di Pertandingan resminya ketika kelas 10.
Dengan wajah yang tanpa ekspresi, Takao berhadapan melawan Shooting Guard tim SMPnya dulu yakni Ian dari SMAN 37 Surabaya.
Doom... Doom... Doom...
Duukk...
Ciiitttt...
Brraaakkk...
Dengan gerakan yang ia lakukan ketika menghadapi Kapten Eric dulu, Ian harus terpaksa terjatuh ke tanah karena terkena Ankle Breaknya Takao. Takao sendiri langsung mundur satu langkah untuk bisa mencetak 3 Angka dan bukan 2 Angka.
Hal itu membuat SMKN 42 berhasil menjauh dari SMAN 37 Surabaya.
Dengan ketatnya tekanan yang diberikan oleh Takao kepada dirinya, Ian sama sekali tidak bisa mencetak angka. Begitu juga dengan pemain yang lain yang memberikan tekanan.
Teeeeettttt...
Sesaat ketika Quarter Pertama sudah habis, kedua Tim langsung beristirahat selama beberapa menit. Waktu Istirahat inilah yang akan dimanfaatkan kedua tim untuk saling berdiskusi.
"Takao, kau sudah melakukan tugasmu dengan bagus. Yang lain juga dapat memberikan dukungan yang bagus juga. Di Quarter Kedua nanti, Takao akan tetap menjaga Ian" ucap Coach Andre sambil menunjukkan papan kecilnya.
Di papan itu biasanya digunakan oleh Pelatih untuk membicarakan tentang strategi yang akan digunakan dalam suatu pertandingan Olahraga Tim.
Ketika waktu istirahat habis, kedua tim kembali memasuki Lapangan dengan wajah yang berbeda. Kini para pemain memasang wajah yang sangat serius.
Selain itu, Takao sendiri tetap dalam Prinsipnya yaitu Untuk Tidak menunjukkan Ekspresi Wajahnya atau biasa disebut dengan Poker Face.
Pertandingan di Quarter Kedua berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan sama sekali. Takao juga beberapa kali melakukan Ankle Break ke Pemain SMAN 37 Surabaya.
***
Sekarang Pertandingan sudah memasuki Quarter Keempat. Skor sementara yaitu 83-58 untuk keunggulan SMKN 42.
Duuukk....
Lagi lagi dan lagi, Takao berhasil mencetak angka ke dalam Ring SMAN 37 Surabaya. Selama pertandingan ini, Takao berhasil mencetak 13x Three Points dan 2x Dunk.
Meskipun tingginya adalah paling pendek diantara semua pemain SMKN 42, Takao dapat melakukan Dunk karena tinggi lompatannya yang membutuhkan banyak tenaga.
Teeeettttt...
"Pertandingan Berakhir. SMKN 42 berhasil menang dari SMAN 37 Surabaya dengan skor 91-60. SMKN 42 berhak melaju ke Babak 16 Besar yang akan diadakan 10 hari kedepan di Bali" ucap seseorang
"YAAAAAAAHHHHHSSS" teriak para pemain SMKN 42.
Pemain pemain yang ikut ke Surabaya sendiri juga ikut serta dalam pertandingan kali ini karena bisa dipastikan kalau mereka akan menang.
Faktor yang membuat SMAN 37 Surabaya terlihat lemah adalah seringnya Takao melakukan Ankle Break ke para Pemain.
Sekali terkena Ankle Breaknya Takao, mereka akan susah untuk bangkit kembali dan hal itulah yang membuat mental mereka turun.
"Takao" sapa Ian kepada Takao yang sedang gembira karena timnya berhasil melaju ke babak selanjutnya.
"Pertandingan yang sangat bagus, Ian!" ucap Takao sambil bersalaman dengan teman lamanya itu.
"Aku tidak percaya kau berkembang sejauh ini. Di masa depan nanti, aku ingin bertanding lagi denganmu" jawab Ian lalu melepaskan salamannya dengan Takao
"Kita akan terus bertanding lagi dan lagi. Selain itu, bagaimana kabarmu dengannya?" tanya Takao sambil sedikit tersenyum.
"Apa yang kau bicarakan? Aku sudah putus dengannya" jawab Ian dengan wajah tak berdosa.
Mendengar hal itu, Takao hanya bisa mematung selama beberapa saat saja. Ini adalah kejadian langka baginya.
"Kenapa? Padahal dia adalah perempuan yang setia loh!" ucap Takao
"Aku yang memutuskannya. Aku melakukan hal itu karena tidak ada alasan"
"Begitu ya, mungkin aku akan menemuinya setelah ini" jawab Takao