"Sya, percaya sama Gue, kalo Angelisya yang di Seoul itu bukan Angelisya yang asli." Raisa yang tidak mendapatkan titik terang tentang reaksi Arsya, bahkan setelah waktu itu bertemu, pria itu tidak ada menghubunginya, sehingga hal itu membuatnya harus datang langsung ke ke tempat Arsya berada.
"Kalo Lo bilang gitu karena ga suka sama dia, udah deh gua muak dengernya." Arsya tampak menghela nafas untuk beberapa detik, sebelum kembali berbicara, "lagian apa urusannya Lo buat ngurusin keluarga Angelisya? Emang apa hubungannya sama Lo?" Alis Arsya sedikit naik, meskipun nadanya tidak tinggi tetapi dari sorot matanya Arsya menunjukkan rasa tidak suka.
"Ya, gue sebagai orang terdekat Lo perlu meluruskannya supaya Lo ga tertipu." Raisa hanya bisa mengulur desakannya, agar tidak terlalu kentara dengan rasa tidak sukanya dengan sikap Arsya yang terlalu percaya, tetapi dia juga punya niat untuk menyelidikinya.
"Gua ga perduli, lagian gua ga ada hubungan yang lebih serius dengan dia." Arsya langsung bangkit, Ia mengangkat tangan untuk memanggil pelayan. Tak lama pelayan datang sembari membawa bil.
...
Kembali ke Glerisya yang masih di tempat yang sama dengan Samjie.
"Tuan, di luar ada tuan Wang." Tiba-tiba bawahan Rich Samjie Norshi yang bertugas menjaga pintu utama melapor. Glerisya dan Samjie sama-sama menoleh pada orang tersebut dengan ekspresi yang berbeda-beda, Samjie yang tampak biasa saja dan Glerisya yang tampak kebingungan karena merasa tidak asing, tetapi tidak ingat.
Sekilas Samjie melirik Glerisya yang juga tengah menatapnya menunggu penjelasan tentang siapa itu tuan Wang dan ada keperluan apa, walaupun dia tahanan tapi tidak ada salahnya 'kan dia sedikit ingin tahu?
"Bawa dia keruang baca," Perintah Rich Samjie Norshi kepada bawahannya, dengan nada berwibawa. Ia bersikap seperti layaknya tuan muda yang berkarisma.
Glerisya hanya memutar bola matanya malas dengan sikap semena-mena Samjie yang seenak jidatnya menyuruh orang untuk membawanya pergi.
Rich Samjie Norshi segera merapikan pakaiannya yang agak berantakan. Ia melirik Glerisya sekilas, gadis itu juga menatapnya dengan tatapan seolah-olah menyampaikan protesan yang tidak ingin pergi.
"Kamu ikut dia ke ruang baca," ucap Rich Samjie Norshi sembari melirik bawahannya sedari tadi setiap berdiri tak jauh dari tempat mereka. Sejenak Glerisya menyipitkan matanya tanda tidak ingin pergi dari tempatnya saat ini.
"Ajak dia pergi!" tukas Samjie pada bawahannya tanpa mau repot-repot memberikan kesempatan pada Glerisya untuk bertanya. Setelahnya dia langsung pergi menuju ruang tamu.
Glerisya melirik ke arah kepergian Pria tadi, lalu kembali menatap layar televisinya dengan raut datar.
"Ayo Nona, saya antarAnda ke ruang baca, saya rasa di sana banyak buku yang menarik untuk di baca," kata Ghandi dengan nada yang ramah. Glerisya langsung mengalihkan atensinya dari layar televisi kepada orang itu.
"Aku tidak suka membaca," jujur Glerisya dengan sorot tidak ingin beranjak dari tempatnya. Ghandi tampak gelisah dengan penolakan gadis itu karena jika ia tidak bisa menjalankan perintah atasannya sudah pasti hukuman sudah menantinya.
"Di sana memiliki pemandangan yang bagus, Nona, atau paling tidak Anda mau menolong saya." Dipenghujung ucapannya sedikit memelan. Dia tidak memiliki pilihan lain selain meminta belas kasihan, karena setelah diperhatikan lebih teliti, dia mendapatkan kesimpulan tentang karakter gadis itu yang tidak akan pernah tunduk jika dipaksa.
"Ya sudah," finalnya Glerisya mau pergi ke ruang baca meskipun dengan perasaan yang terpaksa.
"Kamu tahu siapa tuan Wang?" tanyanya tiba-tiba saat menuju lift yang tak jauh dari sana. Sejenak menghentikan langkah Ghani yang berjalan di depannya.
"Apakah benar anda sama sekali tidak mengenal beliau?" Saat ini Ghani benar-benar berbalik menghadao ke arah Glerisya.
Glerisya yang ditanya seperti itu, langsung mengedarkan pandangannya ke sembarang arah untuk mengingat-ingat apakah dia kenal atau tidak, tetapi jika dipikir-pikir kalau dia kenal mana mungkin dia tidak ingat.
Mendapati Glerisya yang diam, Ghandi tetap tidak memberikan informasi apa-apa, justru dia malah tetap teguh dengan niat awalnya yakni membawa Glerisya ke ruang Baca.
***
"Apa yang membawa Tuan Besar jauh-jauh datang ke mari?"
"Berhenti basa-basi, aku hanya ingin kamu mengembalikan penolong cucuku."