Rafka dari tadi menatap Zakiya yang hari ini terlihat murung. Dia tahu istrinya itu sedang tidak baik-baik saja. Meski usia pernikahan mereka baru seumur jagung, tapi Rafka sudah lama mengenal Zakiya. Dia tahu perbedaan Zakiya saat sedih atau bahagia.
BMJ
"Kamu kenapa cantik? apa uang belanjanya kurang?" tanya Rafka sedikit menggoda agar istrinya mau tersenyum. Dan trnyata memang berhasil.
"Enggak koq Kak. Uang belanjanya sangat cukup. Memangnya kenapa kakak tanya seperti itu?" Zakiya mengambil piring bekas Rafka makan. Lalu menumpuk dengan piringnya. Baru dia mau berdiri, Rafka menarik tangannya.
"Cantik, aku tahu kamu sedang sedih. Ayo duduk. Ayo bilang sama aku, kamu kenapa? apa ada yang mengganggu pikiranmu?" tanya Rafka.
Zakiya langsung duduk kembali begitu Rafka menahannya. Dia meletakkan kembali piring yang tadi dia bawa. Hendak dicuci maksudnya. Tapi tak jadi.
"Ga ada Kak. Apa mukaku kelihatan aneh? sampai kakak tanya begitu?"