Tere Su pagi buta sudah berangkat kerja, dia bersama beberapa orang yang membawakan barang barang pesanan Tere.
Tere mengucapkan terima kasih sambil memberikan tips kepada pengantar barang, lalu mereka pun pergi. Orang orang di kantor semua pada penasaran, tapi mereka tidak ada yang berani bertanya pada Tere. Karena mereka sudah diperintahkan oleh Bos mereka untuk tidak mengusik apapun yang dilakukan Tere terlebih mengganggunya.
Tere datang dengan penampilan berbeda dari kemarin. Dia memakai pakaian sederhana ala rumahan namun tetap elegan, dengan rambut di kuncir seperti ekor kuda, baju kaos pendek dipadukan dengan celana kodok. Tere siap mendekor ruangan Daniel, ya lebih tepatnya menambah beberapa bunga di setiap sudut ruangan supaya lebih terlihat hidup, lalu membuka jendela supaya ada cahaya masuk dan udara bisa bergantian keluar. Tere tiba tiba memukul kepalanya " oh ya, kan kemarin Bos berkata dia tidak suka dengan ruangan yang terlalu terang". Dia lalu menutup kembali kordennya, tapi tidak semuanya, dia memberi celah sedikit, supaya cahaya matahari bisa mengintip masuk.
Setelah itu Tere membersihkan debu-debu yang menempel di setiap sudut, menyapu mengepel.
Bila di lihat lihat Tere tidak seperti asisten pribadi, bukan dari segi pakaian, tetapi dari apa yang dikerjakan oleh dia seperti OB.
2 jam berlalu, Tere membaringkan tubuhnya di sofa, dia menghela nafas "akhirnya selesai juga". dia melirik ke arah jam tangannya, sudah pukul 8. perlahan lahan mata Tere tertutup, dia benar benar kelelahan.
....
~rumah Daniel.
sekarang sudah pukul 07.00, Daniel sudah berpakaian rapih, karena nanti pukul 08.00 akan ada rapat. Dia hendak masuk mobil, segera sopir siap siaga membukakan pintu mobil. "terima kasih" tak lupa setelah duduk, dia menghargai sopir setianya yang tak lain adalah Elvis Han. Mereka pun berangkat menuju kantor.
~Saat dalam perjalanan, Daniel selalu memantau CCtv perusahaan melalui tab nya. dia melihat lihat setiap ruangan yang berisi dengan para pegawai yang sedang sibuk beres beres menyambut kedatangan nya. Hingga pada titik ruang kerjanya, Daniel terdiam lalu men zoom layar tab nya dan terus melihat pada sosok wanita yang sedang merapikan ruangan nya. Sudut bibir Daniel tertarik ke atas, karena melihat pakaian Tere yang begitu sederhana dan make up tipis, tapi tetap memancarkan cahaya di wajahnya.
Elvis melihat Daniel lewat kaca mobil. dia tertegun, karena baru kali ini dia melihat Bos nya menyunggingkan senyum sangat lama. Elvis tak berniat mengusik Daniel yang sedang terlihat bahagia, jadi dia hanya diam menyetir hingga sampai di depan perusahaan.
Mobil pun berhenti, Elvis turun, lalu berjalan kebelakang dan membukakan pintu. Daniel pun keluar dan matanya masih fokus pada layar tab. Elvis melemparkan kunci kearah penjaga untuk memarkirkan mobilnya.
Daniel dan Elvis berjalan menuju ruang rapat. Saat di depan ruangan, dia berhenti menatap layar tab, karena saat itu dia melihat kalau Tere baru tertidur. Dia tidak mempermasalahkan apapun yang Tere lakukan. Walaupun Tere tertidur saat dia baru pertama kali bekerja.
~di dalam ruang rapat, semua telah menunggu kedatangan Bos mereka. Ketika Daniel dan Elvis masuk ruangan, semuanya menunduk memberi hormat.... Rapat pun di mulai, masing masing dari mereka mempresentasikan setiap detail dari tugas masing masing-masing.
Rapat pun usai, semua bubar dan melanjutkan perkerjaan masing masing. Daniel , Jordi, Elvis, Nana dan Nani masih berada di ruang rapat. Mereka semua berbincang bincang santai, kecuali Daniel dia memeriksa lagi CCtv ruang kerjanya untuk memastikan apakah Tere sudah bangun apa belum, dan ternyata Tere masih tertidur, padahal sekarang sudah pukul 10.00.
Jordi memperhatikan kakaknya yang terus sibuk dengan tab nya, hingga dia membuka suara untuk bertanya, " kak dimana asisten pribadimu itu?", Daniel menatap Jordi "dia berada diruang kerjaku", dia hendak pergi lalu berkata "antarkan berkas berkas ini ke ruang kerjaku oke!". Nana dan Nani menjawab serentak "baik pak". Daniel pun pergi di ikuti oleh mereka di belakang nya.
...........
~saat Daniel masuk keruang kerjanya, dia melihat kearah sofa dimana Tere yang masih tertidur. Daniel tersenyum usil, "selamat pagi Tere" suaranya sengaja di keraskan. Tere sontak kaget dan langsung terbangun, dia masih merasa pusing namun mulutnya bereaksi menjawab sapaan Daniel dengan cepat "selamat pagi Bos". Tere masih belum sadar sepenuhnya, dia tidak memperhatikan kalau di ruangan itu ada rekan rekan Daniel.
Jordi lalu menyela Tere "pagi apaan, apakah kamu tau sekarang tuh bukan pagi lagi, lihatlah jam tangan mu!" perintah Jordi yang sekalian menyadarkan Tere. ",apa sekarang sudah pukul 10.39" Tere sontak kaget, dia sekarang sudah pulih benar. Untuk memperbaiki kesalahannya Tere menyapa rekan kerja Daniel "selamat siang semuanya" sambil menyunggingkan senyum.
Tere buru buru menghampiri Daniel. Dia benar benar salah tingkah. "eemmm anu Bos" Tere malu malu sambil memainkan jari tangannya. Daniel tau maksud Tere, dia lalu menoleh kearah rekan rekannya. "berkas berkas itu taruh saja di atas meja, lalu kalian boleh pergi". hanya butuh 30 detik mereka sudah menghilang dari ruangan. hanya tinggal Tere dan Daniel saja.
"sekarang katakan ada apa?" Daniel.
"gini bos ganteng, siang ini aku ada kuliah, dan boleh ngga? aku pinjam kamar mandi mu?" Tere memasang wajah memelas.
"boleh, pakai saja sesukamu, lain waktu tak perlu minta ijin". Sebelum Daniel menyelesaikan kata katanya, Tere sudah pergi menuju kamar mandi tak lupa membawa barang barang nya.
Daniel hanya menggeleng nggelengkan kepalanya, "emang ada karyawan yang begitu terang terangan meminta hal konyol seperti dia". Daniel mengoceh sendiri dan berlalu ketempat duduk melanjutkan pekerjaannya.