Bab 2
Putri numala mampu menemukan kacang2an dan umbi2an yang tertimbun di dalam tanah walaupun mereka masih berbentuk akar, numala pun meminta tumbuhan dari kacang2an dan umbi2an tersebut untuk menumbuhkan diri mereka lebih cepat agar mereka bisa mengambil hasil nya.
Arif yang tidak pernah melihat kejadian aneh seperti ini benar2 merasa keheranan apa yang sebenarnya terjadi dan bertanya2 siapa sebenarnya numala ini.
Beberapa lama arif mulai membiasakan diri dengan kehidupan barunya di pulau terpencil ini, dan beradaptasi dengan cara nya sendiri.
Next scene
Hemine ibu lula mulai sakit2an karena umurnya yang sudah sangat tua, walaupun fisiknya tidak terlihat demikian, tapi umur hemine sudah mencapai 300 tahun lebih.
Hemine meninggal dengan damai, dimana pengobatan kristal sudah tidak lagi berguna untuk menyelamatkan nya.
Numala yang sangat sedih sepeninggalan ibunya, satu2 nya keluarga yang ia miliki membawa ibu nya ke kuil bintang di tengah kota atlantis yang terbengkalai untuk di makamkan.
Di sisi lain, arif berfikir bahwa dia tidak mungkin terus menerus hidup di pulau terpencil seperti ini, dia harus kembali ke peradaban, walaupun ia sadar di tempat asalnya sedang terjadi perang..
Arif pun mempunyai ide untuk membuat kapal yang besar, mengingat medan yang harus di laluinya sangat lah sulit, dimana banyak pusaran air dan ombak besar yang siap menghadang, alasan kuat lain arif ingin membuat kapal juga karena di pulau ini terdapat pohon2 yang bagus dan juga di kota atlantis ada banyak peralatan aneh yang bisa di gunakan.
Arif : numala, aku akan pergi menuju ke peradaban manusia, apakah kau mau ikut bersamaku ?
Numala : bagaimana dengan ibuku, aku tidak mau meninggalkannya sendirian di sini. ( sambil bersedih)
Arif : tapi ibu mu sudah meninggal numala, ikut lah denganku, akan ku perkenalkan dengan dunia baru( sambil tersenyum)
Numala : apa kau merencanakan sesuatu ?
Arif : tentu, aku akan membuat kapal di pulau ini, banyak sekali kayu2 yang bagus dan kuat di sini, setidaknya cukup kuat untuk menerjang ombak yang dahsyat melewati pulau ini, tapi sepertinya butuh waktu yang sangat lama untuk ku menyelesaikannya, mengingat hanya aku sendiri yang mengerjakannya.
Numala : kapal itu apa ?
Arif : jadi kamu tidak tau apa itu kapal? (percuma aku bicara panjang lebar tadi) (dalam hati kesal)
Numala : ( menggelengkan kepala)
Arif : kapal itu kendaraan untuk mengarungi lautan, jadi kita akan membuatnya untuk alat transportasi.
Aku akan ke tengah kota mencari barang apa saja yang bisa ku pakai.
*******
Next bagian 3