Takao POV
Sekarang sudah hari Jum'at, itu berarti besok adalah Hari Sabtu yang dimana kami akan berangkat menuju ke Surabaya.
Selama 2-4 hari ini, aku bersama dengan yang lainnya berlatih dengan keras untuk menyelaraskan permainan.
Dengan bantuan Coach Andre, kami dapat bermain dengan baik tanpa ada banyak kesalahan.
Saat ini, aku sedang bersiap siap menjalani latihan meskipun yang lainnya sedang pelajaran.
Semua Siswa yang akan berangkat untuk Kejuaraan Nasional nanti diperbolehkan untuk keluar dari Mapel hanya karena Latihan saja.
"Are? Kenapa kau keluar kelas, Ai-chan?" tanyaku
Aku yang melihat Ai baru saja keluar kelas langsung berkata seperti itu. Selama ini, dia selalu mengikutiku kemanapun aku pergi ketika di Sekolah.
"Takao ya? Ibu Guru memanggilku"
"Apa yang ia katakan?"
"Rahasia, kau tidak boleh mengetahui projek luar biasaku. Ketika kau mengetahuinya nanti, aku yakin kau akan memberiku pujian"
"Eh, boleh juga. Kalau begitu, berjuanglah!"
"Ya, kau juga berjuanglah!"
Setelah mengobrol singkat dengan Ai, aku melanjutkan perjalananku menuju ke Lapangan Basket.
Sesampainya disana, aku bisa melihat Tim Utama SMKN 42 yang sedang melakukan pemanasan.
Tanpa pikir panjang lagi, aku juga ikut Pemanasan di Pagi Hari yang cerah ini.
"Eric, Linde, Amos, Hide, dan David, kalian bermain sebagai Tuan Rumah. Kara, Kimura, Haru, Robin, dan Takao, kalian sebagai Tim Tamu!"
"BAIK"
Setelah mendengar Pelatih berkata seperti itu, kami langsung bersiap siap untuk bermain.
Warna Jersey Tim Tuan Rumah SMKN 42 adalah Putih dengan beberapa corak. Sedangkan untuk Tim Tamu, kami memakai warna perpaduan Kuning dan Hitam.


Di bagian depan hanya terdapat Nomor yang kita pakai saja dan tidak ada nama Sekolah.
Normal POV
Latih Tanding Hari Terakhir SMKN 42 akhirnya telah selesai.
Sejak pukul 8 pagi sampai setengah 2 Siang, akhirnya Latih Tanding mereka selesai.
Dengan menggunakan ratusan bahkan ribuan Strategi, SMKN 42 siap untuk mengikuti Kejuaraan Nasional Ketiga Tahun ini.
Latihan mereka berakhir pukul setengah 2 siang karena mereka sendiri harus beristirahat untuk perjalanan menuju ke Surabaya besok pagi.
Karena biaya Pesawat sangat mahal, jadi Tim Utama Basket SMKN 42 menuju ke Surabaya menggunakan Bus Sekolah saja.
"Takao, jangan berlatih di Pantai!" perintah Coach Andre
Takao yang secara tiba tiba mendengar hal itu langsung sedikit kaget.
Ia tidak menyangka kalau Coach Andre akan melarangnya berlatih di Pantai.
"Baik baik. Lagipula nanti aku akan jalan jalan ke Mall" jawab Takao
Wuuussshhhh.....
Kali ini, David langsung merangkul leher Takao secara tiba tiba. Jika masalah jalan jalan, David adalah ahlinya.
Bisa dibilang David adalah Cowok yang sering jalan jalan ke Mall bersama dengan Pacarnya yang cantik.
"Jadi, kali ini kau akan jalan dengan siapa?" tanya David
"Bukan siapa siapa kok. Aku nanti akan jalan sendirian"
"Apa itu benar?"
"Ya, kau bisa mempercayaiku" ucap Takao
"Jika kau butuh saran, tanyakanlah kepadaku! Aku pasti akan memberikan saran terbaik kepadamu"
"Baik baik"
"BARIS!"
Mendengar teriakan Coach Andre, kali ini Semua Anggota Tim Utama langsung berbaris. Tidak ada satupun yang berani menentang perintah Coach Andre.
"Sekarang aku akan memberitahukan susunan pemain nanti"
"Eric sebagai Shooting Guard, Amos sebagai Center, Linde sebagai Power Forward, David sebagai Small Forward, dan Takao sebagai Point Guard"
"BAIK"
Pemain Tim Utama yang lain sudah menyangka kalau Takao akan dimainkan sebagai Point Guard.
Tak hanya karena kemampuannya ketika mengatur serangan dan bertahan, ia juga memiliki skill yang baik.
Selain itu, para pemain lain sangat yakin kalau Takao bisa melewati Pemain Pemain dari SMK/SMA yang lain.
Broom brooom....
Karena sudah waktunya pulang, suara Sepeda Motor dengan Knalpot yang keras dapat didengar di SMKN 42 ini.
Sekarang, tempat tujuan Takao adalah kembali ke Kontrakannya dan bersiap siap untuk menuju ke Mall.
Alasan kenapa ia pergi ke Mall hari ini adalah hanya ingin jalan jalan saja.
***
Sekarang Tim Utama Basket Pria dan Wanita SMKN 42 sudah berkumpul di Depan Sekolah.
Kali ini penampilan Takao adalah memakai Jaket Kebanggaan Tim Basket SMKN 42, celana panjang, dan juga memakai Sepatu yang harganya 500 ribuan.
Ini adalah pertama kalinya ia pergi ke Surabaya sejak satu bulan yang lalu.
Kali ini, Takao datang ke Surabaya tidak untuk pulang kerumah melainkan datang ke Surabaya untuk menjadi Juara.
"Takao!"
Sesaat sebelum memasuki Bus, ada seseorang yang memanggil namanya. Mendengar hal itu, Takao langsung menoleh ke arahnya.
Di tempat tersebut ada Ai yang memanggil dirinya tadi.
"Ada apa?" tanya Takao
"Apa kau bisa memakai Gelang Karet dan Arm Sleeves ketika kau bermain nanti?"
Sesaat ketika mengatakan hal itu, Ai langsung memberikan Tas Belanja kepada Takao.
Melihat kalau Ai baru saja memberikan hadiah kepada Takao, ada sekitar 8-10 perempuan yang memberikan Hadiah kepada Takao.
Karena sudah terlalu banyak membuang buang waktu, Takao langsung masuk ke dalam Bus dan berterima kasih atas hadiahnya.
Di dalam Bus, ia harus menerima rayuan Kak David yang mengatakan kalau Takao harus memilih satu Wanita.
Selain itu, Takao juga membuka satu persatu hadiah tadi serta membaca suratnya.
Maaf kalau hadiah ini hanya hadiah kecil kecilan saja. Tapi, ini adalah Hadiah yang aku beli dengan Uangku sendiri. Arm Sleeves bertuliskan Takao dengan gambar petir, Karet Gelang yang berpola sama, dan juga beberapa Permen Karet untuk Takao. Semoga kau suka dengan hadiah kecil kecilan ini.
Dari Hinata Ai.
Membaca kalau Ai memberinya hadiah yang berasal dari kerja kerasnya sendiri, Takao langsung sedikit tersenyum.
Ia menyukai semua Hadiah yang ia dapatkan tadi.
***
Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhirnya Takao dan yang lainnya tiba di Surabaya dan langsung menuju ke Hotel.
Karena sudah malam dan lelah akibat perjalanan tadi, Coach Andre menyuruh seluruh Pemainnya untuk tidur dan beristirahat.
Jarak dari Hotel ke Rumahnya yang ada di Surabaya bisa dibilang jauh karena melebihi 15 km.
Selain itu, jika dari Hotel ke Arena Pertandingan, hanya berjarak 2km saja.
Keesokan harinya, Takao bersama dengan rekan rekannya yang lain sudah selesai bersiap siap untuk pergi Latihan.
Karena hanya Pelatih dan Kapten Tim saja yang melakukan rapat, jadi pemain lainnya hari ini dibebaskan sampai jam 4 sore nanti.
"Takao, kau mau kemana?" tanya Linde
"Aku ingin pergi ke Lapangan Basket dekat sini. Mungkin sekitar 5-10 menit jika berjalan kaki"
"Memangnya mau apa ke Lapangan Basket?" tanya Linde penasaran
"Setiap hari minggu, aku akan pergi ke Lapangan Basket itu karena ada Basket Jalanan Mingguan di tempat itu"
"Begitu ya, kalau begitu aku ikut denganmu" jawab Linde sambil mendekat ke tempat Takao
Takao yang mendengar hal itu hanya bisa mengiyakannya saja karena jika ia pergi sendirian akan sangat membosankan.
Apa yang dibawa oleh Takao dan Linde hanyalah Bola Basket milik mereka masing masing saja. Selain itu, mereka juga membawa Tas Basket mereka.
Sesampainya di tempat, Linde sedikit terkejut karena ada banyak orang yang mengelilingi lapangan tersebut.
"Ara? Apakah dia Kakak Kelas yang kau ceritakan itu, Takao?" tanya seseorang. Pertanyaan itu membuat Linde menjadi terkejut karena Takao sedikit dikenal oleh beberapa orang disini.
"Bukan, dia orang yang berbeda. Yang kuceritakan padamu itu adalah Kapten Timku" jawab Takao sambil melihat wajah orang yang ia kenal
"Begitu ya. Jadi, apa kau mau bergabung denganku?" tanya orang tadi
"Maafkan aku, kami dilarang untuk bermain basket hari ini"
"Kalau begitu, apa kau memiliki Teknik yang lain?" tanya orang tadi sambil melihat Bola Basket yang dibawa oleh Takao
"Lebih baik aku menunjukkannya kepadamu di Pertandingan Langsung saja. Bukankah jika aku menunjukkannya kepadamu sekarang, itu akan menjadi hal yang tidak baru lagi?"
"Kau tidak pernah berubah, Kapten"
"Tidak, aku sekarang sudah berubah loh, Ian"
Mendengar Takao mengatakan hal itu, raut wajahnya berubah menjadi sedikit serius.
Disisi lain, Ian menatap wajah Takao dengan wajah serius juga. Ian adalah Teman Takao ketika masih satu tim di Basket ketika SMP.