Akhirnya kini Sandra berada di depan pintu ruang VVIP , tempat mama nya di rawat.
Dia pun menenangkan diri nya terlebih . Sebelum masuk dia mencoba menguatkan diri nya , apapun yang akan terjadi dan akan dia lihat di dalam, karena sejujurnya pikiran Sandra sangat buruk sekali tentang keadaan mama nya.
Dia pun perlahan membuka pintu itu.
Terlihat ny. Saraswati terbaring lemah dan pucat sedang tertidur, dengan selang infus di pergelangan tangan nya, dan selang oksigen di hidungnya.
Seketika itu juga air mata Sandra mengalir di pipinya , dengan langkah gontai Sandra mendekati mama nya.
Sandra meraih tangan mama nya, menggenggam nya lembut dan mencium nya.
Ny. Saraswati menyadari kehadiran Sandra dan membuka matanya.
"Alle" ucap nya lemah.
" iya maah, Alle disini maah, mama jangan khawatir lagi yaa" ucap Sandra lembut dan tak bisa membendung air mata nya.
" mama senang kamu sudah pulang sayang" ucap ny. Saraswati lagi.
"iyaa maa, Sandra janji nggak akan pergi lagi" ucap Sandra seraya mengangguk meyakinkan mama nya.
"mama jangan banyak bicara dulu yaa, mama istirahat biar cepat sembuh", lanjut nya lagi.
" sayang mama punya beberapa keinginan maukah kamu mengabulkan nya nak?" , ucap Ny. Saraswati dengan suara yang lemah.
"mama bilang aja maa, Sandra akan kabulkan semua keinginan mama, asal mama harus sehat dulu yaa maa" ucap Sandra khawatir.
"sayang dengarkan keinginan mama mu ini nak, mama ingin kamu memaafkan Papa mu sayang" ucap ny. Saraswati.
Sandra terdiam, dia pun yang tadi menggenggam kuat mama nya, kini seolah kehilangan kekuatan nya.
Menyadari perubahan Sandra, mama nya kembali berucap.
"sayang, kalau mama nggak ada, nggak akan ada yang menjaga kamu nak " ucap ny. Saraswati dan kembali membuat Sandra khawatir.
"maa, jangan ngomong gitu" ucap Sandra yang sudah tak bisa menahan tangis nya.
"sayang , kalau kamu sayang sama mama , mama mohon ,, mama hanya ingin kamu memaafkan Papa mu dan menikah secepat nya" ucap Ny. Saraswati semakin menekan Sandra.
'deghhhh' seolah jantung Sandra dihantam begitu kuat, kenapa permintaan mama nya begitu berat, memaafkan Papa nya dan menikah adalah dua hal yang selama ini dikubur Sandra, jadi itu hal mustahil.
Namun melihat kondisi mama nya, bagaimana bisa dia menolak nya.
Wajah cantik Sandra menjadi sembab, matanya merah penuh dengan air mata.
Ny. Saraswati yang dalam keadaan lemah mengetahui betul perasaan putrinya.
Dia pun mencoba meraih tangan Sandra dan menggenggamnya, Sandra yang membeku di tempat nya menyadari kehangatan dari genggaman mama nya.
Dia pun membalas genggaman mama nya dan menampilkan senyum nya.
Kemuadian 'meangguk' , meski sedikit ragu.
Dan itu menandakan dia menyetujui keinginan mama nya.