"apa kau akan suka pada ku Tere?"... terus terngiang di telinga Tere. Dia tersenyum kecut.
Tere berbohong, bila dia hanya bilang suka karena rasa kagum pada Daniel. Tapi karena jauh di dalam hatinya ada sebuah trauma yang mungkin akan sulit untuk menerima perasaan dari laki laki lagi. Maka iya tidak berani menjawab pertanyaan Daniel.
..... ...
Singkat Cerita...4 tahun lalu
Disaat masih berada di bangku SMA. Tere menyukai teman di kelasnya yang bernama Deni dan dia menyatakan rasa sukanya pada Deni. Tere adalah murid cerdas, namun karena kepolosan nya dan di butakan oleh rasa cinta, dia selalu menuruti kemauan Deni. Seperti mengerjakan soal tugas sekolah dan PR milik Deni dan geng-nya. Dan sering diminta untuk mentraktir mereka. Bila Tere tidak menuruti permintaan lelaki itu. Deni akan menampakkan wajah sedihnya, lalu akhirnya Tere pun menurutinya.
Walaupun sudah begitu, tetap saja Deni tidak menganggap dengan serius cintanya Tere.
Hingga pada saat Tere bersama Yuri sedang makan di warung kedai langganan nya. Dia melihat Deni bersama temannya sedang makan disana juga. Tetapi Deni tidak tahu kalau Tere juga sedang berada disitu, mereka saling membelakangi.
Deni dan temannya sedang mengobrol tentang wanita yang di sukai Deni itu sebenarnya siapa.
"Deni, apakah kau beneran cinta sama Tere?"
"Hai bro, aku buta, bila akan menyukai gadis cupu dan jelek seperti dia(Tere).Aku akan mengenalkan pacarku padamu. Dan dia akan datang sebentar lagi" Deni berbicara dengan congkak, sambil melirik ke arah jam tangan nya.
Mereka semua pun saling menunggu, Hingga pada titik Seorang wanita cantik karena makeup dan cukup seksi datang. melewati Tere dan menghampiri Deni.
"nih kenalin pacarku, namanya Sera" Deni mengenalkan pada temannya.
Disaat yang sama.. Yuri memegang tangan Tere untuk menguatkan. Yuri tahu, pasti saat ini sahabatnya sedang menahan tangis.
Mata Tere perlahan memerah, setelah mendengar ucapan Deni yang tepat di telinga nya. Kata yang terucap "aku buta, bila menyukai dirinya" terus terngiang menusuk hati Tere.
Perlahan Tere bangkit dari tempat duduk, lalu menghampiri Deni dan temannya. "hai kak Deni!". Tere menyapa dengan senyum menghina.
Deni pun terkaget saat melihat Tere yang tiba tiba muncul dan menyapanya dengan senyum yang mengerikan. "mengapa kamu ada disini, Tere aku minta maaf?" Deni berkata terbata bata, dia langsung ingat bahwa walaupun Tere terlihat seperti gadis cupu, sebenarnya Tere adalah pemegang sabuk hitam taekwondo.
"ada apa denganmu ?, mengapa wajahmu begitu pucat ?" Tere merasa heran perasaan Deni tadi sedang dalam keadaan bahagia saat mengenalkan pacarnya pada temannya. baru setelah itu Tere melihat kearah gadis seksi disamping Deni. "Kak Deni, apa kau tidak berencana mengenalkan pacarmu pada ku?"
Buru buru Deni mengenalkan mereka berdua "Sera kenalkan dia temanku namanya Tere. Hmmm,(sedikit ragu) Tere kenalin dia Sera pacarku."
"hai, aku Tere, aku wanita yang bodoh karena menyukai pria yang sudah punya pacar"
"aku Sera"
"halo kak Sera, maaf ya aku tidak tahu sebelumnya, kalau kak Deni sudah punya pacar. Ngomong ngomong sudah berapa lama kalian pacaran?"
"nggak papa, kami pacaran sudah 2 tahun"
"kak Deni kamu hebat ya!! sudah punya pacar masih mau manfaatin aku"
"bukan begitu Tere" Deni merasa bersalah.
"ngga papa kak. aku tidak akan lagi menyukai mu. Sekarang aku baru tahu tipe wanita seperti apa yang disukai olehmu kak Deni."
belum sempat Deni menjawab, Tere sudah pergi dengan Yuri.
"ayo Yuri, kita pulang"..
....
Yuri terus menggenggam erat tangan Tere, hingga sampai di rumah Yuri.
Baru sekarang kerapuhan Tere terlihat dirumah Yuri. Dia menangis sejadi jadinya. Sahabatnya pun membiarkan Tere untuk terus menangis, supaya rasa sakitnya berkurang.
Hingga pada saat sudah cukup menangis, Yuri memberikan minum pada Tere supaya kembali tenang.
Tere sudah membulatkan diri. Dia akan berubah. Lalu berkata pada sahabatnya. "Yuri, bila penampilan ku berubah, apa kau akan menjauhi ku?"
"sekalipun kau menjadi monster cantik, kau tetap sahabatku Tere. Dan selamanya kita akan terus bersahabat" Yuri memberi semangat pada Tere.
Tere pun tersenyum "terima kasih"..
... ....
Di hari berikutnya dan seterusnya penampilan Tere berubah total. Sekarang Tere tidak lagi peduli dengan Deni dan menyukai nya. Justru sebaliknya kini banyak teman kelasnya mulai menyukai dia, bahkan Tere pun tidak menolak pemberian mereka, tapi menolak perasaan mereka. banyak juga yang sudah punya pacar pun ikut mengejar Tere.
Hari demi hari Tere jalan dan makan bareng dengan pria yang berbeda setiap hari nya. Namun setiap pulang dia selalu di cegat oleh beberapa kelompok wanita dan berantem habis habisan. Muka mereka saling babak belur. Alasan mereka karena Tere berani merebut pria gebetan mereka.
Walaupun sudah begitu Tere tidak jera. Dia terus jalan bersama pria.
Lagi lagi, setiap kali habis berantem, Tere datang kerumah Yuri, untuk berbagi kisahnya.