Chereads / my love from the bar / Chapter 2 - Tere Su

Chapter 2 - Tere Su

Tin.... tin ... tin...., suara klakson saling berbunyi di lampu merah. Dengan tingkat kemacetan jalanan kota membuat para pengendara saling emosi membunyikan klakson. karena mereka pagi pagi harus ngantor dan segala kesibukan masing masing.

Seorang gadis melihat kaca spion dalam mobilnya, untuk memastikan penampilan mukanya tetap oke. Mungkin hanya dia yang masih santai dan tidak peduli dengan waktu. Dia hanya tersenyum senyum sambil mendengarkan musik lewat earphone. Dengan kondisi macet, gadis itu tidak ingin seperti orang lain yang menghabiskan tenaga untuk saling mengumpat karena macet.

Berkata sendiri "buat apa membuang tenaga dengan emosi. lagi pula toh hasilnya akan tetap sama, cepat atau lambat pasti akan sampai di tempat tujuan walau telat."

Hingga sampai di tempat tujuan pukul 09.00 pagi. Gadis itu memarkirkan mobilnya di tempat parkiran perusahaan SenLong.

Gadis itu melihat ke arah kaca spion sekali lagi, "oke, masih perfect" lalu mengambil sebuah buket bunga yang berada disampingnya.

Gadis itu turun dari mobil lalu berjalan ke arah lobi. Lalu bertanya ke arah resepsionis. "hai Kaka Kaka yang cantik, boleh ngga aku bertemu bos kalian?"

2 wanita resepsionis merasa heran(namanya Andin dan Denisa). apa mereka tidak salah dengar. Dan melihat penampilan gadis didepannya, mereka saling melempar pandangan lalu menggeleng nggelengkan kepalanya. "maaf nona boleh tau, nama bos yang anda maksud siapa?"

"Daniel Sen" gadis itu tanpa dosa langsung menyebut nama itu, tanpa berfikir konsekuensinya. 2 wanita resepsionis itu langsung kaget setelah mendengar nya. Lalu mereka saling memberi kode dan saling berbisik. "bagaimana ini, apa kita perlu melapor", Denisa berbicara pelan ke Andin. Mereka berusaha melakukan pelayanan terbaik ke customer. Andin berbicara "nona, bolehkah kami tau nama anda terlebih dahulu!"

"nama ku Tere Su" gadis itu memperkenalkan diri sambil memberi senyum.

"baiklah nona Tere, apakah anda sudah buat janji dengan Bos kami?"(Andin terus bertanya, dan Denisa fokus mengetik pesan ke Jordi, asisten Daniel)

"sudah, saya disuruh datang oleh Bos kalian, lalu saya disuruh menyerahkan kartu nama ini sebagai bukti." Tere memberi kartu nama yang sangat mewah. terukir sebuah nama dengan lapisan perak.

Andin mengambil kartu nama itu, langsung kaget saat memeriksa, dan segera menepuk pundak Denisa memberi kode mengajak untuk membungkuk ke nona Tere Su. Setelah membungkuk, Andin segera berlari ke arah tempat CEO berada.

#Daniel dan rombongannya akan segera berjalan setelah memberi informasi tentang kedatangan gadis yang ditunggunya.

Saat baru 5 langkah, tiba tiba ada yang memanggilnya.

"bos, tunggu bos!!" suara Andin memburu.

Daniel menoleh kebelakang. melihat seorang pegawainya sedang menata nafas, lalu berkata "ada apa?"

"ini Bos, ada seorang gadis mencari anda?"(Andin memberikan kartu nama ke Daniel)

Daniel melihat kearah kartu nama itu. "berikan kembali kartu itu, lalu suruh gadis itu untuk segera datang kemari secepatnya!!"

Andin segera berlari kembali menghampiri Tere Su.

"nona Tere, ini (kartu nama) anda disuruh menyimpan kembali dan segera menghampiri Bos kami."

"baiklah, nona Andin maaf karena saya akan merepotkan Anda lagi. Tolong antarkan saya ke tempat bos Anda berada!!"

Andin dan Tere berjalan ketempat yang dituju. Dia menggeleng nggelengkan kepalanya saat melihat Tere Su yang berada di depannya. Gaya Tere Su berjalan sangat membuat emosi naik pitam yang melihatnya.

"nona bisakah dipercepat jalannya", Andin mendesak Tere untuk cepat.

"ngga mau!, nanti kalau aku buru buru dalam berjalan lalu terjatuh karena tersandung, kan lebih bikin malu." Tere menjawab tanpa melihat ekspresi ketakutan dari wajah Andin.

mereka berdua terus berjalan dan sampai. Andin melepas nafas lega."akhirnya sampai".

Tere lalu memanggil "selamat pagi Bos!!" sambil berjalan menghampiri Daniel.

"kamu tau ngga sekarang sudah pukul berapa?" Daniel bertanya dengan nada biasa tanpa marah.

"Pukul 09.20"

"apakah kamu tau kalau kamu telat, dihari pertama kerja?"

Tere menganggukkan kepalanya lalu menjelaskan tanpa merasa bersalah , "maaf bos tadi macet, sebenarnya aku sudah sampai pukul 09.00, lalu saat tadi mencari anda saya bertanya tanya dulu di ruang resepsionis."

"dasar kamu, banyak alasan. Tere aku memberikan kelonggaran hanya untukmu. tapi tidak untuk kalian yang berada disini(sengaja nada suara agak ditekan)" Daniel memberi hak istimewa khusus buat Tere seorang.

"terima kasih bos, kamu memang yang terbaik!" Tere memuji Daniel sebagai ungkapan bahagia.

"sudah cukup menjilatnya, sekarang ikut aku. saya akan memberitahu tugas kamu apa aja. dan Kamu harus ingat mulai besok kamu harus datang lebih awal ketimbang saya"

Tere berjalan di dibelakang Daniel keruang kerjanya. sebelum pergi Tere memperkenalkan dirinya pada calon calon rekan kerja. Bahkan caranya sangat unik. "hai, salam semuanya... emuuaach"(memberi salam cium lewat tangan)

Dan para staf di buat mati batu diam seribu bahasa. Mereka tak mengira kalau ternyata Bos besar mereka bisa mengeluarkan banyak kata, pada seorang gadis norak.

Pakaian yang dikenakan Tere memang banyak mengundang kontroversi, apalagi dandanannya sangat tebal.