****
Saat mendengar perkataan ku barusan mama tidak membalas pertanyaanku. Untuk sesaat aku merasakan pelukan itu semakin kuat,
Aku sangat ingin melihat wajah mama, tetapi ia menyuruhku untuk tidak membuka mata. Saat aku hendak berbicara.
(Lia mama juga sangat merindukan mu , maafkan kami sudah pergi tanpa membawamu sayang..maafkan kami juga karena sudah membuat hidupmu menjadi sangat berat!!)
Amelia : " Tidak mama!!! Itu semua bukan salah kalian...kalian tidak bersalah ma.. Semua kejadian itu adalah salah ku!! Lia lah yang sangat bersikeras memaksa pergi waktu itu Lia pantas mendapatkan hukuman atas semuanya!!! Lia memang pantas untuk MA..."
Sebelum aku menyelesaikan perkataanku , mama menutup mulutku agar aku tidak melanjutkan perkataanku barusan.
~~~~
(Ssshhh... Kamu tidak boleh berkata seperti itu sayang!!! Jangan menyalahkan dirimu atas semuanya. Kami pergi bukan karena dirimu . Tapi karena itu adalah pilihan kami sendiri... Yang seharusnya meminta maaf adalah kami karena kamilah hidupmu menjadi seperti ini)
Aku sangat ingin angkat bicara atas apa yang mama katakan barusan, tetapi aku tidak bisa rasa nya mulutku seperti ridak dapat berkata apapun.
( Sekarang sudah saatnya kamu mendapat apa yang seharusnya kamu dapatkan dari dulu sayang!! Kamu boleh membuka matamu.)
Ketika aku hendak membuka mataku aku merasa perlahan pelukan mama lama-kelamaan semakin menghilang.
Dan saat aku membuka mataku hal pertama yang ada di depanku adalah mama, papa dan kakak yang tersenyum kepadaku.
Perlahan-lahan air mataku keluar, aku tidak mempercayai mereka ada di depanku.
Aku sangat ingin memeluk mereka dengan sangat erat..
Jadi aku mencoba untuk melangkahkan kakiku menuju ke arah mereka. Namun kakiku tidak dapat di gerakkan sama sekali dan perlahan-lahan mereka menjadi sangat jauh dan tubuhku terasa seperi terjatuh... Pandanganku menjadi sangat gelap!! Aku tidak dapat melihat apa-apa!! Saat aku memejamkan mataku..
Tiba-tiba saja terdengar suara yang sangat kukenal
(sudah saatnya kamu mendapatkan arti dari kebahagiaan yang sesungguhnya. Dan saat nanti kamu membuka matamu berjanjilah pada kami ,untuk menikmati kebahagiaan itu)
Saat itu juga aku merasa tanganku digenggam oleh seseorang dan seperti ada yang memanggilku...tetapi kali ini suara itu tidak kukenal sama sekali!!
(Arabella... Ara...Ara... Bangunlahh..aku mohon... Sadarlahh!!).
Suara itu adalah suara seorang pria, meskipun aku tidak mengenal suara itu sama sekali namun aku dapat merasakan kecemasan dan kesedihan yang ia tunjukkan.
(Mau berapa lama lagi kau berbaring seperti ini??... Maafkan aku!! Maaf ini semua terjadi karena diriku...)
Saat mendengar suara itu perlahan-lahan aku mulai membuka mataku.. Dan hal pertama yang aku lihat adalah seorang pria yang duduk di sampingku sambil mencium tanganku.
Ia mempunyai poni depan dengan rambut berwarna gold blonde yang sangat indah dengan wajah yang sangat tampan. Saat ia membuka matanya . Mata kami bertemu, sekilas aku dapat melihat matanya berwarna biru laut yang sangat menenangkan.
Dan saat itu juga ia menangis, seketika ia langsung memelukku saat tau aku sudah sadar. Aku tidak tahu mengapa tapi wajah itu dan mata itu tidak terlihat asing bagiku..
"Syukurlahh!! Syukurlah kau sudah sadar Ara!! Aku sangat senang kau sudah sadar...aku kira kau akan pergi meninggalkanku... Maafkan aku...ini semua adalah salahku!!"
Ia terlihat begitu sangat khawatir sekali. Seketika ia berhenti memelukku dan ia perlahan-lahan mulai mendekatkan wajahnya dan akhirnya bibir kami bersentuhan..
Aku sangat terkejut dengan apa yang terjadi
Amelia : "(ciuman pertamaku!!!) Apa yang kau...!!!"
Sebelum aku menyelesaikan perkataanku ia kembali memelukku dengan sangat erat.
" apa tubuhmu terasa sangat sakit? Bagian mana yang masih sakit?.."
Ia terus bertanya banyak hal dan sepertinya ia mengabaikan perkataanku.
Amelia : " kau siapa?? Dan mengapa aku tiba-tiba saja berada di tempat tidur? "
Saat mendengar perkataanku barusan wajahnya terlihat sangat terkejut. Dan seketika kepalaku terasa sangat sakit
Amelia : "ughhhhhh...sakit!!"
"Tunggulah di sini...aku akan segera kembali!!"
Ia langsung berlari keluar dengan wajah yang penuh kecemasan...
Dan aku baru sadar kalau aku berada di ruangan yang sangat besar!! Bahkan besarnya sepuluh kali lipat dari kamar tidurku...Barang-barang yang sangat mewah , dan tidak ada orang lain selain aku dan pria tadi..
Saat aku memegang leherku , ada sebuah kalung dengan lambang di atasnya.
Aku membuka kalungnya dan melihat wajah yang tidak asing bagiku. Rambut yang panjang dengan poni yang berwarna pink, wajah yang cantik dan memancarkan keanggunan, serta warna mata yang sangat mirip dengan batu ruby.
Amelia : " ( Tunggu!! Tadi ia memanggilku Arabella?? Wajah di foto ini Dan lambang ini!!)
Aku mencoba berdiri tapi rasa nya badan ini sangatlah lemah... Kakiku rasa nya seperti tidak pernah di gerakkan sangat lama.
Meskipun rasa nya sangat sulit tapi aku tetap tidak menyerah dan akhirnya sampai di depan cermin.
Dengan napas yang terengah-engah
aku terkejut saat melihat diriku di cermin.
Amelia : " apa...apa yang terjadi!! Wajah ini...ini bukan wajahku!!"
Dan saat itu juga pintu terbuka dan pria tadi berlari ke hadapanku dengan wajah yang sangat cemas.
" Ara..apa yang kau lakukan?? Kakimu masih sangat lemah!! Mengapa kamu sangat memaksakan dirimu.."
Aku tidak dapat berkata apa-apa. Melihat wajahku yang terkejut ia pun membawaku kembali ke tempat tidur.
Ternyata ia datang dengan banyak empat orang yang berpenampilan seperti seorang dokter, Tetapi sedikit berbeda.
Amelia : " kalian siapa dan apa yang akan kalian lakukan?"
Saat mendengar perkataanku pria itu tetap saja menunjukkan wajah yang sangat cemas dan sedih
Dokter : " kau tidak perlu takut putri kami tidak akan menyakitimu.. Aku adalah dokter yang merawatmu selama ini dan ia adalah pangeran Arion Heize , kau adalah putri Arabella Shine dan sekarang kau berada di kerajaanmu putri"
Aku sangat terkejut mendengar perkataannya dan membuatku berfikir ini semua pasti hanyalah mimpi
Arion : " dokter , apakah ia baik-baik saja? Apa.....apakah ia mengalami lupa ingatan?"
Dokter : " kau benar pangeran... Putri mengalami lupa ingatan , itu semua karena benturan keras di kepalanya, karena kejadian itu"
Saat mendengar perkataan dokter barusan ia terlihat sangat sedih dan ia menjadi memperhatikanku dengan tatapan yang sangat kecewa. Dan ia melanjutkan pembicaraan dengan para dokter itu.
Amelia : " (mau di lihat bagaimana pun mimpi ini terasa sangat nyata...tapi rasa sakit ini...tidak mungkin ini adalah mimpi... Nama ku , penampilanku, pria yang bernama Arion itu dan bahkan nama dan lambang kerajaan ini....mengapa sangat mirip dengan novel yang sangat aku benci itu!!!) "
Setelah mereka berdua menyelesaikan pembicaraannya para dokter itu memberi salam untuk pergi.
" kami mohon pamit putri...Semoga seluruh cahaya surga datang dan melindungimu selalu"
Amelia :" (bahkan salam itu!! Tidak salah lagi..")
*****
End of this chapter!!
Penasaran gimana kelanjutannya?? Tunggu next chapternya ya guys 😊😊 thanks for read it...