Chereads / MARI KITA BERSAING / Chapter 20 - Menjadi simpanan atau kekasih?

Chapter 20 - Menjadi simpanan atau kekasih?

"Sekarang, Kamu sudah mengingatku siapa?" tanya Rich Samjie Norshi kepada Glerisya yang tengah sarapan di ujung meja.

Glerisya sepersekian detik menoleh, sebelum menjawabnya, "Mengingat apanya? Orang kamu belum memberitahuku siapa kamu," Glerisya merespon dengan cuek. Ia melahap roti lapisnya dengan tenang. Ia bertingkah seolah-olah dialah tuan rumahnya, bukan salahnya juga.

"Kamu itu leader dari Queen of God 'kan? apa kamu tahu salah satu tangan kananku mati karena ulah bawahanmu itu?"

Queen of God ini adalah sebuah nama komunitas atau grup militer bayaran yang terkenal dengan anggotanya adalah perempuan yang bertalenta dan cerdas. Menurut kabar burung leadernya sangat misterius dan jarang menampakkan diri dan sekarang terkuak sudah. Leadernya tak lain adalah Glerisya

Beberapa bulan yang lalu beberapa orang anggota Queen of God membunuh salah satu anggota Grand Jio yang ternyata itu adalah teman terdekat Rich Samjie Norshi. Karena itulah, Rich Samjie Norshi tidak melepaskan Glerisya.

' Itu artinya? Dia ... Dia adalah Rich Samjie Norshi ketua militer bayaran yang terkenal kejam itu dan .... Anggotaku telah membunuh salah satu anak buahnya,' batin Glerisya sedikit panik. Ia sedikit meremas roti yang ada di tangannya.

Glerisya juga mendengar laporan dari bawahannya tentang kematian anggota Grand Jio, dulu itu tidak membuatnya ambil pusing. Tapi, sekarang? Ia benar-benar pusing bercampur terkejut karena ia baru tahu. kalau, orang yang menabraknya adalah kemungkinan orang yang telah mengincarnya dari beberapa bulan yang lalu dan sekarang sudah berhasil menangkapnya tanpa harus repot-repot.

'Pantas saja! Orang ini selalu mempersulitku dan mungkin sebentar lagi aku akan dieksekusi,' batin Glerisya getir.

"Iya," Glerisya menjawab dengan datar disela mengunyahnya, tidak ada gunanya lagi dia mengelak di kandang babi, eh sarang buaya.

"Sekarang kamu sudah tahu siapa aku bukan?" Rich Samjie Norshi menatap Glerisya yang sama sekali tidak menatapnya

"Iya, Rich Samjie Norshi si playboy Phoenix 'kan?" Glerisya melontarkan pertanyaan yang lebih tepatnya pernyataan, matanya menatap lamar dengan sorot tenang.

'Gadis ini! Dia hanya tahu keburukkanku saja? Benar-benar penggosip!' Batin Rich Samjie Norshi geram sendiri. Entah kenapa dirinya merasa kesal sendiri.

"Terus?"

"Kamu juga kejam dan tak perasaan dalam bertempur, katanya!" Tutur Glerisya dengan nada tenang bahkan ia menambahkan kata 'katanya ', garis bawahi katanya. Itu memperjelas kalau dirinya tidak tahu pasti dan sedikit tidak percaya dengan gosip yang beredar.

"Kamu tidak percaya?"

Glerisya tidak merespon kata-kata pria itu. Ia malah membahas tentang kematian anak buah Rich Samjie Norshi dan kompensasi apa yang harus dibayarnya. "Atas kematian anak buah kesayanganmu. Sebagai gantinya kamu menginginkan apa dariku? Kematian juga?"

"Oh, kamu berniat untuk bertanggungjawab?" Rich Samjie Norshi menatap Glerisya dengan tatapan nakal. Namun, Glerisya sama sekali tidak tertarik untuk melihat tampang pria itu, baginya wajah tampan hanyalah sesuatu yang biasa matanya lihat.

"Tidak juga, hanya bertanya saja," Glerisya mengangkat kedua bahunya dengan santai. Ia, kembali mengunyah rotinya dengan tenang.

"Bagaimana kalau kamu sebagai gantinya?" Rich Samjie Norshi menatap Glerisya dengan tatapan penuh minat, Matanya mengerling dengan genit ketika bertemu dengan mata gadis itu.

Glerisya menatapnya sebentar lalu melahap habis sisa rotinya. Sebelum melontarkan pertanyaan "Sebagai apa?"

"Terserah kamu ingin menjadi apa? Kekasih? Teman tidur? Atau Istri dari Rich Samjie Norshi. Aku akan menerimanya?"

"Apa aku seburuk itu? sampai harus melakukan itu?" Glerisya mengangkat gelas susunya dan meneguknya sedikit, dia paling tidak suka jika harus membayar sesuatu dengan tubuhnya, dia sama sekali tidak kekurangan uang apalagi kurang belain, dia tidak kekurangan seorang pria jika dia mau.

"Tidak, makanya aku memberikan pilihan untukmu," Rich Samjie Norshi merespon dengan ringan, Ia mengangkat cangkir kopinya untuk ia minum. Di balik cawannya dia memerhatikan setiap ekspresi yang gadis itu tampakkan. Tidak ada yang berlebihan dari ekspresinya, bahkan sorot matanya hanya menunjukkan kemalasan.

"Saat ini, aku masih membutuhkan kebebasan bukan kekangan." Glerisya menatap gelas susunya, tangannya sedikit memainkan gelas tersebut.

"Apa aku tampak miskin? Sehingga kamu akan kekurangan sesuatu jika kamu di sampingku?" Rich Samjie Norshi kembali menaruh cangkir kopinya dengan tenang, matanya menatap Glerisya menunggu jawabannya.

"Hidup tidak selalu berkata tentang kaya atau miskin, tetapi tentang bagaimana seseorang itu bisa bahagia atau tidaknya dan bahagia itu bukan tentang seberapa banyak kita punya uang, walaupun hampir segalanya memerlukan uang," papar Glerisya ringan. Ia kembali meminum susunya dengan anggun dan elegant sebagaimana layaknya putri bangsawan.

Hal itu menjadi pemandangan yang sangat indah dimata orang lain yang sedang memperhatikannya. Diamnya saja memancarkan seribu pesona yang mampu membuat pria mana pun bertekuk lutut.

"Aku akan membuatmu bahagia di sampingku," tegas Samjie, dengan sorot meyakinkannya. Glerisya yang menatapnya sedikit menggelengkan.

"Kebahagiaan itu bukan tentang sebuah perjanjian belaka, tapi tentang bagaimana kamu bisa membuktikannya."

"Aku bersedia, asal kamu memberikan aku kesempatan." Samjie menatap Glerisya dengan pandangan teduhnya.

"Tantangan kamu bukan soal izin aku, tapi orang-orang di sekitarku dan ... tentang seseorang yang sudah lama bersemayam di sini." Seulas senyuman terbit, ada sorot menahan kerinduan di dalamnya, tangannya menunjuk hatinya.

"No, aku tetap butuh izinmu untuk melakukan caraku dalam menanamkan namaku di hatimu."

Glerisya sedikit memiringkan kepalanya, "Aku tidak mengizinkan siapapun untuk bertindak semaunya terhadapku, apalagi berani menyentuh tubuhku, dia saja tidak melakukan banyak hal mampu membuatku berhenti mencari yang lain."

Kalimat terakhirnya sedikit membuat Samjie dibuat penasaran akan seperti apa orang itu yang mampu membuat seorang gadis ini bisa berhenti mencari pria lain.

"Kamu jangan lupa dengan tujuanmu," lontar Glerisya mengalihkan topiknya, entah tujuan yang mana yang gadis itu maksudkan, Samjie juga sedikit meragu karena terlalu banyak hal yang berkaitan dengan gadis ini. Entah itu tentang niatnya untuk balas dendam, tentang misinya untuk menculik gadis ini karena sebuah bayaran atau tentang .... entahlah terlalu banyak kebetulan yang dia ambil dan orangnya hanya satu.

Memikirkan hal itu semua membuatnya sakit kepala, tangannya memijit pelipisnya sendiri.

"Siapa kamu sebenarnya?"

"Nah itu, aku tidak berbicara tentang siapa aku, jika kamu benar-benar ingin menjadi bagian hidupku kamu harus mengenalku di tiap tentang diriku yang penuh dengan teka-teki."

"Apa dia juga tahu seperti apa dirimu?"

"Tidak, karena yang jatuh duluan di sini adalah aku, jelas aku yang tahu segalanya tentangnya. Sebelum memutuskan untuk tidak ikut campur." Dia menatap Samjie dengan tatapan serius.

"Prinsipku, ketika aku mencintai seseorang maka aku akan memahami orang itu dari segala sisi, tapi jika orang lain yang mencintaiku maka silakan temukan aku diberbagai versi," tambahnya dengan sorot tidak terbaca.

"Kamu benar-benar gadis yang banyak rahasia," ucap Samjie pelan.

"Namanya juga hidup, tanpa teka-teki ga menarik."

🌺🌺🌺

Di sebuah Mansion jajaran perumahan elite di Tokyo.

Kakek Wang yang sudah berusia kepala tujuh duduk dengan santai di ruang baca. Secangkir teh menemaninya membaca koran. Setelah beberapa hari dirinya direpotkan untuk menjadi pengasuh cucunya, kini dia memilih untuk istirahat.

Dia begitu tenang dan berwibawa walaupun sudah tua. Sehingga, bawahan yang baru saja ingin melapor masih berdiam diri tanpa berniat untuk mengganggu ketenangannya.

Kakek Wang mengetahui hal itu, Ia langsung melemparkan pertanyaan

"George, apa ada informasi baru? " Tanya kakek Wang dibalik koran yang dibacanya kepada bawahan yang tengah berdiri menghadapnya

" Nyonya Bey Nna jatuh sakit dan sekarang dia sedang dirawat di ruang VVIP rumah sakit setelah putrinya belum juga ditemukan," Lapor seorang pria yang bernama George itu dengan jelas. Tapi, dikatakan dengan sopan

"Lalu bagaimana dengan gadis itu? "

"Nona muda Bey baik-baik saja, Tuan. Hanya saja Tuan Muda Rich tidak membolehkannya untuk pulang dan dia telah menghapus semua jejak dimana gadis itu hilang," George menjelaskan dengan jelas dan padat

"Apa motif Rich Samjie Norshi menahan gadis itu?"

"Karena gadis itu leader dari Queen of God militer bayaran yang terkenal dengan anggotanya perempuan dan telah membunuh salah satu anak buah kesayangan Rich Samjie Norshi," Jawab George dengan mantap dan jelas

"Karena dendam?"

"Iya tuan. Tapi, di sisi lain Tuan Muda Rich berusaha membuat gadis itu nyaman dan memintanya untuk menjadi kekasihnya," jelas George apadanya sesuai dengan apa yang dia dapat.

"Buat pertemuan dengannya dan katakan aku ingin bertemu dengan gadis itu"

"Laksanakan tuan "

George membungkuk sebelum berbalik pergi dengan sopan dan hati-hati.